Womanindonesia.co.id – Indonesia kembali menjadi tuan rumah perhelatan akbar industri halal bertajuk Indonesia International Halal Festival (IIHF) 2025, yang digelar pada 20–22 Juni di Jakarta International Convention Center (JICC). Acara ini menghadirkan beragam pelaku usaha dari berbagai sektor, baik dalam negeri maupun luar negeri, sebagai upaya memperkuat rantai nilai ekonomi halal nasional.
Festival ini tak hanya menjadi ajang promosi produk bersertifikat halal, tetapi juga wadah pertukaran pengetahuan dan penguatan jaringan antar pelaku industri. Tahun ini, IIHF menargetkan kehadiran lebih dari 24 ribu pengunjung dan melibatkan peserta dari Korea Selatan, Australia, Amerika Serikat, Malaysia, hingga Selandia Baru.
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) turut menjadikan acara ini sebagai momentum untuk mendorong sertifikasi halal di kalangan pelaku usaha mikro dan kecil (UMK). Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan (Babe Haikal), menyampaikan bahwa sertifikasi halal bukan hanya kewajiban regulatif, tetapi juga keunggulan kompetitif.
“Sertifikat halal ini bukan hanya bentuk kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga menjadi nilai tambah secara ekonomi yang memperkuat daya saing dan dibutuhkan dalam ekspansi bisnis ke pasar yang lebih luas, termasuk internasional,” kata Babe Haikal dalam keterangan persnya di Jakarta baru-baru ini.
Dalam rangka mendukung hal tersebut, BPJPH akan membagikan 10 ribu sertifikat halal gratis kepada pelaku UMK melalui skema pendampingan resmi yang tersedia selama festival berlangsung. Beberapa Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) juga ikut hadir untuk memfasilitasi proses ini.
Beragam produk halal dari sektor makanan, minuman, kecantikan, hingga fashion hadir meramaikan pameran. Salah satu yang cukup mencuri perhatian adalah kehadiran berbagai inovasi makanan berbasis bahan nabati maupun olahan susu. Misalnya, produk es krim cokelat dari halocoko, yang merupakan salah satu brand lokal yang telah mengantongi sertifikat halal dan tampil di acara ini dengan pendekatan interaktif dan edukatif di booth mereka.
“Kami ingin masyarakat mengenal halocoko bukan hanya karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena nilainya—produk halal, terjangkau, dan selaras dengan pilihan hidup yang bersih, aman, dan penuh keberkahan. Melalui Halal Fest, kami ingin hadir lebih dekat dan menguatkan hubungan dengan komunitas halal di seluruh Indonesia,” ujar Viona.
Menurut Babe Haikal, IIHF 2025 juga diarahkan untuk mempercepat peningkatan peringkat Indonesia dalam Global Islamic Economy Indicator (GIEI), yang secara rutin dirilis oleh DinarStandard melalui laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE). “Itulah mengapa kami mengundang dan telah disambut baik para pelaku usaha internasional. Sayang jika kesempatan ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh pegiat usaha kita untuk memperkenalkan produknya di pasar global,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News