Womanindonesia.co.id – Dunia seni dan teknologi kembali bertemu di ruang ritel modern lewat kolaborasi Digimap dan seniman visual Muklay. Dengan mengusung tema “Muklayground”, Digimap menghadirkan merchandise eksklusif berupa MacBook bag dan AirPods Case Plushie yang memadukan fungsi dengan sentuhan artistik khas Muklay. Kedua produk ini kini sudah bisa ditemukan di sejumlah store Digimap di berbagai kota besar di Indonesia.
Lebih dari sekadar produk, kolaborasi ini membawa napas baru bagi gaya hidup generasi muda yang tidak hanya tech-savvy, tetapi juga menjadikan seni sebagai bagian dari keseharian.
“Kami yakin bahwa karya seni dapat divisualisasikan dalam berbagai medium dan menghasilkan mahakarya terbaik. Merchandise eksklusif yang sekarang tersedia bisa menjadi barang yang dapat dikoleksi. Perangkat canggih dikemas dengan merchandise yang stylish. Perfect companion,” ujar Farah Fausa Winarsih, GM Marketing PT. MAP Zona Adiperkasa di Jakarta, Rabu (20/8).
Kolaborasi Digimap dengan Muklay sendiri bukanlah kali pertama. Menurut Farah, ini adalah bentuk konsistensi Digimap dalam memberi ruang bagi kreativitas lokal. “Ini percobaan kedua dengan Muklay, dan kali ini kami tampilkan karakter Harold, mahluk berambut hijau, yang diaplikasikan ke merchandise. Tren sekarang kan orang suka pakai bag charm, nah kami ingin memaksimalkan itu dengan produk Apple, jadi AirPods case ini sekaligus jadi statement fashion,” jelasnya.

Lebih jauh, Farah menegaskan bahwa Digimap tidak hanya ingin bekerja sama dengan nama besar, tetapi juga membuka peluang bagi seniman dan brand lokal di berbagai daerah. “Ini awal mula untuk menunjukkan ke industri kreatif kalau ke depan Digimap bisa berkolaborasi dengan siapa saja. Tidak hanya di Jakarta atau Bandung, tapi juga di Surabaya, Aceh, bahkan Makassar. Kami ingin jadi wadah bagi semua kreativitas industri lokal agar bisa menyalurkan bakatnya lewat Digimap Store,” tambahnya.
Muklay, yang kini resmi menjadi Friend of Digimap, juga mengaku kolaborasi ini membuka ruang eksplorasi kreatif yang lebih luas. “Sebenernya banyak banget ide yang nanti bakal gue transfer ke Digimap. Salah satunya gue pengen bikin cover AirPods Max dengan karakter gue. Karakter gue sendiri ada banyak, dari Barry, Harold, Hana, sampai Jabrik yang rambutnya kuning sebagai karakter utama. Semua ini gue kembangkan sejak 2024, dan sekarang ada sekitar 50 karakter dalam universe gue,” ungkap Muklay.
Ia pun berharap semakin banyak seniman daerah yang berani melangkah dan bekerja sama dengan brand besar. “Jangan takut sih buat kerja sama-sama brand. Banyak seniman khawatir idealismenya hilang, padahal kolaborasi bisa membuka banyak jalan baru. Di daerah juga banyak banget kreator yang bagus, bukan cuma di kota besar. Ada di Aceh, Sulawesi, Makassar, dan kualitasnya keren-keren,” katanya.
Farah menambahkan, batch pertama merchandise Digimap x Muklay hadir sebanyak 700 pieces dan tersebar di 25 toko Digimap, sebelum nantinya meluas ke 84 titik store di seluruh Indonesia. Harga MacBook bag dibanderol Rp799.000, sementara AirPods Case Plushie dijual Rp299.000. “Ini baru permulaan. Akan ada banyak gebrakan lagi bersama Muklay dalam beberapa bulan ke depan. Kami ingin kerjasama ini berjangka panjang, karena Muklay sekarang sudah menjadi salah satu bestie-nya Digimap,” tuturnya sambil tersenyum.
Selain memperkuat ekosistem lifestyle Apple di Indonesia, Digimap juga menjadikan kolaborasi ini sebagai strategi bisnis. “Tentu output-nya ke sales juga. Kami akan bikin promosi variatif, misalnya pembelian MacBook bisa bundling dengan laptop bag atau ada campaign khusus beli MacBook dapat merchandise eksklusif. Tahun 2022, kolaborasi perdana kami dengan Muklay terbukti meningkatkan penjualan MacBook secara signifikan, jadi kami optimis hasilnya akan sama positifnya kali ini,” terang Farah.
Merchandise Digimap x Muklay bisa ditemukan di sejumlah gerai pilihan seperti Digimap Grand Indonesia, Plaza Senayan, Pacific Place, PIM 3, Tunjungan Plaza Surabaya, TSM Bandung, hingga Beachwalk Bali.
Dengan sentuhan seni khas Muklay yang penuh karakter, kolaborasi ini bukan sekadar aksesori pelengkap gadget, tetapi juga ekspresi gaya hidup generasi muda Indonesia yang kreatif, berani bereksperimen, dan bangga pada karya anak negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News