Womanindonesia.co.id – Banyak orang tua masih bingung membedakan antara alergi susu sapi dan intoleransi laktosa, padahal keduanya merupakan kondisi yang berbeda namun sering disalahartikan. Keduanya bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada anak, tapi membutuhkan penanganan dan solusi nutrisi yang berbeda.
Dalam rangkaian acara Soyalympic Door of Future 2025, Morinaga Soya bersama para pakar menghadirkan edukasi penting tentang hal ini, sekaligus mengajak orang tua untuk lebih percaya diri memilih nutrisi yang tepat bagi anak dengan sensitivitas susu sapi.
Apa Bedanya Alergi Susu Sapi dan Intoleransi Laktosa?
Alergi susu sapi (ASS) adalah respons sistem imun terhadap protein susu sapi, seperti kasein dan whey. Reaksi ini bisa muncul dalam bentuk ruam, gatal-gatal, muntah, diare, batuk, hingga kesulitan bernapas. Biasanya muncul pada bayi atau anak-anak, terutama jika ada riwayat alergi dalam keluarga.
Sementara itu, intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan tubuh untuk mencerna laktosa, gula alami yang terdapat dalam susu. Ini bukan reaksi imun, melainkan karena kekurangan enzim laktase di usus. Gejalanya lebih ringan, seperti perut kembung, diare, dan nyeri perut setelah mengonsumsi produk susu.
“Gejala alergi susu sapi sering kali tidak dikenali dan kerap disalahartikan sebagai gangguan pencernaan biasa. Padahal jika tidak ditangani, dapat mengganggu kualitas hidup dan tumbuh kembang anak,” ungkap Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr. Sp.A(K), M.Kes, Dokter Spesialis Alergi dan Imunologi Anak dalam sesi edukasi Morinaga Soya di Jakarta, Kamis (3/7).
Cara Mengatasi Anak Alergi Susu Sapi
Ketika anak menunjukkan gejala seperti ruam kulit, gangguan tidur, atau rewel setelah minum susu, penting bagi orang tua untuk berkonsultasi ke dokter. Jika alergi susu sapi terdiagnosis, salah satu solusi yang umum adalah mengganti susu berbasis sapi dengan susu soya (kedelai).
Salah satu produk yang direkomendasikan bagi anak dengan alergi susu sapi adalah Morinaga Soya. Produk ini diformulasikan khusus untuk anak-anak yang memiliki sensitivitas terhadap protein susu sapi, dengan kandungan nutrisi lengkap yang tetap mendukung tumbuh kembang optimal.
“Susu Morinaga Soya menjadi alternatif yang aman dan bergizi bagi anak dengan alergi susu sapi. Tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian, tetapi juga mendukung anak tetap aktif, sehat, dan percaya diri,” jelas Betzylia Wahyuningsih, Brand Manager Morinaga Soya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap anak-anak dengan sensitivitas susu sapi, Morinaga Soya menghadirkan Soyalympic Door of Future 2025, yang telah berlangsung di 12 kota di Indonesia. Acara puncaknya digelar di Playtopia Gandaria City, Jakarta, dengan menghadirkan edukasi dan kompetisi inklusif untuk anak-anak.
“Soyalympic bukan hanya ajang olahraga untuk anak-anak yang sensitif terhadap susu sapi, tapi juga simbol gerakan inklusif untuk mengubah rasa takut menjadi semangat. Kami ingin memastikan bahwa setiap anak tetap bisa tumbuh sehat, aktif, dan percaya diri untuk meraih mimpinya,” lanjut Betzy.
Salah satu kisah inspiratif yang mencuri perhatian adalah Ryu Kintaro, anak yang semasa kecil mengalami alergi susu sapi namun kini tumbuh sehat dan percaya diri. Berkat dukungan orang tua dan konsumsi susu soya, Ryu berhasil berprestasi dan menginspirasi anak-anak lain.
“Dulu waktu kecil aku sering sakit perut, kulit merah-merah, dan gampang rewel. Tapi setelah ketahuan penyebabnya dan mulai minum susu soya, semuanya berubah. Sekarang aku bisa aktif, ikut kegiatan, dan tidak merasa berbeda dari anak-anak lain,” ujar Ryu.
Menurut Prof. Budi, penanganan alergi susu sapi tidak hanya dari sisi medis, tetapi juga butuh dukungan emosional dan pemilihan nutrisi yang sesuai.
“Menangani sensitivitas terhadap makanan, termasuk susu sapi, tidak cukup hanya dari sisi medis. Dibutuhkan dukungan dari orang tua, komunitas, dan juga industri nutrisi agar anak-anak tetap bisa tumbuh optimal,” tegasnya.
Morinaga Soya sendiri mengukuhkan komitmennya dalam memberikan edukasi berkelanjutan kepada orang tua melalui kampanye Your Choice, Their Future. Kampanye ini mendorong orang tua agar percaya diri dalam memilih nutrisi yang tepat, karena setiap pilihan kecil hari ini akan berdampak besar pada masa depan anak.
Komitmen Morinaga Soya dalam mendampingi anak-anak sensitif susu sapi telah diakui melalui penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas edukasi alergi kepada pasangan orang tua dan anak terbanyak di Indonesia. Di akhir acara Soyalympic Door of Future 2025, momen simbolik dinyalakannya Obor Harapan menjadi penutup yang mengharukan sekaligus menggugah semangat kolektif.
“Kami percaya setiap anak, termasuk mereka yang memiliki sensitivitas terhadap susu sapi, berhak tumbuh sehat dan percaya diri. Melalui Soyalympic dan kampanye Your Choice, Their Future, kami ingin terus mendampingi orang tua dalam setiap langkah kecil yang menentukan masa depan,” tutup Betzy.
Membedakan alergi susu sapi dan intoleransi laktosa sangat penting agar orang tua dapat mengambil tindakan yang tepat. Jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter saat anak menunjukkan gejala mencurigakan setelah konsumsi produk susu. Dan ingat, dengan solusi nutrisi yang tepat seperti susu Morinaga Soya, serta dukungan orang tua dan lingkungan, anak-anak dengan sensitivitas susu sapi tetap bisa tumbuh sehat, aktif, dan meraih prestasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News