Womanindonesia.co.id – Masa awal kehidupan seorang anak bukan hanya tentang momen lucu pertamanya, tetapi juga tentang pondasi kesehatan jangka panjang, termasuk kesehatan gigi dan rahang. Salah satu masalah yang sering luput dari perhatian orang tua adalah maloklusi atau ketidakteraturan susunan gigi, yang dapat berdampak pada fungsi mengunyah, bicara, hingga kepercayaan diri anak di kemudian hari.
Menurut drg. Aliyah, Sp.KGA, Dokter Spesialis Kedokteran Gigi Anak, maloklusi ternyata sangat umum terjadi. “Sekitar 30-60% anak usia 3 tahun mengalami maloklusi. Ini merupakan gangguan pertumbuhan rahang yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kebiasaan mengisap jari, penggunaan dot yang tidak tepat, hingga faktor genetik,” jelasnya dalam acara Playdate edukatif bersama Baby HUKI di Jakarta, Senin (28/4).
Lebih lanjut, drg. Aliyah menekankan pentingnya pemilihan produk perawatan gigi yang sesuai sejak dini. “Gunakan infant toothbrush untuk membersihkan lidah dan gusi, serta pilih dot dengan desain orthodontic yang telah teruji klinis agar posisi gigi dan rahang anak tetap terjaga. Dot jenis ini membantu mencegah overbite, underbite, dan mendukung gerakan hisap alami bayi,” tambahnya.
Apa Itu Maloklusi dan Mengapa Berbahaya?
Maloklusi adalah kondisi ketika gigi atas dan bawah tidak bertemu dengan baik saat mulut tertutup. Ketidakteraturan ini bisa menyebabkan kesulitan mengunyah, bicara, hingga masalah estetika wajah. Dalam jangka panjang, hal ini bahkan bisa menimbulkan dampak psikologis, terutama ketika anak mulai berinteraksi sosial.
Beberapa penyebab utama maloklusi antara lain:
– Kebiasaan buruk seperti mengisap jempol secara berulang.
– Penggunaan dot atau empeng yang tidak ergonomis.
– Ketidakseimbangan pertumbuhan rahang karena faktor keturunan.
– Tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut sejak dini.
Mencegah Maloklusi Lewat Perawatan Sehari-hari
Pencegahan maloklusi tidak selalu harus menunggu kunjungan ke dokter gigi. Orang tua bisa mengambil langkah kecil dari rumah. Baby HUKI, melalui inovasi produknya, menjadi salah satu pionir yang menghadirkan dot orthodontic yang dirancang menyerupai bentuk payudara dan aman digunakan oleh bayi.
Marketing Manager Baby HUKI, Elisabeth Irene menyampaikan, “Memilih dot orthodontic yang aman dan teruji secara klinis sebenarnya adalah bentuk bahasa cinta orang tua dalam kehidupan sehari-hari. Tindakan kecil seperti ini dapat berdampak besar terhadap perkembangan gigi dan rahang anak.”
Hal senada disampaikan oleh Brand Ambassador Baby HUKI, Nikita Willy. “Sejak awal, saya sangat memperhatikan kesehatan gigi Issa. Dot orthodontic dari Baby HUKI membantu menjaga pertumbuhan gigi Issa dan saya merasa lebih tenang karena produk ini aman, teruji secara klinis, dan didesain menyerupai payudara agar nyaman saat digunakan,” katanya.
Perawatan Fisik & Emosional Harus Seimbang
Tak hanya perawatan fisik, stimulasi emosional juga menjadi kunci dalam pertumbuhan anak yang optimal. dr. Celestina Hardiman-Yap, M.Res, Sleep Trainer Expert sekaligus pendiri MimpiOfficial.id menyampaikan bahwa kualitas tidur berperan besar dalam perkembangan otak dan keseimbangan emosi anak. Rutinitas sederhana seperti membacakan dongeng atau memijat anak sebelum tidur membantu meningkatkan emotional security si kecil.

“Semua aktivitas itu adalah bentuk love language orang tua dalam bentuk quality time dan physical touch yang secara tidak langsung turut memperkuat fondasi kesehatan mental dan fisik anak,” jelas dr. Celestina.
Sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung tumbuh kembang anak secara menyeluruh, Baby HUKI menghadirkan berbagai produk yang tidak hanya fungsional tapi juga memperhatikan aspek emosional. Mulai dari minyak telon, empeng, hingga botol susu dan dot orthodontic yang bersertifikat halal dan telah melalui uji klinis.
General Manager Sales & Marketing Consumer PT Ikapharmindo Putramas Tbk, Tony Teja menjelaskan, “Smart parenting tidak hanya tercermin dari apa yang diberikan kepada anak, tapi juga dari bagaimana orang tua mengekspresikan cinta melalui pemilihan produk yang berkualitas. Itulah sebabnya Baby HUKI tidak hanya mengutamakan keamanan, tapi juga nilai emosional dalam setiap produknya.”
Maloklusi memang terdengar sepele di awal, tetapi bisa berdampak besar pada masa depan anak jika tidak dicegah sejak dini. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami pentingnya menjaga kesehatan gigi dan rahang balita dengan langkah sederhana yang konsisten. Kombinasi perawatan fisik yang tepat dan stimulasi emosional yang hangat menjadi kunci dalam menciptakan anak yang sehat, bahagia, dan penuh percaya diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News