Womanindonesia.co.id – Pendidikan internasional kerap identik dengan biaya tinggi, sehingga hanya bisa dijangkau kalangan tertentu. Namun, SIS Group of Schools membuktikan hal berbeda. Melalui inovasi dan efisiensi, mereka berhasil menghadirkan sekolah berstandar global dengan biaya lebih terjangkau. Kini, model tersebut mendapatkan validasi resmi dari Cambridge International Education dan berpotensi menjadi inspirasi global.
Kolaborasi ini berawal dari diskusi antara Pendiri & Ketua SIS, Jaspal Sidhu, dengan Rod Smith, Group Managing Director Cambridge, saat kunjungan ke Indonesia. Dari obrolan itu, Cambridge tertarik meninjau langsung bagaimana SIS mampu menjaga standar kelas dunia, tetapi tetap menekan biaya agar ramah bagi lebih banyak keluarga.
Review independen pun dilakukan di dua lokasi berbeda: SIS South Jakarta yang mewakili sekolah di kota besar, serta SIS Palembang yang melayani komunitas regional. Dipimpin oleh Ben Schmidt, Director of International Network, tim senior Cambridge tidak hanya menelaah kurikulum, tetapi juga berbincang langsung dengan guru, kepala sekolah, orang tua, dan siswa. Mereka menilai strategi operasional, program pengembangan guru, hingga model pembiayaan SIS.
Hasil peninjauan Cambridge menyoroti empat kekuatan utama SIS:
- Konsistensi mengintegrasikan Kurikulum Cambridge di seluruh kampus.
- Efisiensi operasional yang menekan biaya tanpa menurunkan mutu pembelajaran.
- Investasi pada guru melalui pelatihan resmi Cambridge, sehingga kualitas pengajaran terjaga.
- Akses pendidikan berkualitas yang bisa dihadirkan baik di kota besar maupun berkembang.
Keberhasilan ini bukan kali pertama SIS mendapat sorotan internasional. Sebelumnya, pada 2019, inovasi mereka sudah diakui Bank Dunia (IFC) dan Financial Times. Validasi terbaru dari Cambridge semakin menegaskan model SIS sebagai solusi nyata atas tantangan biaya pendidikan internasional.
“Kami berhasil menekan biaya sekolah lewat model Half-Fees yang telah mendapatkan penghargaan dan lewat kerangka pelatihan guru EFFECTOR. Kami membuktikan kurikulum Cambridge tetap bisa dijalankan dengan kualitas tinggi, tapi dengan biaya lebih rendah, bahkan di kota kecil atau berkembang. Cambridge kami undang untuk memvalidasi perjalanan ini supaya makin banyak sekolah di dunia bisa mengikutinya,” ujar Jaspal Sidhu, Pendiri & Ketua SIS & Inspirasi Group of Schools di Jakarta, Senin (8/9).
Cambridge pun menilai langkah SIS selaras dengan misi global mereka. “Kami senang bisa bekerja sama dengan SIS Group of Schools dalam inisiatif penting ini. Komitmen mereka untuk menjaga biaya tetap terjangkau tanpa mengorbankan kualitas sejalan dengan misi Cambridge: membuka akses pendidikan internasional untuk lebih banyak siswa di dunia. Model SIS menunjukkan bagaimana inovasi dan kerja sama bisa menghadirkan pendidikan global ke lebih banyak komunitas,” jelas Dian, Senior Country Manager untuk Indonesia, Cambridge.
Saat ini, SIS mengelola 16 sekolah di Indonesia, mulai dari Jakarta, Surabaya, Medan, Palembang, hingga Bandung. Mereka juga berekspansi ke luar negeri, termasuk Korea Selatan, Myanmar, Mumbai, dan Chennai di India. Dengan kombinasi kurikulum Singapore, Cambridge IGCSE, dan IB Diploma Programme atau A-level, SIS semakin mempertegas komitmennya menghadirkan mutu pendidikan dunia dengan akses lebih luas.
Validasi Cambridge menjadi tonggak penting bagi SIS. Bukan hanya sebagai pengakuan, melainkan juga sebagai inspirasi bahwa sekolah internasional tak harus mahal. Dengan inovasi yang tepat, pendidikan berkualitas bisa dinikmati lebih banyak anak di berbagai belahan dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News