Womanindonesia.co.id – Dalam dunia estetika, Laser-Assisted Liposuction hadir sebagai evolusi dari liposuction konvensional. Prosedur ini tidak hanya bertujuan menghilangkan lemak berlebih, tetapi juga mengatasi masalah kulit kendur, yang sering menjadi tantangan setelah lemak diambil. Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) dr. Ide Bagoes Insani, mengungkapkan, keberhasilan prosedur ini sangat bergantung pada persiapan, teknologi yang digunakan, dan tentu saja, kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
Keunggulan Laser-Assisted Liposuction: Meluruhkan Lemak dan Mengencangkan Kulit
Pada liposuction konvensional, lemak diambil dengan manipulasi mekanis, yang terkadang meninggalkan kekosongan dan menyebabkan kulit menggelambir. Laser-Assisted Liposuction mengatasi hal ini melalui penggunaan energi laser 1470 nm yang memberikan empat manfaat superior:
- Mempermudah Pengambilan Lemak: Laser melelehkan sel lemak, menjadikannya lebih cair dan mudah disedot.
- Efek Skin Tightening: Energi panas laser merangsang produksi kolagen, membantu kulit di atas area yang dilipo menempel kembali ke jaringan di bawahnya, mengurangi risiko kulit menggelambir.
- Meminimalkan Kerusakan Jaringan: Laser meminimalkan kerusakan pada pembuluh darah dan struktur anatomi penting lainnya di bawah kulit.
- Manipulasi Mekanis Lebih Sedikit: Prosedur menjadi lebih halus dan tidak memerlukan tenaga fisik berlebih, sehingga pemulihan lebih cepat.
“Secara umum, reduksi bisa mencapai 40–50% dalam satu kali tindakan. Keberhasilan sangat bergantung pada kerja sama dan komunikasi dokter–pasien,” ujar dr. Insani di Jakarta, Jumat (28/11).
Di RSPI Jakarta, dr. Ide menekankan bahwa keselamatan pasien adalah prioritas utama. Prosedur estetik bukanlah tindakan yang segera atau harus dilakukan, sehingga kondisi optimal pasien wajib dipenuhi.
1. Proses Screening Pra-Operasi
Sebelum pasien dinyatakan layak untuk tindakan, serangkaian pemeriksaan menyeluruh dilakukan:
- Pemeriksaan Fisik dan Laboratorium: Memastikan fungsi ginjal, hati, hemoglobin, dan keseluruhan parameter darah dalam kondisi normal.
- Pemeriksaan Jantung: Rekam jantung (EKG) dan pemeriksaan jantung lainnya.
- Konsultasi Multidisiplin: Hasil pemeriksaan dikonsultasikan kepada dokter penyakit dalam, dokter jantung, dan ahli anestesi untuk menilai kelayakan pembiusan.
2. Kondisi yang Tidak Disarankan
Ada beberapa kondisi di mana tindakan Laser-Assisted Liposuction tidak disarankan atau harus ditunda:
- Ibu Hamil dan Menyusui: Prosedur estetik harus menunggu hingga masa menyusui selesai agar kondisi ibu dan bayi optimal.
- Kondisi Medis Tidak Terkontrol: Pasien dengan Hipertensi atau Diabetes Melitus yang tidak terkontrol, serta pasien yang mengonsumsi pengencer darah, tidak disarankan.
- Penyakit Jantung Berat: Pasien dengan kondisi jantung yang berat tidak dapat menjalani prosedur ini.
Kombinasi Liposuction dan Gaya Hidup Sehat
Salah satu mindset terpenting yang harus dimiliki pasien adalah: Liposuction tidak bisa menggantikan gaya hidup sehat.
Tindakan estetik berfungsi sebagai body contouring untuk menghilangkan kantong-kantong lemak yang sulit diatasi melalui olahraga dan diet. Namun, untuk mempertahankan hasil jangka panjang, pasien wajib membangun gaya hidup sehat, seperti pola makan yang benar, olahraga teratur, dan asupan protein yang cukup.
Persiapan dan Pemulihan
Persiapan
Karena prosedur dilakukan dengan anestesi umum (bius total) untuk kenyamanan pasien, persiapan utamanya adalah:
- Puasa Makan: 8 jam sebelum tindakan.
- Puasa Minum: 2 jam sebelum tindakan.
Pemulihan
Pemulihan tergolong cepat. Pasien dapat memilih rawat inap 1 hari atau langsung pulang setelah observasi dan merasa nyaman.
“Jika hari ini tindakan liposuction, besoknya sudah bisa kembali ngantor,” jelas dr. Ide.
Pasien hanya perlu mengenakan korset kompresi yang dapat dipakai di dalam pakaian kerja dan disarankan menghindari olahraga berat hingga masa pemulihan selesai.
Tips Memilih Dokter Bedah Plastik yang Tepat
Mengingat bedah plastik adalah bagian dari ilmu bedah yang mengutamakan fungsi dan keselamatan, dr. Ide Bagoes Insani memberikan panduan penting dalam memilih layanan:
- Validasi Dokter: Pastikan dokter adalah Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik (Sp.B.P.R.E) yang kompeten dan tersertifikasi (dapat dicek melalui KKI).
- Fasilitas Kesehatan: Pilih rumah sakit besar atau fasilitas kesehatan yang mengutamakan patient safety dan memiliki standar keamanan tinggi, seperti RS Pondok Indah.
- Validasi Alat: Jangan ragu bertanya tentang alat yang digunakan. Pastikan alat memiliki sertifikasi internasional (seperti FDA) dan izin edar dari Kemenkes.
Liposuction untuk Pasien Obesitas Ekstrem
Jika penurunan berat badan ekstrem menyisakan masalah utama berupa kelebihan kulit yang menggelambir (skin laxity), tindakan yang tepat bukanlah liposuction, melainkan eksisi (pembuangan kulit melalui operasi). Liposuction hanya efektif jika masih ada kantong-kantong lemak yang menonjol. Kombinasi kedua prosedur bisa dilakukan sesuai indikasi.
Banyak pasien memilih fat grafting (memindahkan lemak hasil liposuction ke area lain, seperti wajah) karena hasilnya sangat natural, minim risiko alergi, dan bertahan lebih lama dibandingkan filler karena menggunakan sel hidup dari tubuh sendiri.
Untuk area yang sama, pengulangan paling cepat adalah 6 bulan, namun idealnya 12 bulan. Namun, jika prosedur dilakukan dengan benar, pengulangan pada area yang sama hampir tidak pernah diperlukan.
Untuk melakukan tindakan Laser-Assisted Liposuction di RSPI – Pondok Indah Jakarta termasuk skin tightening harga mulai 40 jutaan sekali tindakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News







