Womanindonesia.co.id – Pada tahun 1996, Majelis Umum PBB mengadopsi Resolusi 51/95 yang menyatakan 16 November sebagai Hari Toleransi Internasional. Tindakan ini menyusul diadopsinya Deklarasi Prinsip-prinsip Toleransi oleh Negara-negara Anggota UNESCO pada 16 November 1995.
Deklarasi tersebut antara lain menegaskan bahwa toleransi bukanlah pemanjaan atau ketidakpedulian. Ini adalah rasa hormat dan penghargaan terhadap keragaman budaya dunia kita, bentuk ekspresi dan cara kita menjadi manusia.
Toleransi mengakui hak asasi manusia universal dan kebebasan fundamental orang lain. Orang secara alami beragam; hanya toleransi yang dapat menjamin kelangsungan hidup komunitas campuran di setiap wilayah di dunia.
Mengajarkan Toleransi Pada Anak Sejak Dini
Orangtua dapat mengajarkan toleransi dengan memberi contoh dan dengan cara lain juga. Berbicara bersama tentang toleransi dan rasa hormat membantu anak-anak belajar lebih banyak tentang nilai-nilai yang Anda ingin mereka miliki.
Memberi mereka kesempatan untuk bermain dan bekerja dengan orang lain juga penting. Hal ini memungkinkan anak-anak belajar secara langsung bahwa setiap orang memiliki sesuatu untuk disumbangkan dan mengalami perbedaan dan persamaan.
Hal-hal yang dapat dilakukan orangtua untuk membantu anak-anak belajar toleransi meliputi:
- Perhatikan sikap Anda sendiri. Orangtua yang ingin membantu anak-anak mereka menghargai keragaman dapat peka terhadap stereotip budaya yang mungkin telah mereka pelajari dan berusaha untuk memperbaikinya. Menunjukkan sikap menghargai orang lain.
- Ingatlah bahwa anak-anak selalu mendengarkan. Sadarilah cara Anda berbicara tentang orang-orang yang berbeda dari diri Anda. Jangan membuat lelucon yang melanggengkan stereotip. Meskipun beberapa di antaranya mungkin tampak seperti kesenangan yang tidak berbahaya, mereka dapat membatalkan sikap toleransi dan rasa hormat.
- Pilih buku, mainan, musik, seni, dan video dengan cermat. Ingatlah pengaruh kuat media dan budaya pop dalam membentuk sikap.
- Tunjukkan dan bicarakan stereotip tidak adil yang mungkin ditampilkan di media.
- Jawab pertanyaan anak-anak tentang perbedaan dengan jujur dan hormat. Ini mengajarkan bahwa dapat diterima untuk memperhatikan dan mendiskusikan perbedaan selama itu dilakukan dengan hormat.
- Akui dan hormati perbedaan dalam keluarga Anda sendiri. Tunjukkan penerimaan terhadap perbedaan kemampuan, minat, dan gaya anak-anak Anda. Hargai keunikan setiap anggota keluarga Anda.
- Ingatlah bahwa toleransi tidak berarti menoleransi perilaku yang tidak dapat diterima. Ini berarti bahwa setiap orang berhak untuk diperlakukan dengan hormat dan harus memperlakukan orang lain dengan hormat juga.
- Bantu anak-anak Anda merasa nyaman dengan diri mereka sendiri. Anak-anak yang merasa buruk tentang diri mereka sendiri sering memperlakukan orang lain dengan buruk. Anak-anak dengan harga diri yang kuat menghargai dan menghormati diri mereka sendiri dan lebih cenderung memperlakukan orang lain dengan hormat juga. Bantu anak Anda untuk merasa diterima, dihormati, dan dihargai.
- Beri anak kesempatan untuk bekerja dan bermain dengan orang lain yang berbeda dari mereka. Saat memilih sekolah, perkemahan, atau fasilitas penitipan anak untuk anak Anda, temukan satu dengan populasi yang beragam.
- Pelajari bersama tentang hari libur dan perayaan keagamaan yang bukan bagian dari tradisi Anda sendiri.
- Hormati tradisi keluarga Anda dan ajarkan kepada anak-anak Anda dan kepada seseorang di luar keluarga yang ingin belajar tentang keragaman yang Anda tawarkan.
Ketika orangtua mendorong sikap toleran pada anak-anak mereka, membicarakan nilai-nilai mereka, dan mencontohkan perilaku yang ingin mereka lihat dengan memperlakukan orang lain dengan baik, anak-anak akan mengikuti jejak mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News