Womanindonesia.co.id – Pabrik PT Frisian Flag Indonesia (FFI) di Cikarang kembali menjadi sorotan, bukan hanya karena kapasitas produksinya yang berskala global, tetapi juga perannya dalam memperkuat ketahanan pangan, gizi anak, serta pemberdayaan peternak lokal. Kunjungan Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso, yang sekaligus meresmikan ekspor produk susu ke Malaysia dan Filipina, menegaskan bahwa keberadaan pabrik ini menjadi bagian penting dalam strategi Indonesia menuju kemandirian pangan dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
“Ekspor Indonesia menujukkan kinerja yang baik. Pada periode Januari–Juli 2025, ekspor nasional tumbuh 8,03% dibanding tahun sebelumnya, salah satunya berkat kontribusi industri pengolahan termasuk produk susu. Saat ini, lebih dari 80% ekspor Indonesia berasal dari produk olahan, menunjukkan daya saing industri yang semakin kuat,” kata Menteri Perdagangan Budi Santoso dikutip, Kamis (2/10).
Pabrik FFI Cikarang, yang diresmikan pada Juli 2024, berdiri di atas lahan 25,4 hektar dengan investasi €257 juta (Rp3,8 triliun). Kapasitas produksinya mencapai 700 juta kilogram per tahun dan dapat ditingkatkan hingga 1 miliar kilogram. Produk yang dihasilkan meliputi susu siap minum, kental manis, dan krimer, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.
Namun, di balik angka-angka besar tersebut, pabrik ini memiliki misi sosial yang lebih luas. Presiden Direktur PT Frisian Flag Indonesia, Gustavo Hildenbrand, menekankan peran FFI dalam mendukung pemenuhan nutrisi anak bangsa.
“Pabrik FFI Cikarang merupakan tonggak penting bagi FFI yang telah menjadi bagian dari keseharian keluarga Indonesia selama lebih dari 100 tahun. Hal ini memungkinkan kami dapat berkontribusi secara lebih signifikan dalam membantu mengatasi malnutrisi anak, menyediakan produk susu bernutrisi dan berkualitas bagi generasi mendatang, dan memperkuat peran Indonesia sebagai eksportir susu di kawasan. Pabrik Cikarang juga mencerminkan komitmen jangka panjang kami dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan membangun masa depan yang lebih sehat, sejahtera, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Menguatkan Ekosistem Peternakan Lokal
Sejak 2009, FFI telah menjalankan program Dairy Development (DD) melalui kemitraan dengan lebih dari 30.000 peternak sapi perah lokal. Program ini tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas susu, tetapi juga memperkuat koperasi dan produktivitas peternakan.
“DD terbukti mendorong potensi peternak, memperkuat koperasi, dan berdampak nyata bagi ekonomi lokal,” tegas Gustavo.
Dengan dukungan pengalaman FrieslandCampina selama 150 tahun di Belanda, program ini berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem susu nasional sekaligus membuka peluang ekspor produk susu yang lebih kompetitif.
Nutrisi untuk Generasi Mendatang
Selain memperkuat rantai pasok susu, FFI juga aktif dalam edukasi gizi untuk anak-anak, guru, dan orang tua. FFI mendukung program pilot Makan Bergizi Gratis dengan memasok produk susu lokal, serta mengedukasi kebiasaan minum susu sejak dini.
Melalui riset Southeast Asia Nutrition Survey II (SEANUTS II), FFI menyoroti pentingnya sarapan sehat dengan susu untuk mengurangi stunting dan anemia. Anak-anak yang rutin minum susu saat sarapan terbukti mendapat asupan vitamin D 4,4 kali lebih banyak dan kalsium 2,6 kali lebih tinggi dibanding yang tidak.
Berkelanjutan untuk Planet yang Lebih Baik
Komitmen FFI tidak berhenti pada gizi dan ekspor. Dari sisi lingkungan, pabrik Cikarang dirancang ramah lingkungan dengan target nol emisi pada 2050. Teknologi yang digunakan meliputi boiler biomassa, panel surya, hingga daur ulang air limbah. Bahkan, hingga kini sudah digunakan 55.000 palet berkelanjutan di gudang dan distribusi.
Industri Susu sebagai Aset Nasional
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Perdagangan juga menekankan pentingnya menjaga kualitas produk agar mampu bersaing di pasar global sekaligus memberi dampak pada pelaku usaha lokal.
“Produk Indonesia harus memiliki kualitas yang baik agar mampu bersaing di pasar global. Saya mengapresiasi langkah Frisian Flag Indonesia yang bermitra dengan berbagai UMKM, karena kemitraan ini memungkinkan mereka tumbuh, berinovasi, dan meningkatkan daya saing, baik di pasar domestik maupun internasional. Dengan terus mendorong ekspor dan memperluas akses pasar produk Indonesia, termasuk susu yang memiliki peluang besar untuk masuk ke pasar global, saya berharap Frisian Flag Indonesia terus memperkuat kemitraan lokal dan berkontribusi nyata dalam pemenuhan gizi anak-anak Indonesia, sehingga pertumbuhan industri juga dirasakan oleh peternak dan mitra lokal,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News