Womanindonesia.co.id – Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 menjadi momentum penting bagi PT Darya-Varia Laboratoria Tbk untuk menegaskan langkah transformasi menuju usia emas 50 tahun perusahaan. Tahun ini, fokus utama bukan sekadar edukasi kesehatan, tetapi bagaimana teknologi dapat mempercepat skrining penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia.
Melalui Seminar Kesehatan Nasional bertema “Menuju 50 Tahun Darya-Varia: Bangun Generasi Sehat, Masa Depan Hebat” di Cibis Park, Jakarta, Darya-Varia menegaskan dukungan konkret terhadap agenda transformasi kesehatan nasional yang kini mulai bergerak ke arah digitalisasi dan penguatan layanan primer.
Fokus pada Skrining Dini: Kemenkes Tegaskan Transformasi Layanan Primer
Hadir sebagai keynote speaker, Direktur Produksi dan Distribusi Farmasi Kementerian Kesehatan RI, Dita Novianti Sugandi Argadiredja, S.Si., Apt., MM., menekankan bahwa penguatan layanan primer harus menjadi pondasi pembangunan kesehatan nasional. Menurutnya, transformasi sektor kesehatan tidak bisa dilepaskan dari upaya promotif–preventif yang masif dan merata.
Dita menegaskan pentingnya industri farmasi sebagai mitra strategis negara, baik dalam menyediakan obat maupun alat kesehatan yang dapat mempercepat deteksi dini penyakit. Ia berharap kontribusi Darya-Varia terus menguat menjelang usia 50 tahun perusahaan.
“Dari acara ini, kita dapat memanfaatkan layanan cek kesehatan gratis yang tersedia. Saya harap Darya-Varia juga dapat melakukan medical check-up gratis secara berkala. Industri farmasi tidak hanya mencakup obat, tetapi juga alat kesehatan. Mudah-mudahan alat baru yang diperkenalkan dapat membantu deteksi dini kesehatan masyarakat. Saya berharap Darya-Varia terus mendukung pemerintah dalam transformasi kesehatan di Indonesia mewujudkan Indonesia emas 2045,” ujar Dita dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/11).
Pernyataan ini selaras dengan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, yang mengungkap masih besarnya tantangan deteksi dini hipertensi dan diabetes di masyarakat. Meski prevalensi hipertensi mengalami penurunan dibandingkan Riskesdas 2018, banyak masyarakat yang tidak mengetahui status penyakit mereka. Bahkan, sekitar 8% populasi usia 18–59 tahun tidak mengetahui bahwa mereka mengidap diabetes, sementara 20% tidak menyadari memiliki hipertensi.
Divi Lab Hadir sebagai Terobosan: Solusi IoT & AI untuk Skrining PTM
Menjawab tantangan ini, Darya-Varia memperkenalkan inovasi Divi Lab – alat kesehatan pengukur gula darah, kolesterol, tekanan darah, dan asam urat berbasis IoT dan kecerdasan buatan (AI). Divi Lab dikembangkan bersama PT Astra Komponen Indonesia (ASKI) dan menjadi alat kesehatan berbasis AI pertama di Indonesia yang sepenuhnya diproduksi dalam negeri.
Presiden Direktur Darya-Varia, dr. Ian Kloer, menegaskan bahwa kehadiran Divi Lab merupakan bukti komitmen perusahaan dalam menghadirkan solusi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern.
“Inovasi ini dapat menjadi kontribusi nyata dalam mendukung percepatan deteksi dini penyakit tidak menular sebuah prioritas besar dalam agenda transformasi kesehatan Indonesia,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa HKN adalah momentum untuk membangun gerakan masyarakat agar lebih sadar kesehatan. “HKN merupakan momentum penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan aksi kolektif dalam bidang kesehatan. Kami mengharapkan lewat acara ini dapat menciptakan sebuah gerakan masyarakat untuk mencapai pola hidup sehat,” kata dr. Ian Kloer.
Dukungan terhadap inovasi Divi Lab juga datang dari industri alat kesehatan nasional. Presiden Direktur ASKI, Prihatanto Agung Lesmono, mengatakan bahwa kolaborasi ini menjadi langkah strategis menuju kemandirian alat kesehatan berbasis teknologi digital. Menurutnya, inovasi ini dapat memperkuat kemampuan masyarakat dalam deteksi dini PTM.
“Penerapan teknologi digital dalam alat kesehatan dapat meningkatkan kemampuan deteksi dan pencegahan PTM sejak dini. Kami berharap inovasi seperti ini dapat turut meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini, sejalan dengan semangat HKN ke-61 dalam membangun generasi sehat untuk masa depan hebat,” ujarnya.
Komunitas pasien juga melihat Divi Lab sebagai alat yang dapat memperkuat kebiasaan pemeriksaan mandiri. Ketua Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI), Tony Richard Samosir, mengatakan bahwa edukasi gaya hidup sehat harus dibarengi dengan kemudahan akses pemeriksaan rutin.
” Kami menyambut baik hadirnya Divi Lab sebagai inovasi yang memudahkan masyarakat, khususnya para pasien, untuk lebih proaktif dalam memantau kondisi kesehatannya. Dengan mereka rutin melakukan pemeriksaan secara mandiri, harapannya kualitas kesehatan juga meningkat. Banyak penyakit kronis dapat dicegah jika masyarakat lebih konsisten menjalani pola hidup sehat sejak dini,” jelasnya.
Menjelang usia ke-50 tahun, Darya-Varia juga meluncurkan kampanye nasional “Health is Wealth – 50 Days of Wellness Challenge”. Kampanye ini mengajak masyarakat membangun kebiasaan sehat yang sederhana namun konsisten, mulai dari edukasi nutrisi, olahraga ringan, hingga tantangan kebugaran harian.
“Selama lima dekade, Darya-Varia telah menjadi bagian dari perjalanan kesehatan keluarga Indonesia. Melalui kampanye Health is Wealth – 50 Days of Wellness Challenge, kami ingin menginspirasi masyarakat untuk menjadikan kesehatan sebagai investasi utama menuju masa depan yang lebih produktif dan sejahtera,” tutup dr. Ian Kloer.
Dengan perpaduan inovasi teknologi, edukasi publik, dan kampanye gaya hidup sehat, Darya-Varia menegaskan langkahnya memasuki usia 50 tahun sebagai perusahaan yang tidak hanya berfokus pada produk, tetapi juga membangun ekosistem kesehatan nasional yang berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News







