Womanindonesia.co.id – Ginjal adalah organ penting yang sering bekerja dalam diam. Setiap harinya, ginjal menyaring limbah dan racun dari darah, menjaga keseimbangan cairan tubuh, serta membantu mengontrol tekanan darah dan memproduksi hormon penting bagi tubuh. Namun sayangnya, organ vital ini kadang terlupakan hingga fungsinya mulai menurun.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam, dr. Luh Putu Swastiyani, menjaga kesehatan ginjal bisa dimulai dari hal sederhana: memperhatikan asupan cairan. Bukan sekadar minum cukup air, tetapi juga memilih air yang benar-benar bersih dan bebas kontaminan.
“Ginjal kita membutuhkan cairan yang bersih untuk bekerja dengan optimal. Air yang baik adalah air yang sudah melalui proses distilasi, sehingga tidak menambah beban kerja ginjal,” ujar dokter Luh yang juga aktif memberi edukasi kesehatan secara daring dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/5).
Proses distilasi adalah metode pemurnian air dengan cara memanaskannya hingga mendidih, kemudian mengumpulkan uap air yang terbentuk dan mendinginkannya kembali menjadi cairan. Metode ini mampu menghilangkan banyak zat berbahaya seperti timbal, merkuri, arsenik, serta bahan kimia lainnya yang kerap ditemukan dalam air keran atau air tanah yang tidak terfilter dengan baik.
“Air hasil distilasi memiliki kadar mineral anorganik dan kontaminan yang sangat rendah, bahkan bisa mencapai 0ppm. Ini berarti air tersebut bebas dari partikel-partikel yang bisa membebani ginjal,” jelas dr. Luh.
Rekomendasi ini sejalan dengan temuan dalam jurnal ilmiah Hydration and Kidney Health yang diterbitkan oleh Nutrients pada tahun 2020. Dalam jurnal tersebut disebutkan bahwa hidrasi yang cukup dan tepat sangat penting dalam menjaga fungsi ginjal dalam jangka panjang. Dehidrasi kronis dapat menyebabkan hiperfiltrasi, mempercepat penurunan fungsi ginjal, dan bahkan berkontribusi pada risiko penyakit ginjal kronik.
Untuk itu, air murni hasil distilasi menjadi pilihan yang aman, terutama bagi mereka yang ingin menjaga keseimbangan fungsi ginjal. Salah satu produk air distilasi yang sudah dikenal luas adalah Amidis—air minum murni yang telah melalui proses pemurnian menyeluruh hingga bebas dari zat berbahaya.
“Proses distilasi menjadikan air tersebut lebih murni dan aman dikonsumsi, terutama bagi ginjal kita yang butuh cairan bersih tanpa beban tambahan,” tambah dokter yang kini berpraktik di Yogyakarta tersebut.
Amidis sendiri kini hadir dalam berbagai kemasan yang praktis dan ramah aktivitas. Galon sekali pakai 15 liter cocok untuk konsumsi harian di rumah, sementara botol 220ml sangat pas dibawa bepergian. Dengan kemasan yang higienis dan mudah digunakan, Amidis menjadi solusi air minum sehat yang bisa diandalkan sehari-hari.
Selain konsumsi air yang berkualitas, dokter Luh juga menyarankan masyarakat untuk mengonsumsi makanan sehat, mengurangi garam, serta rutin memeriksa kesehatan agar kondisi ginjal tetap terpantau.
“Ginjal adalah penjaga dalam tubuh kita. Memberi mereka asupan cairan yang baik adalah bentuk kepedulian sederhana, namun sangat berarti,” pungkasnya.
Menjaga ginjal tetap prima memang tidak harus rumit. Cukup mulai dari memilih air minum yang tepat – air murni bebas kontaminan yang mampu mendukung kerja ginjal tanpa menambah beban. Karena dari satu teguk air yang sehat, tubuh kita bisa lebih terlindungi dalam jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News