Womanindonesia.co.id – Kecap bukan sekadar pemanis masakan. Ia adalah jejak tradisi, pengikat cita rasa, dan rahasia di balik banyak kuliner legendaris Nusantara. Namun, di tengah derasnya tren kuliner modern dan global, eksistensi kuliner berbasis kecap mulai tergeser. Menjawab tantangan ini, Bango hadir dengan wajah dan misi baru untuk mengangkat kecap sebagai culinary gem – perhiasan kuliner yang selalu relevan sepanjang zaman.
Misi baru tersebut diwujudkan lewat beragam inovasi, salah satunya melalui peluncuran Foodtruck Jajanan Bango, yang akan berkeliling ke 13 kota besar di Indonesia. Roadshow ini menghadirkan pengalaman kuliner berbasis kecap yang dikemas kekinian, seru, dan dekat dengan generasi muda.
Relevansi Kecap di Era Kuliner Modern
Menurut Lendi Yuwarlian, Head of Marketing Bango and Beverages Unilever Indonesia, perubahan gaya hidup generasi muda yang serba cepat membuat mereka lebih memilih resep praktis tanpa mengorbankan rasa. “Generasi muda sangat suka mengeksplorasi rasa. Variasi resep masakan jadi penting agar tidak bosan. Tapi, inspirasi hidangan berbasis kecap masih terbatas,” jelasnya di Jakarta, Rabu (24/9).
Fakta ini diperkuat laporan Menu Check Study Kantar 2024, yang menunjukkan hanya tiga hidangan berbasis kecap – Nasi Goreng, Oseng Tempe, dan Mie Goreng – yang masuk daftar 15 makanan terfavorit masyarakat Indonesia. Jumlah yang jauh lebih sedikit dibanding satu dekade lalu.
Kecap sebagai Bumbu Versatile
Meski dianggap tradisional, kecap justru memiliki potensi luas sebagai bumbu serbaguna. Dimas Ramadhan Pangestu atau Dims the Meatguy, seorang foodsfluencer dan foodpreneur, menegaskan, “Kecap punya rasa kompleks: manis, asin, gurih, plus aroma khas dari fermentasi kedelai. Dengan profil seperti ini, kecap bisa dipakai buat kuliner apapun – lokal, internasional, bahkan fusion. Dengan tepat, kecap bisa menggantikan saus Worcestershire, saus tiram, atau bahkan barbecue.”
Wajah Baru, Semangat Baru
Bango kini tampil dengan kemasan lebih modern dan eye-catching, menegaskan identitasnya sebagai “100% Kecap” yang kental, gurih, dan kaya rasa. Sejak 1928, Bango konsisten hanya menggunakan bahan alami berkualitas, tanpa pewarna maupun pengawet. Dengan kualitas ini, Bango meneguhkan dirinya sebagai pilihan terbaik untuk eksplorasi kuliner masa kini.
“Bango kini membawa misi baru: menjadikan kecap sebagai culinary gem yang adaptif dengan tren kuliner. Kami ingin membuktikan kecap tidak hanya untuk resep tradisional, tapi juga inovatif mulai dari saus dipping, menu fusion, sampai dessert,” kata Lendi.
Foodtruck Jajanan Bango: Culinary Roadshow
Untuk menjangkau generasi muda, Bango meluncurkan Foodtruck Jajanan Bango. Roadshow ini akan bergerilya ke 13 kota—Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Sukabumi, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Malang, Palembang, dan Lampung.
Foodtruck ini hadir di lokasi favorit anak muda, menyajikan beragam kuliner kekinian berbasis kecap. Salah satunya kolaborasi spesial dengan Dims the Meatguy lewat menu “Nasi Goreng Saikoro”. Paduan nasi goreng gurih dengan daging saikoro terkaramelisasi kecap menghadirkan rasa autentik sekaligus modern.
Tasya Kamila, celebrity mom sekaligus pengguna setia Bango, turut mengapresiasi wajah baru ini. “Happy banget dengan kehadiran wajah baru Bango. Kualitasnya tetap konsisten pakai bahan alami, tapi sekarang lebih praktis dan variatif resepnya. Aku ajak teman dan keluarga buat eksplorasi Foodtruck Jajanan Bango, terus praktekin sendiri di rumah,” ujarnya.
Selain sajian kuliner, Foodtruck Jajanan Bango juga dilengkapi aktivitas seru: pemilihan menu dan pembayaran digital, special gift berupa blind box, digital photo booth, hingga cooking demo. Roadshow ini digelar mulai September hingga November 2025.
Dengan wajah dan misi barunya, Bango ingin membuktikan bahwa kecap bukan sekadar pelengkap, melainkan bintang utama yang mampu menyatukan tradisi dan modernitas. Dari dapur legendaris hingga foodcourt kekinian, kecap adalah culinary gem yang tak lekang oleh waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News