Womanindonesia.co.id – Selama ini kita hanya mengenal batik nusantara adalah dari wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Namun ternyata ada batik nusantara yang sudah mendunia dan dinobatkan sebagai batik terbaik sedunia yaitu batik Banten.
Banten awalnya merupakan bagian dari provinsi Jawa Barat, namun sejak tahun 2000 dengan adanya pemekaran, Banten terpisah menjadi provinsi tersendiri.
Tak banyak yang tahu kalau batik Banten memiliki nilai historikal yang sangat kental dengan raja-raja Banten terdahulu. Kemunculan batik ini bermula dari penemuan puing gerabah peninggalan kerajaan abad ke-17 di kawasan Banten Girang dan Banten Lama.
Menariknya, gerabah tersebut memiliki 75 ragam hias yang kemudian diaplikasikan pada sebuah kain. Kain inilah yang disebut sebagai Batik khas Banten.
Sumber motif batik khas Banten sendiri sebagian besar berasal dari benda-benda purbakala dan bangunan arkeologis pada masa kejayaan Sultan Maulana Hassanudin. Sultan Maulana Hassanudin dikenal sebagai pemimpin yang arif dan bijaksana.
Disinilah yang membedakan batik Banten terkenal sangat unik dengan corak warna yang ceria, dipadukan dengan warna pastel yang terkesan lembut.
Mengapa batik Banten memiliki predikat baik? Karena batik Banten sangat kaya akan filosofi yang mengandung sejarah pada setiap motif batik yang diambil dari toponim dalam bahasa ilmiah yaitu mengenai asal-usul, nama tempat, penggunaan, arti, serta tipologinya.
Batik Banten telah mengalami proses panjang hingga akhirnya diakui di seluruh dunia. Dipatenkan setelah ada kajian di Malaysia dan Singapura yang diikuti 62 negara di dunia.12 motif batik banten dipatenkan tahun 2003 untuk menunjukkan orisinalitas karya atau warisan sebuah bangsa.
Dan perlu diketahui juga bahwa batik banten merupakan batik yang pertama kalinya mendapatkan hak paten dari UNESCO.
Menilik dari sejarah warga banten sudah memiliki tradisi membatik mulai abad ke-17, yang pada masa tersebut biasa disebut dengan istilah selimut batik atau simbut.
Ketika masa kejayaan kerajaan Banten mulai berakhir, maka tradisi membatik mulai luntur dan mulai dikembangkan lagi pada tahun 2002 melalui penelitian oleh para arkeolog, untuk menciptakan ragam motif batik yang menunjukkan identitas banten hingga ditemukan lebih dari 75 motif batik dan 12 diantaranya sudah dipatenkan.
Dari ke-12 motif batik Banten yang sudah dipatenkan tersebut adalah :
- Motif batik kapurban
- Motif batik kawangsan
- Motif batik pamaranggen
- Motif batik surosowan
- Motif batik pancaniti
- Motif batik datu laya
- Motif batik sabakingking
- Motif batik mandalikan
- Motif batik srimanganti
- Motif batik pasepen
- Motif batik pejantren
- Motif batik pasulaman
Dari ke-12 morif batik Banten ini memiliki corak warna yang cenderung ceria dengan kombinasi warna-warna pastel yang berkesan lembut. Bukan tidak ada alasan, ciri khas ini menggambarkan karakter orang Banten yang ekspresif dengan hati yang lembut. Sementara warna pastel pada batik Banten karena sudah terjadinya asimilasi dengan budaya china benteng.
Sedangkan untuk motif batik baduy sendiri sepertinya sudah menjadi hak paten Baduy, dengan ciri khasnya terdiri dari warna biru dan hitam saja. Sedangkan motif batik banten yang paling terkenal adalah motif batik paku debus dan motif surosowan.
Ciri khas dari batik Banten lainnya yaitu memiliki pola hias gerabah klasik dan keramik lokal klasik dari peninggalan Kerajaan Banten. Motif batik banten sendiri banyak bercerita mengenai sejarah banten, juga mengandung filosofi yang diambil dari nama bangunan, tempat, gelar, juga nama ruang dari situs-situs kerajaan Banten.
Yang lebih uniik lagi, motif batik yang dibuat memuat cerita dengan mengambil nama tempat dari wilayah Banten. Diantara motif-motif ini yaitu motif Pancaniti, Pamaranggen, Pasepen, Singayaksa, Pajantren, Pasulaman, Srimanganti, Datulaya, dan Surosowan. Proses pembuatan motif batik Banten ternyata memiliki teknik tersendiri.
Adapun teknik pembuatan motif batik ada dua teknik. Teknik tersebut diantaranya dengan menggunakan teknik dekorasi antara lain: teknik gores, teknik pukul (tatap berukir), teknik tekan (cap dan bukan cap), teknik cubit, dan teknik tempel (dengan cetakan dan tidak dengan cetakan).
Tentu saja penggalian sejarah ini telah dilakukan oleh para ahli arkeolog dan berhasil menemukan pecahan gerabah dan keramik, dengan menggunakan unsur motif yang sangat berbeda dengan unsur motif dari daerah lain.
Inilah kekayaan batik nusantara yang dimiliki Indonesia dengan identitas moif-motifnya yang bersejarah yaitu batik Banten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News