Womanindonesia.co.id – Di tengah kesadaran global yang semakin tinggi terhadap kelestarian lingkungan dan upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan, PT Uni-Charm Indonesia Tbk mengambil langkah nyata melalui peluncuran produk terbarunya, Charm Daun Sirih Bio Materials Organic Cotton Type.
Dengan kombinasi inovasi material berbasis nabati dan komitmen terhadap prinsip keberlanjutan, produk pembalut ini menjadi salah satu kontribusi penting dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Produk ini dibuat dari berbagai bio materials seperti tebu, batu kapur, botanical oil, dan resin alami sebuah langkah maju untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku berbasis minyak bumi. Tak hanya dari segi bahan baku utama, seluruh permukaan produk yang bersentuhan langsung dengan kulit juga menggunakan kapas organik (organic cotton), menjadikannya lebih lembut, halus, dan ramah terhadap kulit sensitif.
Keunggulan ini bukan hanya menyasar kenyamanan pengguna, tapi juga berdampak pada pengurangan jejak lingkungan. Menurut pengujian internal, permukaan produk ini 2,1 kali lebih halus dan mampu menyerap kelembapan 1,8 kali lebih banyak dibandingkan produk Charm Daun Sirih biasa.
Mengolah Limbah Sawit Jadi Solusi
Satu terobosan signifikan lainnya datang dari kemasan produk. Bekerja sama dengan Oji Sinarmas Packaging, Unicharm mengembangkan karton kemasan dari empty fruit bunch (EFB) tandan kosong hasil limbah produksi minyak kelapa sawit.
Limbah ini yang selama ini kurang dimanfaatkan, kini disulap menjadi bahan kemasan yang kuat dan ramah lingkungan. Selain itu, selotip yang digunakan pada kemasan juga berasal dari bahan daur ulang, semakin memperkuat semangat pengurangan limbah plastik.
Kesadaran konsumen Indonesia terhadap produk ramah lingkungan semakin meningkat. Survei internal Unicharm menunjukkan bahwa 57,1 persen responden pernah membeli produk berkelanjutan dan lebih dari separuh bersedia membayar lebih untuk produk yang ramah lingkungan.
Aktris muda dan brand ambassador Charm, Syifa Hadju, turut menyuarakan pentingnya kesadaran lingkungan dalam keseharian. “Sebagai generasi muda, kita bisa mulai dari hal kecil. Misalnya menggunakan totebag saat belanja atau memilih produk seperti Charm Bio Materials yang jelas lebih peduli pada bumi,” ujar Syifa dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/7).
Dalam peluncuran ini, Unicharm juga memperkenalkan perhitungan carbon footprint sebagai upaya transparansi dan pengukuran dampak lingkungan. Hasilnya:
- Charm Bio Materials 23 cm menunjukkan potensi pengurangan jejak karbon hingga 15 persen per lembar, dan 30 persen pada tahap pengadaan bahan baku.
- Charm Bio Materials 29 cm bahkan lebih tinggi, dengan potensi pengurangan 18 persen per lembar dan 32 persen pada tahap pengadaan bahan baku.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan terhadap SDGs, khususnya tujuan nomor 12: konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Presiden Direktur Unicharm, Takumi Terakawa, menyampaikan bahwa perusahaan menjadikan pencapaian SDGs sebagai inti dari misinya. Dengan slogan Ethical Living for SDGs, Unicharm telah secara konsisten meluncurkan produk-produk ramah lingkungan setiap Hari Lingkungan Hidup sejak tahun 2021.
“Upaya kami tidak berhenti pada inovasi produk. Kami berkomitmen untuk mengembangkan berbagai kegiatan ESG, bekerja sama dengan para pemangku kepentingan demi mengatasi persoalan lingkungan dan sosial,” ujarnya.
Peluncuran Charm Daun Sirih Bio Materials Organic Cotton Type ini menjadi bukti bahwa inovasi tidak hanya tentang teknologi dan kenyamanan, tetapi juga tanggung jawab terhadap lingkungan. Unicharm berhasil membuktikan bahwa produk kebutuhan sehari-hari pun bisa menjadi bagian dari solusi atas permasalahan lingkungan global.
Dengan langkah kecil namun berarti ini, Unicharm mengajak seluruh konsumen untuk ikut serta dalam gerakan perubahan karena bumi yang lebih hijau, dimulai dari pilihan yang kita buat hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News