Womanindonesia.co.id – Tantangan partisipasi kerja perempuan di Indonesia masih cukup besar. Data Bank Dunia mencatat hanya 53,5% perempuan usia kerja yang masuk dalam angkatan kerja, jauh lebih rendah dibanding rata-rata Asia Timur dan Pasifik sebesar 67,7%. Salah satu penghambatnya adalah terbatasnya akses pengasuhan anak yang aman dan terjangkau. Banyak ibu akhirnya terpaksa keluar dari pasar kerja untuk fokus mengurus anak.
Kondisi ini menjadi salah satu faktor penghambat laju ekonomi Indonesia. Padahal, jika akses daycare diperluas, potensi peningkatan partisipasi kerja perempuan bisa mencapai 6,9%. Artinya, ketersediaan daycare berkualitas bukan hanya soal pengasuhan anak, tetapi juga strategi besar dalam menopang pertumbuhan ekonomi.
Melihat peluang tersebut, MainStory hadir dengan visi menghadirkan ekosistem childcare yang modern, transparan, dan didukung teknologi. Antoni Lewa, Founder dan CEO MainStory, menegaskan bahwa peran daycare jauh lebih luas dari sekadar menitipkan anak.
“Bagi kami, daycare bukan sekadar layanan, melainkan fondasi masa depan Indonesia. Dengan membangun generasi yang sehat, percaya diri, dan berdaya sejak dini, kita tengah menyiapkan Indonesia yang lebih kuat, adil, dan berdaya saing di masa depan,” ujar Antoni dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/9).
Solusi untuk Anak di Era Digital
Selain mendukung para ibu bekerja agar tetap produktif, daycare juga berperan penting dalam menghadapi persoalan lain: screen time berlebihan pada anak. Di era serba digital, tidak sedikit anak yang menghabiskan waktunya dengan gadget, yang berpotensi menghambat perkembangan bahasa maupun motoriknya.
Daycare dengan aktivitas terstruktur, seperti yang ditawarkan MainStory, bisa menjadi solusi. Rutinitas belajar, bermain, hingga interaksi sosial secara langsung membantu anak melupakan ketergantungan pada gadget. Dengan begitu, mereka bisa mengembangkan keterampilan motorik, emosional, dan sosial dengan lebih baik.
“Misi MainStory adalah memberikan pengasuhan anak berkualitas untuk semua orang di dunia, melalui teknologi yang bertanggung jawab,” tambah Antoni.
Standar Baru Pengasuhan Anak di Indonesia
MainStory tidak hanya mengisi celah layanan daycare yang masih terbatas di Indonesia, tetapi juga berupaya mengubah cara pandang masyarakat terhadap pengasuhan anak. Selama ini, banyak keluarga masih mengandalkan kakek-nenek, asisten rumah tangga, atau babysitter yang belum terlatih secara profesional.
Dengan pendekatan holistik yang menekankan keamanan, transparansi, dan kurikulum pembelajaran usia dini, MainStory ingin menghadirkan standar baru. Lingkungan yang aman dan nyaman diyakini bisa merangsang anak untuk berkembang secara menyeluruh, baik dari sisi kognitif, emosional, maupun sosial.
“Ke depannya kami terus berupaya membangun pusat daycare ramah anak dan terpercaya untuk keluarga Indonesia sebagai fondasi pengasuhan berkualitas. Kami percaya anak-anak yang dididik melalui pendekatan holistik MainStory tidak hanya pintar, tetapi juga menjadi individu yang berkarakter,” pungkas Antoni.
Daycare berkualitas seperti yang dikembangkan MainStory selaras dengan visi Indonesia Emas 2045. Investasi pada layanan PAUD modern bukan sekadar mendukung orang tua, tetapi juga membangun generasi penerus bangsa yang siap menghadapi tantangan global.
Dengan mengurangi hambatan bagi perempuan untuk bekerja sekaligus mengatasi kecanduan screen time pada anak, daycare terbukti menjadi solusi ganda: memperkuat keluarga sekaligus memperkuat ekonomi nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News