Womanindonesia.co.id – Tidak hanya menjadi ruang bagi calon pengantin berburu vendor, Bridestory Market 2025 menjadi bukti nyata bagaimana industri pernikahan berkontribusi besar dalam menggerakkan sektor kreatif nasional.
Digelar di Hall 9-10 Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, pameran pernikahan ini kembali menjadi ajang kolaborasi strategis antara ratusan pelaku usaha kreatif dengan calon pengantin yang semakin cerdas memilih layanan pernikahan yang personal, estetik, dan efisien.
Lebih dari 400 booth vendor pernikahan dari berbagai kategori hadir, mulai dari busana pengantin, venue, fotografi, perhiasan, hingga undangan digital dan katering kekinian. Kehadiran beragam vendor ini menunjukkan betapa berwarnanya ekosistem kreatif dalam industri pernikahan saat ini, di mana inovasi dan kreativitas menjadi kunci utama dalam menawarkan layanan yang unik dan relevan dengan zaman.
“Bridestory Market bukan sekadar pameran pernikahan. Ini adalah perayaan karya para pelaku industri kreatif yang menghidupkan impian calon pengantin. Kami melihat tren pernikahan terus berkembang, dan vendor pun semakin kompetitif dalam menawarkan pengalaman yang lebih personal dan berkesan,” ujar Ayunda Wardhani, CEO Bridestory di ICE BSD Tangerang Selatan, Jumat (2/5).

Kehadiran Bank Central Asia (BCA) sebagai sponsor utama menambah dimensi kolaboratif dari acara ini. Dengan berbagai penawaran transaksi dan insentif menarik seperti cashback, voucher, hingga undian hadiah langsung, BCA tidak hanya mendukung sisi finansial pengunjung, tetapi juga memperkuat peran institusi keuangan dalam mendukung sektor kreatif, terutama UMKM di bidang pernikahan.
Menurut Ayunda, peran lembaga keuangan seperti BCA sangat strategis dalam mendorong perkembangan usaha kecil dan menengah di sektor pernikahan. “Lewat dukungan ini, para vendor bisa menjangkau lebih banyak calon pelanggan, meningkatkan penjualan, dan memperluas eksposur,” tambahnya.
Salah satu vendor yang telah lama menjadi mitra Bridestory, Lotus Design, juga menegaskan pentingnya platform seperti ini dalam mempertemukan kreativitas dengan pasar.
“Kami melihat perubahan tren yang sangat cepat. Dari konsep intimate wedding hingga eco-friendly wedding, semuanya membutuhkan adaptasi. Bridestory memfasilitasi kami untuk terus berinovasi dan bereksperimen,” ungkap Yu Cien, pendiri Lotus Design.
Di sisi lain, acara ini juga menghidupkan suasana dengan area Market & Museum, tempat puluhan booth makanan dan minuman berkumpul, menawarkan pengalaman kuliner bagi para pengunjung. Tak hanya memperkaya acara, area ini membuka peluang bagi pelaku kuliner lokal untuk menunjukkan kualitas produk mereka kepada audiens yang lebih luas.
Bridestory Market bukan hanya ajang selebrasi cinta dan persiapan pernikahan, tetapi juga ruang pertumbuhan ekonomi kreatif yang memberi panggung pada talenta lokal untuk bersinar. Dari para desainer kebaya, fotografer, dekorator hingga pengrajin undangan dan cendera mata, semuanya membentuk satu ekosistem yang saling menguatkan.
Bridestory Market 2025 berlangsung pada 1–4 Mei 2025 dan terbuka untuk umum. Pengunjung bisa mendapatkan event pass secara gratis dengan mengunduh dan mendaftar melalui aplikasi Bridestory. Informasi lengkap dapat diakses melalui laman bridestory.com/site/market atau akun Instagram @thebridestory.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News