Womanindonesia.co.id – Di era ketika ekspresi diri menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup anak muda, Selfie Time hadir bukan sekadar bisnis bilik foto instan. Ia hadir sebagai tempat pelarian dari rutinitas, ruang keintiman bagi sahabat dan keluarga, hingga studio kreatif bagi para konten kreator yang ingin tampil otentik.
Sejak berdiri pertama kali di Grand Indonesia, Jakarta, Selfie Time mengusung konsep photobooth ala Korea yang langsung mencuri perhatian. Namun siapa sangka, bilik mungil ini kini menjadi fenomena nasional dengan rekor MURI sebagai gerai bilik foto terbanyak di Indonesia, yakni 120 cabang pada Mei 2025, dan melonjak menjadi 146 cabang hanya dalam dua bulan berikutnya.
Tidak hanya tumbuh secara kuantitas, Selfie Time juga membangun identitasnya dengan filosofi kerja ‘SELFIE’ yang merefleksikan nilai-nilai seperti pelayanan tulus (Service Satisfaction), cinta dalam berkarya (Love), hingga semangat positif (Enthusiasm). Nilai-nilai ini menjelma dalam pengalaman yang dirasakan pelanggan di setiap cabangnya.
Kami ingin lebih dari sekadar tempat foto. Selfie Time adalah ruang berekspresi, tempat pelanggan merasa diterima, bebas menjadi diri sendiri, dan membawa pulang kenangan indah dalam bentuk foto, ujar Stevany Tedy, CEO Selfie Time, dalam peresmian gerai terbesarnya di Palembang Square.
Bagi banyak orang, foto dari Selfie Time bukan sekadar gambar. Di balik pose lucu, kostum unik, atau pencahayaan artistik, tersembunyi cerita tentang persahabatan yang erat, pasangan yang merayakan hari jadi, keluarga kecil yang sedang membangun kebahagiaan, hingga individu yang merayakan pencapaian pribadi.

Dari Makassar ke Medan, dari Manado hingga Pontianak, Selfie Time membawa satu pesan yang sama: bahwa setiap momen layak dikenang. Dan kini, melalui inovasi seperti AI framing, wide-angle booth, hingga hasil foto digital instan, Selfie Time semakin memanjakan para pelanggannya dengan teknologi yang mempermudah sekaligus mempercantik hasil.
Lebih jauh dari sekadar layanan, Selfie Time juga merancang dirinya sebagai hub kreatif bagi anak muda. Mulai dari tema seasonal, kolaborasi dengan karakter animasi populer, hingga ekspansi ke layanan fotografi profesional lewat Selfie Time Moments, mereka menyasar segmen pasar yang haus pengalaman personal dan estetik.
Kami ingin menjadi rumah untuk semua orang yang ingin mengekspresikan diri—entah lewat gaya, ekspresi, atau momen spesial, ujar tim kreatif Selfie Time.
Melalui kampanye sosial media yang aktif dan konten viral yang relatable, Selfie Time membangun komunitas yang kuat dan loyal. Tak jarang, pengunjung mengunggah hasil jepretan mereka dan berbagi cerita di balik foto, menjadikan Selfie Time bukan hanya produk, tetapi bagian dari perjalanan hidup mereka.
Meski telah menembus 146 cabang di Indonesia, Selfie Time tidak melupakan identitas lokalnya. Setiap gerai mengusung nuansa khas daerah setempat, dari ornamen interior hingga pilihan tema foto. Ke depan, Selfie Time menargetkan ekspansi ke pasar internasional dengan tetap membawa semangat ‘selfie’ yang penuh cinta dan kejujuran.
Dengan semangat yang terus menyala, Selfie Time terus melangkah maju. Mereka percaya bahwa selama masih ada manusia yang ingin mengabadikan tawa, menangis dalam kenangan, dan menyimpan kebahagiaan dalam potret sederhana Selfie Time akan terus punya ruang di hati masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News