Womanindonesia.co.id – Dunia kecantikan terus bergerak dinamis, namun tidak semua inovasi berani menyentuh kedalaman tubuh manusia hingga ke tingkat genetika. Di tengah geliat industri estetika yang cenderung mengikuti tren visual semata, aktris sekaligus entrepreneur Jehan Albert Fauzie tampil dengan pendekatan berbeda: menggabungkan sains, genetika, dan wellness dalam satu layanan yang disebut HOM Aesthetic.
Berbekal ketertarikannya terhadap perawatan diri sejak usia 15 tahun, Jehan menjadikan kecantikan bukan sekadar urusan permukaan, melainkan bagian dari kesehatan menyeluruh. Langkahnya tidak berhenti sebagai penikmat layanan estetika. Pada 2019, Jehan memperdalam ilmunya dengan mengambil sertifikasi sebagai konsultan health and beauty di sebuah perusahaan besar dari Taiwan. Di sanalah ia menemukan pijakan kuat untuk membawa konsep wellness beauty ke Indonesia.
“Di sana saya belajar kesehatan dan kecantikan dengan metode wellness. Dan saya bermimpi suatu hari bisa memberikan perawatan ke pasien bukan hanya dari sisi estetika tapi juga mempertimbangkan unsur kesehatannya,” tutur Jehan Albert Fauzie, Founder HOM Aesthetic dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/8/2025).
Mimpi itu menjadi nyata ketika ia bertemu Jean Niode, pendiri HOM Gym (House of Metamorfit), dan Erlina, dua sahabat yang memiliki visi serupa: menjadikan kesehatan dan kecantikan sebagai satu kesatuan. Dari kolaborasi itulah lahir HOM Aesthetic, klinik yang mengusung konsep beauty through wellness pada 2023, sebagai sister company dari HOM Gym.

Yang membedakan HOM Aesthetic dengan klinik kecantikan lain adalah keberanian mereka membawa teknologi DNA sebagai dasar untuk menentukan jenis perawatan yang dibutuhkan pasien. Klinik ini bekerja sama dengan KALBE dalam menyediakan layanan tes DNA yang dapat mengungkap karakteristik genetik seseorang, termasuk kebutuhan nutrisi, alergi, risiko penyakit, hingga kondisi kulit.
“Jadi pasien dianjurkan perawatan tubuh yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan, karena kondisi kulit dapat dideteksi dari dalam. Karena setiap individu memiliki kondisi yang berbeda, tes genetika jadi solusi paling efektif untuk menentukan perawatan apa yang paling tepat. Tes DNA ini bisa dilakukan sejak bayi usia tiga bulan hingga dewasa. Genetika tidak bisa berubah kecuali pasien terpapar radiasi tinggi atau virus tertentu,” jelas Jehan.
Dengan pendekatan sains dan evidence-based, HOM Aesthetic membawa perawatan kecantikan ke arah yang lebih presisi dan personal. Kini, klinik ini memiliki tujuh dokter bersertifikasi dan menawarkan solusi yang menekankan hasil alami, tidak berlebihan, dan sesuai dengan profil kesehatan masing-masing pasien.
“Di antara berbagai jenis perawatan yang ada, beberapa yang menjadi favorit pasien adalah Korea Skin Booster, Rejuran H, Premium DNA Salmon, Laser dengan mesin berteknologi terupdate, HIFU wajah hingga HIFU untuk daerah kewanitaan,” tambah Jehan.
Tak hanya berhenti di layanan estetika, HOM Aesthetic juga memberikan layanan fisioterapi, konsultasi gizi, serta integrasi langsung dengan fasilitas kebugaran HOM Gym. Pendekatan ini mencerminkan kesadaran bahwa kecantikan sejati muncul dari gaya hidup yang seimbang dan pemahaman mendalam tentang kondisi tubuh.
Sejak berdiri, HOM Aesthetic telah membuka tiga cabang dan mendapatkan respons positif dari masyarakat. Bahkan, sebelum pembukaan cabang ketiganya di Garden Sawangan, sudah lebih dari 260 pasien mendaftar.
Kehadiran HOM Aesthetic menjadi angin segar di tengah persaingan bisnis kecantikan yang sering terjebak pada standar visual semata. Lewat inovasi berbasis DNA dan pendekatan kesehatan holistik, Jehan Albert Fauzie membuktikan bahwa kecantikan bisa menjadi jalan menuju hidup yang lebih sehat dan terarah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News