Womanindonesia.co.id – Nama Chef Devina Hermawan kembali mencuri perhatian publik setelah menerima penghargaan di ajang Indonesia Creative Awards (ICA) 2025, Senin (29/09), di sebuah hotel bintang lima kawasan Jakarta Pusat. Dalam malam penghargaan perdana yang menghadirkan tokoh-tokoh nasional lintas bidang, Devina dinobatkan sebagai salah satu figur inspiratif berkat kontribusinya di dunia kuliner melalui kreativitas konten di media sosial.
Bagi Devina, penghargaan ini bukan sekadar pengakuan atas karya, melainkan juga motivasi untuk terus berbagi dan mendorong semangat berkarya, khususnya bagi perempuan dan pelaku UMKM. “Saya memang banyak berbagi resep, dan tidak sedikit yang di-recook oleh teman-teman UMKM. Resep-resep itu awalnya saya buat dari dapur sendiri. Saya berharap bisa memberi kontribusi untuk Indonesia, khususnya di industri kreatif,” ungkap Devina usai menerima penghargaan di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (29/9).

Kreativitas Tanpa Batas
Perempuan kelahiran Bandung ini percaya bahwa kreativitas adalah energi yang mampu membuka peluang baru bagi siapa saja. Menurutnya, kreativitas bukan hanya urusan seni, melainkan bisa menjadi pintu bagi kemajuan ekonomi.
“Kreativitas itu tanpa batas – bisa memajukan ekonomi, bahkan mengubah hidup seseorang. Dengan adanya inisiatif seperti Indonesia Creative Award, saya harap semakin banyak generasi muda yang terinspirasi untuk terus berkarya dan berkreasi,” ujar Chef Devina.
Keyakinan tersebut bukan tanpa alasan. Pandemi COVID-19 lalu menjadi titik balik yang membuktikan bahwa kreativitas bisa lahir dari ruang-ruang sederhana, bahkan dari dapur rumah. Saat aktivitas dibatasi, Devina justru aktif mengolah resep dan membagikannya di media sosial. Tidak sedikit yang kemudian terinspirasi membuka usaha kuliner rumahan berkat resep-resep yang ia bagikan.
Perempuan, Kreativitas, dan Kesempatan Baru
Sebagai ibu sekaligus profesional, Devina menyadari ada stigma yang kerap melekat pada perempuan, terutama soal keterbatasan waktu ketika sudah berkeluarga. Namun, ia menekankan bahwa perkembangan teknologi justru membuka ruang lebih luas bagi perempuan untuk berkarya.
“Bagi saya, hal yang paling penting bukan hanya soal menghasilkan, tetapi juga bagaimana kita sebagai perempuan bisa terus berkarya. Kreativitas bagi seorang perempuan itu tidak ada batasnya. Justru seringkali batasan-batasan yang kita yakini sendiri yang membuat kita tidak melangkah lebih jauh,” katanya penuh semangat.
Pesan itu sejalan dengan semangat yang ia tunjukkan kepada audiensnya di dunia digital. Dengan jutaan pengikut di media sosial, Devina bukan hanya dikenal sebagai chef yang piawai, tetapi juga sosok yang mendorong banyak perempuan untuk berani memulai langkah pertama, sekecil apa pun itu.
Tips untuk UMKM Perempuan
Dalam wawancara, Devina juga membagikan kiat sederhana bagi para perempuan yang ingin merintis usaha. Menurutnya, langkah awal bisa dimulai dari hal-hal yang paling dekat dengan keseharian.
“Mulailah dari hal yang paling dekat dan paling kita kuasai. Manfaatkan waktu luang di rumah dengan peralatan yang ada. Yang paling penting adalah berani mengambil langkah pertama. Karena kalau belum pernah mencoba, kita tidak akan tahu kemampuan apa yang bisa kita kembangkan di kemudian hari,” tuturnya.
Pesan sederhana itu sekaligus menjadi refleksi perjalanan Devina sendiri. Dari dapur rumah, ia kini menjelma menjadi salah satu figur penting di industri kuliner kreatif Indonesia.
Malam Penganugerahan Penuh Inspirasi
Ajang ICA 2025 sendiri menampilkan ragam penghargaan untuk insan kreatif dari berbagai bidang. Dari dunia fotografi, legenda Darwis Triadi hadir sebagai juri. Penghargaan **Lifetime Achievement** diberikan kepada Nurhayati Subakat, pendiri Paragon Corp yang sukses memimpin 14.000 karyawan.
Nama-nama besar seperti Helmy Yahya, Gubernur Jambi Al Haris, mantan Walikota Cilegon Helldy Agustian, hingga ustadz Das’ad Latif juga turut meramaikan panggung penghargaan. Menurut Atta Ul Karim selaku founder ICA, tahun perdana ini menghadirkan 27 kategori penghargaan yang mencakup individu hingga institusi.
“Fotografi, dakwah, hingga dunia usaha, semua punya ruang dalam penghargaan ini. Karena kreativitas bentuknya beragam, dan dampaknya luas,” ujar Atta.
Bagi Devina Hermawan, penghargaan ini hanyalah titik kecil dalam perjalanan panjangnya di dunia kuliner. Yang lebih penting, menurutnya, adalah bagaimana karya yang ia buat bisa memberi dampak positif.
“Jangan takut untuk memulai. Ambil langkah pertama, dan biarkan kreativitas membawa kita pada peluang baru,” tutupnya.
Dengan filosofi sederhana namun kuat, Devina membuktikan bahwa dapur bukan hanya ruang memasak, melainkan juga ruang kreativitas yang mampu mengubah hidup banyak orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News