Womanindonesia.co.id – Pemeriksaan mata anak usia dini sangat penting. Hal ini dilakukan, pertama untuk memastikan perkembangan visual yang normal. Masalah penglihatan anak-anak sering terjadi dan lebih umum dan memastikan tidak ada masalah penglihatan yang mungkin mempengaruhi prestasi akademik (usia prasekolah 10 %, usia sekolah 25%).
Alasan kedua, para ahli mengatakan sekitar 80 persen dari apa yang dipelajari seorang anak sebelum usia 13 tahun disajikan secara visual. Untuk itu, penglihatan yang baik diperlukan untuk pembelajaran yang optimal.
Alsan ketiga ialah situasi pandemi Covid-19 anak-anak prasekolah banyak dicekoki gawai (gadget). Anak rutin menggunakan komputer dan perangkat elektronik portabel sehingga mata anak rentan mengalami radiasi.
Maka mendeteksi masalah penglihatan sejak dini lebih penting daripada sebelumnya. Mata yang sehat sangat penting bagi anak untuk proses pembelajaran yang optimal. Sayangnya, banyak masalah penglihatan pada anak-anak tidak memperlihatkan tanda atau gejala yang jelas. Bahkan, tidak terdeteksi oleh pemeriksaan biasa.
”Seorang anak tidak dapat benar-benar memberi tahu Anda apa yang mereka lihat, seperti apa bentuknya. dibutuhkan lebih banyak usaha untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dan orangtua yang selalu mendukung,” kata dr. Ni Retno Setyoningrum, SpM(K), MMedEdu, Dokter Spesialis Mata Anak Ketua Service Pediatrik Oftalmologi & Strabismus JEC Eye Hospitals & Clinics pada press conference Bosch Care for Life bertepatan dengan peringatan World Sight Day 2022 di Jakarta baru-baru ini.
Perkembangan Tajam Penglihatan Bayi dan Anak
Lebih jauh dr. Retno menerangkan perkembangan tajam penglihatan bayi dan anak. Bayi baru lahir, tajam penglihatan baru melihat cahaya. Pusat penglihatan di otak yang belum matang bertanggung jawab terhadap perkembangannya.
Tajam penglihatan berkembang cepat pada bulan pertama kehidupan. Ia mengatakan, bayangan di retina yang jelas dan focus merangsang perkembangan saraf di otak bagian (korteks) penglihatan.
Perkembangan tajam penglihatan normal membutuhkan rangsangan penglihatan yang sesuai, termasuk bayangan retina yang jelas dan bayangan ekual yang jernih dari kedua bola mata.
Masa kritis perkembangan bola mata dimana di tiga bulan pertama dalam kehidupan melambat saat usia 7 – 8 tahun. Gangguan yang membuat bayangan di retina buram selama perkembangan penglihatan. Hal ini membuat kerusakan permanen pada korteks penglihatan, contohnya katarak, ptosis, juling, kelainan refraksi.
Kemudian perkembangan penglihatan binokular terjadi ketika bayi dan anak:
- 2 bulan: mata berfiksasi saat penglihatan 3 dimensi (2-6 bulan).
- 6 bulan: untuk memeriksa perkembangan penglihatan dan pergerakan bola mata. Contohnya :
deteksi juling, fiksasi penglihatan dan lain-lain - 2 tahun: pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan bola mata,
• deteksi kelainan refraksi, alergi mata dan pergerakan bola mata, dll
• meskipun anak dapat membaca atau berhitung, kelainan refraksi dapat diperiksa dengan cara
melebarkan pupil mata anak dan pemeriksaan retinoskopi. - 4 tahun:
• deteksi kelainan refraksi, pergerakan bola mata dan mata malas ( Ambliopia )
• Jika didapatkan kelainan refraksi yang melebihi standar normal maka akan dibeikan kacamata.
• Jika didapatkan ambliopia maka anak akan dijadwalkan pemeriksaan mata serial 3 bulan. - 6 tahun: saat anak akan masuk SD
• akan diperiksakan adanya kelainan refraksi, mata malas dan apakah ada juling.
• Selanjutnya jika mata anak normal akan dilakukan pemeriksaan berkala sekali setahun
• Jika ada kelainan akan ada tindakan atau observasi berkala tergantung jenis dan derajat berat penyakit
Pemeriksaan mata anak prasekolah
Pemeriksaan mata anak usia dini dilakukan dengan tujuan memastikan perkembangan visual yang normal mengingat masalah penglihatan anak-anak sering terjadi dan lebih umum. Pemeriksaan juga perlu untuk memastikan tidak ada masalah penglihatan yang mungkin mempengaruhi prestasi akademik.
Lantas berapa batas screen time anak?
- Jarak peralatan elektronik: Aturan 1, 2, 10
1 kaki (30 cm) jarak mata ke ponsel
2 hingga 2,5 kaki jarak ke perangkat desktop dan laptop
10 kaki jarak untuk ke layar TV - Istirahat: Aturan 20/20/20
AOA : 15 menit /2 jam
Tetes air mata - Posisi Ergonomis
Cahaya, kontras
Kacamata - Menurut badan kesehatan dunia (WHO) bayi < 2 tahun tidak direkomendasi terpapar gadged, sedangkan anak usia 2 – 5 tahun hanya disarankan 30 menit atau maksimal 1 jam per hari
- The International Vision Academy an Essilor iniative merekomendasikan usia anak 5-18 tahun bisa melakuka pekerjaan dekat maksimal 2 jam per hari. Namun, lebih baik istirahat 5-10 menit per 1 jam dan waktu di luar ruangan setidaknya minimal 2,5 jam per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News