Infeksi vagina disebabkan oleh praktik kebersihan yang buruk selama menstruasi.
Womanindonesia.co.id – Apakah Anda mengalami infeksi jamur selama menstruasi? Nah, itu bisa jadi akibat dari kebersihan menstruasi yang buruk bersama dengan berbagai alasan lainnya. Siklus menstruasi sendiri merupakan fase tidak nyaman yang terjadi setiap bulannya.
Selain mengalami gejala yang tidak menyenangkan seperti kembung, perubahan suasana hati, dan kram, perempuan tertentu mungkin rentan terkena infeksi jamur selama siklus menstruasi dan terkadang juga sebelum dan sesudahnya.
Dilansir dari laman healthshot.com Dr Thejaswini J, Konsultan Ahli Obstetri dan Ginekolog, Rumah Sakit Ibu, Electronic City, mengatakan infeksi jamur di vagina Anda terjadi karena meningkatnya pertumbuhan jamur Candida karena fluktuasi hormon yang intens dalam tubuh.
Ia menambahkan, tingkat estrogen Anda berada pada puncaknya sebelum siklus menstruasi Anda dimulai dan menurun saat menstruasi Anda dimulai. Bahkan progesteron mengikuti pola yang sama. Estrogen khususnya bertanggung jawab atas pertumbuhan berlebih dari jamur Candida albicans, yang diketahui menyebabkan infeksi jamur. Mungkin ada kemungkinan Anda terkena infeksi jamur pada waktu yang sama setiap bulannya. Kondisi ini disebut vulvovaginitis siklik.
Mengapa kebersihan menstruasi sangat penting?
Menstruasi masih dianggap tabu, sehingga masih diselimuti mitos yang bisa membuat perempuan mengikuti kebiasaan yang tidak sehat. Menstruasi adalah proses alami dan perempuan harus menyadari praktik kebersihan menstruasi yang benar dan tidak boleh merasa malu atau risih tentang hal itu. Menjaga kebersihan menstruasi yang baik dapat membantu seorang mencegah alergi dan infeksi saluran reproduksi (ISK).
4 Risiko Infeksi Vagina Saat Menstruasi
1. Infeksi jamur
Infeksi jamur adalah permasalahan organ intim yang banyak dialami perempuan. Infeksi jamur dapat muncul dengan sendirinya dalam bentuk gejala seperti keluarnya cairan, peradangan, ruam, sensasi gatal yang terus-menerus, nyeri dan pembengkakan di vagina. Gejala-gejala ini juga dapat mencakup sensasi terbakar atau menyengat, terutama saat berhubungan seks atau buang air kecil.
Mengenakan pembalut/tampon terlalu lama, mencuci vagina, menghindari mandi saat menstruasi, berhubungan seks bebas dan tidak mencuci vagina, atau tidur dengan tampon dalam dapat membahayakan Anda.
2. Infeksi saluran kemih (ISK)
ISK bisa sangat sulit bagi wanita, terutama bagi ibu hamil. ISK terjadi ketika ada infeksi bakteri di kandung kemih, sensasi terbakar saat buang air kecil, dan keadaan darurat kencing di mana orang merasa buru-buru ke kamar kecil. Perubahan pH area vagina dan menjaga kebersihan menstruasi yang buruk dapat menyebabkan ISK.
3. Infeksi bakteri
Menjaga kesehatan vagina yang optimal bisa jadi rumit. Salah satu kondisi yang sangat umum yang dapat berkembang di vagina Anda karena praktik kebersihan menstruasi yang buruk adalah infeksi bakteri atau vaginosis bakteri. Dr Thamke mengatakan, jika Anda memakai pembalut yang sama selama sekitar 8-10 jam selama menstruasi, maka akan ada peningkatan risiko infeksi bakteri. Selain itu, jika Anda aktif secara seksual, hamil, atau memiliki IUD (alat kontrasepsi dalam rahim), kemungkinan Anda terkena bakterial vaginosis tinggi.
4. Infeksi ragi
Infeksi ragi menyerang hampir setiap wanita setidaknya sekali dalam hidupnya. Ini adalah penyakit jamur yang disebabkan oleh candida albicans. Vagina memiliki bioma sendiri dengan bakteri baik untuk menjaga keseimbangan sehingga ketika kekebalan Anda rendah, jamur menyerang dan menumbuhkan sisa organisme, yang menyebabkan infeksi.
Kondisi ini bisa bertambah buruk jika Anda mengikuti praktik kebersihan menstruasi yang tidak sehat. Pertahankan kebersihan menstruasi yang tepat bagi perempuan untuk menghindari risiko terkena infeksi ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News