Womanindonesia.co.id – Di tengah tren pertumbuhan ekspor alas kaki dan barang kulit Indonesia yang terus meningkat, sinergi lintas sektor menjadi kunci penting untuk menjaga momentum tersebut. Sebagai salah satu bentuk dukungan konkret terhadap penguatan ekosistem industri ini, pameran Indo Leather & Footwear (ILF) Expo 2025 kembali digelar, kali ini bukan sekadar sebagai ajang promosi, tetapi sebagai katalis transformasi dan jejaring kolaborasi industri.
Kinerja sektor alas kaki Indonesia pada triwulan pertama 2025 mencerminkan optimisme. Nilai ekspor mencapai 1,89 miliar dolar AS, meningkat 13,80 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Posisi Indonesia pun terus menguat di panggung global, kini menempati peringkat ke-6 sebagai eksportir alas kaki terbesar di dunia dengan pangsa pasar 3,99 persen. Ini menegaskan kekuatan daya saing produk lokal di pasar internasional.
Berangkat dari semangat itulah, Krista Exhibitions menginisiasi ILF Expo 2025 sebagai wadah sinergi antara produsen, UMKM, penyedia teknologi, pembuat kebijakan, dan pembeli global.
Daud D. Salim, CEO Krista Exhibitions menyampaikan, “Industri sepatu dan alas kaki Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang sangat positif. Produk-produk kita kini tidak hanya diterima, tetapi juga diakui secara global karena kualitas dan daya saingnya yang semakin kuat. Ini menjadi bukti bahwa pelaku industri dalam negeri mampu menjawab kebutuhan pasar dunia dengan inovasi dan ketangguhan.”
Lebih lanjut ia menekankan pentingnya peran pameran ini dalam memperkuat struktur industri nasional. “Melalui Indo Leather & Footwear (ILF) Expo 2025, kami berkomitmen menyediakan wadah strategis yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari produsen, penyedia teknologi, hingga pembeli dari dalam dan luar negeri.
Pameran ini bukan sekadar ajang promosi, tetapi juga motor penggerak transformasi industri, memperluas jejaring global, dan membuka jalan menuju pertumbuhan berkelanjutan bagi para pelaku usaha nasional,” ungkap Daud.
ILF Expo 2025 akan diselenggarakan pada 14–16 Agustus 2025, menghadirkan lebih dari 280 peserta termasuk 50 UMKM dari dalam dan luar negeri. Pelaku industri dari 11 negara — mulai dari Italia, Jerman, China, hingga Vietnam – akan terlibat dalam pameran ini, yang menargetkan kunjungan 15.000 pelaku bisnis.
Tidak hanya berfokus pada produk sepatu dan kulit, ILF Expo juga menampilkan teknologi mesin, bahan baku tekstil, sneakers, hingga produk kulit eksotik. Dalam konteks yang lebih luas, pameran ini menjadi ruang temu antara inovasi teknologi manufaktur dan tren fashion lokal, yang diperkuat melalui kontes busana kemerdekaan serta kolaborasi fashion show bersama pelaku industri kreatif.
Momen ini juga dimanfaatkan untuk memperingati ulang tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, dengan rangkaian acara spesial seperti fashion show, talk show dengan tokoh-tokoh penting industri, dan networking dinner bersama asosiasi seperti APRISINDO, APPMI, dan APKI.
Dengan dukungan berbagai kementerian dan asosiasi strategis, termasuk Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, serta pemerintah daerah seperti Kabupaten Garut — ILF Expo 2025 merepresentasikan semangat gotong royong lintas sektor demi masa depan industri kulit dan alas kaki Indonesia yang tangguh, berkelanjutan, dan mendunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News