Womanindonesia.co.id – Di era digital yang serba cepat seperti sekarang, tumbuh kembang anak tidak lagi cukup hanya bergantung pada kecukupan gizi semata. Generasi Alpha dan Beta anak-anak yang tumbuh di tengah pesatnya perkembangan teknologi membutuhkan pendekatan belajar yang lebih holistik untuk menyiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan. Salah satunya adalah dengan mengadopsi konsep multi-learning, yaitu proses belajar melalui berbagai stimulasi dan pengalaman yang menyeluruh.
Lewat kampanye #SemuaBisaJadiHebat, Wyeth Nutrition S-26 memperkenalkan “S-26 Exceptional League” sebagai wujud nyata dalam mendukung proses belajar generasi masa depan. Event pembelajaran imersif pertama di Indonesia ini mengusung konsep futuristic city yang dirancang untuk mengaktifkan berbagai area penting di otak Si Kecil lewat pengalaman bermain yang menyenangkan dan edukatif.
Event ini telah sukses digelar di Medan dan kini hadir di Jakarta sebagai kota kedua. Bertempat di Main Atrium Mall Kota Kasablanka, Jakarta, S-26 Exceptional League berlangsung pada 30 Mei hingga 1 Juni 2025. Selama tiga hari, anak-anak dan orang tua bisa menjelajahi berbagai zona aktivitas seru yang tidak hanya menyenangkan, tapi juga bermanfaat untuk mendukung stimulasi otak anak secara menyeluruh.
Apa Itu Multi-Learning dan Mengapa Penting?
Menurut Samanta Elsener, M.Psi, Psikolog Anak dan Keluarga, konsep multi-learning menjadi sangat penting di era sekarang. “Multi-learning memungkinkan Si Kecil mengeksplorasi beragam pengetahuan dan keterampilan dari berbagai bidang. Hasilnya, anak memiliki kemampuan untuk menghubungkan berbagai informasi untuk memecahkan masalah secara holistik,” jelasnya.
Lebih jauh, multi-learning bukan hanya mengasah kemampuan kognitif, tapi juga membentuk karakter hebat seperti rasa ingin tahu, kreativitas, kolaborasi, daya juang, hingga kemampuan beradaptasi yang tinggi. “Itulah modal utama menjadi generasi future-ready, siap menghadapi perubahan dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” tambahnya.
Peran Gizi dalam Mendukung Multi-Learning
Belajar dari berbagai aspek saja tidak cukup. Proses perkembangan otak, terutama mielinasi atau pelapisan sel saraf dengan mielin agar sinyal otak bisa berjalan cepat, sangat bergantung pada asupan gizi yang tepat.
Menurut dr. Ian Suteja, Sp.A, proses mielinasi ini bagaikan membangun jalan tol bagi sinyal-sinyal otak. “Jika mielinasi optimal, sinyal akan berjalan cepat. Tapi jika tidak, maka proses belajar bisa terhambat,” ujarnya. Oleh karena itu, anak memerlukan dukungan nutrisi yang spesifik seperti Sphingomielin, Fosfolipid, dan Alfa-laktalbumin, yang terbukti membantu perkembangan otak secara klinis.
S-26 Procal GOLD Multilearn Connect hadir sebagai solusi nutrisi terbaik dengan kombinasi kandungan yang menunjang aktivitas otak seperti DHA, AA, Omega 3 dan 6, serta 15 vitamin dan 9 mineral penting. Produk ini dikembangkan oleh Wyeth Nutrition Neurocognition Expert yang berbasis di Swiss.
Belajar Lewat Bermain Imersif
Event “S-26 Exceptional League” menjadi bukti bahwa pembelajaran bisa sangat menyenangkan dan berdampak besar. Di sini, anak-anak diajak menjelajah dunia imajinatif melalui aktivitas seperti:
- Exceptional Maestro: melatih motorik dan daya ingat
- Exceptional Architect: mengembangkan kemampuan memecahkan masalah
- Exceptional Astronaut: mengasah fokus dan ketelitian
- Exceptional Zoologist: mengembangkan keterampilan bahasa dan gerak
Menariknya, ada alat canggih bernama S-26 Exceptional Brain Visualizer, hasil kolaborasi dengan ahli neurokognitif Inggris, MyndPlay. Alat berbentuk headband ini bisa menampilkan aktivitas lima area penting di otak Si Kecil secara real-time—mulai dari fokus, kreativitas, hingga bahasa. Seperti jam tangan pintar, alat ini membantu para orang tua memantau secara langsung stimulasi apa yang paling berdampak pada anak mereka.
Vera Niki Gozali, Category Marketing Manager Wyeth Nutrition S-26, menegaskan bahwa perjalanan anak menjadi hebat selalu dimulai dari dukungan seorang ibu. “Peran Mams sangat penting dalam proses pembelajaran seumur hidup atau lifelong learning, yaitu melalui pemberian gizi dan stimulasi yang tepat,” ujarnya.
Kisah inspiratif dari Carina Joe, ilmuwan bioteknologi asal Indonesia yang kini berkiprah di dunia global, menjadi contoh nyata. “Sejak kecil, Mama mendorong saya belajar banyak hal dan mendukung saya sepenuhnya, termasuk dengan memberikan nutrisi terbaik seperti S-26 Procal GOLD. Pengalaman multi-learning membuat saya tumbuh menjadi pembelajar seumur hidup yang siap beradaptasi dan memberi dampak,” kisah Carina.
Menghadapi masa depan tidak cukup dengan satu keahlian saja. Anak-anak perlu pendekatan belajar yang beragam dan menyenangkan, disertai nutrisi otak yang tepat. Konsep multi-learning bukan hanya mendukung aspek kognitif, tapi juga membentuk karakter tangguh, kolaboratif, dan peduli.
Dengan dukungan S-26 melalui program seperti “Exceptional League”, para orang tua bisa terinspirasi untuk terus menggali potensi anak dan menjadikannya generasi hebat yang membawa dampak positif.
Seperti pesan dari kampanye #SemuaBisaJadiHebat: setiap anak punya peluang untuk jadi hebat, asal mendapatkan gizi dan stimulasi yang tepat mulai dari hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News