Womanindonesia.co.id — Di tengah perubahan gaya hidup keluarga muda dan meningkatnya jumlah ibu bekerja di Indonesia, kebutuhan akan sistem pengasuhan anak yang aman, transparan, dan adaptif terhadap zaman menjadi semakin mendesak. Di sinilah MainStory hadir, bukan sekadar sebagai daycare modern, tetapi sebagai ekosistem yang menggabungkan teknologi, empati, dan misi sosial.
Sebelumnya dikenal dengan nama KinderCastle Daycare, MainStory kini memperkenalkan identitas barunya sebagai bentuk evolusi menuju sistem pengasuhan yang lebih luas dampaknya. Transformasi ini menegaskan posisi MainStory sebagai pelopor childcare berbasis teknologi di Indonesia yang tidak hanya mengasuh, tetapi juga memberdayakan keluarga dan tenaga kerja perempuan.
“Kami ingin memperluas misi kami untuk menjangkau lebih banyak keluarga Indonesia. MainStory hadir untuk memastikan setiap anak mendapat pengasuhan terbaik, sementara para ibu dapat terus produktif dan tenang bekerja,” ujar Antoni Lewa, CEO MainStory di Jakarta, Selasa (28/10).
Selama dua tahun terakhir, MainStory berkembang pesat dari satu cabang menjadi lebih dari 30 pusat daycare di seluruh Indonesia. Tidak hanya itu, lebih dari 5.000 orang tua telah mendapatkan manfaat nyata, dengan sekitar 3.500 di antaranya adalah ibu bekerja. Hingga kini, lebih dari 100.000 hari layanan pengasuhan telah diberikan, menjadi bukti bahwa dukungan terhadap keseimbangan karier dan keluarga bukan hanya slogan, melainkan komitmen berkelanjutan.
Keunggulan MainStory tidak berhenti pada layanan pengasuhan konvensional. Melalui sistem pemantauan digital dan laporan perkembangan anak secara real-time, orang tua dapat mengikuti setiap langkah tumbuh kembang buah hatinya. Dengan pendekatan holistik pada stimulasi usia dini dan komunikasi dua arah antara pengasuh dan orang tua, MainStory menciptakan pengalaman co-parenting yang menghubungkan teknologi dengan rasa percaya.
Lebih dari 500 pengasuh dan bidan perempuan telah diberdayakan dalam jaringan profesional MainStory. Mereka mendapatkan pelatihan berkelanjutan agar layanan yang diberikan bukan hanya aman dan profesional, tetapi juga penuh kasih dan empati.
MainStory percaya bahwa teknologi hanya menjadi bermakna ketika berpihak pada manusia. Oleh karena itu, inovasi digitalnya tidak dimaksudkan menggantikan sentuhan manusia, tetapi memperkuat kehadiran dan komunikasi antara keluarga, anak, dan pengasuh.
Sebagai langkah nyata memperluas dampak sosialnya, MainStory meluncurkan Program Beasiswa PertamaKu—beasiswa pengasuhan anak pertama di Indonesia yang memberikan layanan daycare gratis selama enam bulan kepada tiga keluarga terpilih dengan anak usia 1–6 tahun.
Fasilitas beasiswa ini mencakup pengasuhan anak selama 12 jam per hari dengan laporan perkembangan rutin, akses sistem pemantauan berbasis aplikasi, serta kebebasan memilih lokasi di seluruh cabang MainStory (kecuali beberapa cabang kemitraan).
“Kami percaya, akses terhadap pengasuhan anak yang berkualitas bukan hanya membantu tumbuh kembang anak, tetapi juga memperkuat peran perempuan dalam ekonomi,” tambah Antoni.
Program ini terbuka bagi orang tua yang ingin berbagi kisah inspiratif bersama komunitas, dengan masa pendaftaran mulai 28 Oktober hingga 25 November 2025. Hasil seleksi penerima beasiswa akan diumumkan pada Desember mendatang melalui kanal resmi MainStory.
MainStory tidak hanya hadir sebagai bisnis jasa pengasuhan anak, tetapi juga sebagai gerakan sosial untuk membangun kesetaraan dan pemberdayaan keluarga muda. Dengan visi “childcare yang aman, terpercaya, dan terjangkau,” MainStory berkomitmen memperluas jangkauannya ke lebih banyak kota di Indonesia, menghadirkan akses setara terhadap pengasuhan berkualitas bagi setiap keluarga.
Melalui kombinasi teknologi, empati, dan keberlanjutan sosial, MainStory menunjukkan bahwa pengasuhan anak bisa menjadi bentuk investasi masa depan bukan hanya bagi anak, tetapi juga bagi perempuan dan masyarakat luas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News








