Womanindonesia.co.id – Di tengah maraknya tren fashion global, produk pakaian dalam lokal juga terus menunjukkan taringnya. Salah satunya adalah Polini, merek pakaian dalam dari PT Polin Jaya yang telah eksis sejak 2003. Dengan semangat menghadirkan kenyamanan dan kepercayaan diri dari dalam, Polini terus berinovasi menjawab kebutuhan pasar Indonesia yang kian dinamis.
Caroline Berliana, perwakilan dari PT Polin Jaya, dalam konferensi pers Brand Indonesia Excelence Award 2025 di Jakarta, Kamis 31 Juni 2025 menyampaikan bahwa Polini lahir dari keyakinan bahwa rasa percaya diri dimulai dari dalam.

“Kami berkomitmen menciptakan pakaian dalam yang memberikan rasa nyaman, mendukung bentuk tubuh, dan meningkatkan rasa percaya diri tiap pemakainya,” ujarnya.
Evolusi Produk: Dari Underwear ke Sportwear
Berawal dari produk pakaian dalam wanita dewasa, kini Polini telah merambah ke berbagai lini seperti pakaian dalam anak-anak, tank top, legging, hingga sportwear untuk pria dan wanita. Menyesuaikan dengan gaya hidup aktif masyarakat modern, Polini tak hanya mengandalkan estetika, tetapi juga fungsionalitas.
Caroline menambahkan bahwa inovasi terus dilakukan agar produk tetap relevan. “Kami melihat tren di platform digital seperti Instagram dan TikTok. Dari sana, kami menyesuaikan desain dan jenis produk agar tetap up to date dengan apa yang disukai masyarakat saat ini,” katanya.
Seamless: Andalan Nyaman Tanpa Batas
Salah satu koleksi andalan Polini adalah seamless underwear, termasuk bra dan celana dalam tanpa jahitan yang nyaman dipakai sepanjang hari. Produk seperti Polini Seamless 8815 bahkan dirancang multifungsi dan bisa digunakan oleh ibu menyusui berkat desain empat kancing di bagian depan.
“Seamless menjadi tren karena nyaman, tidak meninggalkan garis saat dipakai di balik pakaian ketat, dan memberikan kesan bersih serta rapi,” jelas Caroline.
Ragam Bahan: Rajut hingga Cotton Super Soft
Selain seamless, Polini juga mengembangkan koleksi berbahan rajut (rib knit) yang elastis dan mengikuti lekuk tubuh. “Rajut cocok untuk generasi muda seperti Gen Z dan milenial karena tampilannya stylish dan nyaman dikenakan,” ujar Caroline.
Sementara bahan renda tetap diminati kalangan ibu-ibu, menjadikan koleksi Polini semakin variatif untuk lintas usia.
Dari segi bahan, Polini mengandalkan cotton super soft sebagai material utama untuk kenyamanan maksimal. Selain itu, ada juga kombinasi bahan seperti spandek dan polyester untuk kebutuhan berbeda, termasuk pakaian aktif.
Fokus pada Pasar Lokal dan Produksi Massal
Meski pasar ekspor menjadi salah satu target jangka panjang, Polini saat ini memilih fokus memperkuat pasar dalam negeri. Produksi dilakukan seluruhnya di Indonesia melalui kemitraan dengan konveksi lokal, terutama di Jakarta.
“Kami ingin memenangkan hati konsumen lokal dulu. Produksi massal kami memungkinkan distribusi cepat dengan harga terjangkau, cocok untuk pembelian ulang atau repeat buying,” tambah Caroline.
Polini juga memanfaatkan ekosistem digital dengan optimal. Selain toko fisik di Jakarta seperti di Kebon Kacang dan Blok A, Polini hadir di berbagai department store seperti Yogya Group, Yomart, Grand Palace, hingga Asia Toserba.
Di ranah online, Polini aktif di marketplace seperti Shopee dan Tokopedia dengan toko resmi. Mereka juga menggandeng puluhan afiliator, terutama dari TikTok, untuk memperluas jangkauan produk secara organik melalui konten dan promosi.
Warna-Warna Soft yang Kekinian
Tak hanya potongan dan bahan, Polini juga memperhatikan tren warna. Dari ungu tua yang dulu populer, kini mereka hadir dengan warna-warna soft seperti lilac dan soft pink.

“Tren warna juga berpengaruh besar terhadap preferensi konsumen, apalagi anak muda sekarang menyukai tampilan yang kalem dan elegan,” ujar Caroline.
Dengan penjualan yang didominasi oleh kategori pakaian dalam wanita hingga 80%, Polini membuktikan diri sebagai pemain kuat di segmen ini. Total penjualan per tahun bisa mencapai miliaran rupiah, dan angka ini diproyeksikan terus bertumbuh seiring perluasan kanal distribusi dan koleksi.
Meski target ekspor masih dalam roadmap jangka menengah, Caroline menegaskan bahwa visi besar Polini adalah menjadi merek lokal yang dicintai masyarakat luas. “Kami ingin menjadi brand lokal yang bukan hanya dikenal, tapi juga diandalkan,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News