Deteksi dini kanker payudara, terutama bagi perempuan usia 30 – 40 tahun, penting untuk pencegahan kanker ke stadium lanjut dan mempercepat pengobatan.
Womanindonesia.co.id – Deteksi dini merupakan hal yang penting untuk menemukan kanker ketika masih di stadium awal dan menentukan pengobatan yang tepat pada pasien. Namun, berdasarkan studi, hanya 5% perempuan Indonesia yang mengetahui mengenai pemeriksaan dini kanker payudara, Seperti dengan metode mamografi.
Olehnya itu, menyadari rendahnya angka deteksi dini, Brawijaya Hospital – Saharjo memperkenalkan perangkat portabel deteksi dini kanker payudara, Invenia™ ABUS 2.0, yang terpasang di rumah sakit dan juga di bus khusus pemeriksaan deteksi dini kanker payudara.
Penyediaan perangkat portabel untuk deteksi dini ini sejalan dengan Strategi Nasional Penanggulangan Kanker Payudara Indonesia dari Kementerian Kesehatan RI yang mencakup 3 pilar yakni promosi kesehatan, deteksi dini dan tatalaksana kasus.
Secara rinci ketiga pilar tersebut menargetkan 80% perempuan usia 30-50 tahun dideteksi dini kanker payudara, 40% kasus didiagnosis pada stage 1 dan 2 dan 90 hari untuk mendapatkan pengobatan. Pemeriksaan dengan perangkat portabel deteksi dini kanker payudara, Invenia™ ABUS 2.0, menunjukkan peningkatan 35,7% deteksi kanker dibandingkan hanya dengan mammografi, bahkan pada perempuan dengan dense breasts.
Presiden Direktur Brawijaya Hospital – Saharjo, dr. Chammim, SpOG (K), mengatakan sebagai rumah sakit yang memiliki fokus dan fasilitas terlengkap terhadap kesehatan obstetri dan ginekologi, perempuan, serta anak-anak, Brawijaya Hospital – Saharjo sangat mengkhawatirkan fakta yang ada mengenai rendahnya angka deteksi dini kanker payudara.
“Oleh karenanya, kami berinisiatif meluncurkan perangkat portabel teknologi terbaru di RS kami dengan menggunakan Invenia™ ABUS 2.0. Perangkat berteknologi terkini ini terpasang di Brawijaya Hospital – Saharjo dan tersedia dalam bus khusus pemeriksaan deteksi dini kanker payudara yang dapat berkeliling untuk menjangkau lebih banyak perempuan agar dapat melakukan deteksi dini kanker payudara,” kata dr. Chammim dalam webinar di Tebet, Kamis (21/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News