Womanindomesia.co.id – Indo Leather & Footwear (ILF) Expo 2025 yang memasuki tahun ke-18 kembali menegaskan posisinya sebagai ajang strategis bagi pelaku industri kulit, alas kaki, garmen, dan tekstil. Digelar pada 14–16 Agustus 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, pameran ini berjalan berdampingan dengan Indo Garment Textile (IGT) Expo 2025, menghadirkan lebih dari 280 peserta termasuk 70 UMKM, serta perwakilan industri dari 11 negara, mulai dari China hingga Italia. Panitia menargetkan kehadiran 15.000 pengunjung dari dalam dan luar negeri.
Pameran ini bukan hanya etalase produk, tetapi juga panggung untuk menampilkan inovasi, teknologi manufaktur terkini, dan potensi kemitraan bisnis lintas sektor. Mulai dari mesin jahit modern, mesin cetak sepatu, pengolahan bahan baku, fabric dan tekstil premium, hingga kulit eksotik untuk fashion, furnitur, dan garmen, semuanya terkurasi dalam satu ruang pameran yang membuka jalan bagi pertumbuhan industri.
Dalam pembukaan acara, Menteri Perindustrian yang diwakili oleh Staf Ahli Menteri Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri, Adie Rochmanto Pandiangan, bersama Deputi Bidang Wisata Kementerian Pariwisata, Drs. Vinsensius Jemadu, menandai dimulainya pameran.
CEO Krista Exhibitions, Daud D. Salim, menegaskan peran ILF dan IGT Expo sebagai penghubung ide, teknologi, dan peluang bisnis.
“Indo Leather & Footwear (ILF) dan Indo Garment Textile (IGT) Expo 2025 hadir sebagai wadah yang menyatukan ide kreatif, kemajuan teknologi, dan potensi kerja sama bisnis untuk menciptakan peluang baru bagi pertumbuhan industri. Di sinilah para pelaku industri dapat saling menginspirasi, menjalin kemitraan, dan menemukan terobosan yang relevan dengan tren global. Indonesia memiliki potensi besar di sektor kulit dan alas kaki, dan kami ingin memastikan potensi ini berkembang menjadi kekuatan yang diakui dunia,” ujar Krista dalam keterangan tertulisnya Jumat (15/8).
Lebih lanjut ia menambahkan, melalui ILF dan IGT Expo 2025, kami berharap tercipta kolaborasi yang memperkuat rantai pasok dari hulu ke hilir, mendorong inovasi berkelanjutan, dan membuka akses pasar yang lebih luas.
“Pameran ini adalah wujud komitmen kami untuk mengangkat industri dalam negeri agar semakin kompetitif di kancah internasional. Karena itu, kami mengundang seluruh pelaku usaha, pembeli, desainer, dan pecinta produk kulit serta alas kaki untuk hadir dan menjadi bagian dari momentum penting ini,” terangnya.
Momentum pameran ini semakin istimewa dengan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80. Sebagai bentuk pelestarian budaya, diadakan Kontes Busana Hari Kemerdekaan: Kebaya & Batik hasil kolaborasi PERWANTI, Krista Exhibitions, dan PSMTI, didukung oleh Sekar Ayu Jiwanta. Acara ini juga menampilkan fashion show eksklusif dari BRUTUS & BURGO.
Tidak hanya itu, pameran juga menjadi ajang perayaan Anniversary APRISINDO dan Talk Show “Merajut Kolaborasi Fashion dan Manufaktur: Masa Depan Industri Alas Kaki dan Kulit Indonesia” yang menghadirkan Poppy Dharsono (Ketua Umum Indonesia Fashion Chamber/IFC sekaligus APPMI), Eddy Widjanarko (Ketua Umum APRISINDO), serta Direktorat Pengembangan Ekspor Tekstil, Produk Tekstil, Alas Kaki, dan Produk Kulit – Ditjen PEN, Kementerian Perdagangan RI.
Acara Networking Dinner yang menjadi bagian dari program Business Matching dihadirkan untuk mempertemukan asosiasi besar seperti APRISINDO, APRINDO, APPMI, APKI, dan APGAI, dengan dukungan Kementerian Perindustrian serta Kementerian Perdagangan. Forum ini juga menjadi titik temu bagi buyer potensial dari dalam dan luar negeri untuk menjajaki peluang kerja sama langsung dengan produsen lokal.
Pameran ini terbuka untuk pelaku bisnis, mulai dari produsen alas kaki dan produk kulit, pemasok bahan baku, penyedia teknologi, hingga desainer dan peritel. Kunjungan dibuka setiap hari pukul 10.00–19.00 WIB, dengan registrasi online di register.kristaonline.com/visitor/indoleatherfootwear atau langsung di lokasi.
Lebih dari sekadar pameran, ILF dan IGT Expo 2025 menjadi momentum memperkuat kolaborasi dan memperluas pasar global bagi industri dalam negeri. Semua pihak yang terlibat dari UMKM hingga pelaku besar memiliki kesempatan untuk saling mendukung, berinovasi, dan membawa produk Indonesia menuju panggung dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News