Womanindonesia.co.id – Senator AS Michael Bennet dari Colorado telah meminta raksasa teknologi Apple dan Google untuk menghapus TikTok dari toko aplikasi mereka.
Permintaan itu disampaikan Bennett pada Kamis (2/2) melalui surat yang ditujukan langsung kepada CEO kedua perusahaan, Tim Cook dan Sundar Pichai. Mosi Bennett hanyalah salah satu dari serangkaian langkah Kongres untuk melarang TikTok.
Sejak Januari, Partai Republik dan Demokrat telah mendesak rekan atau pejabat mereka di pemerintahan Joe Biden untuk segera memberlakukan pembatasan yang lebih ketat pada pengumpulan data atau melarang aplikasi tersebut secara nasional karena berpotensi menimbulkan risiko bagi keamanan nasional AS.
“Pengaruh besar TikTok dan pengumpulan data yang agresif menimbulkan ancaman khusus bagi keamanan nasional AS karena kewajiban perusahaan induk di bawah hukum China,” tulis Bennett dalam surat tersebut.
“Mengingat kekhawatiran serius dan berkembang ini, saya mendesak Anda untuk segera menghapus TikTok dari toko aplikasi Anda masing-masing,” tambahnya.
Bennett, yang merupakan anggota Komite Intelijen Senat, adalah anggota parlemen pertama yang langsung menghubungi penyedia aplikasi seperti Apple dan Google untuk meminta penghapusan TikTok.
TikTok sendiri telah mencoba bernegosiasi dengan pemerintah federal, khususnya Komite Penanaman Modal Asing di Amerika Serikat (CFIUS), selama tiga tahun untuk terus menggunakan aplikasinya di Amerika Serikat.
Menurut The Verge, TikTok semakin diawasi sejak pemerintahan Trump.
Karena banyak anggota parlemen khawatir aplikasi tersebut dapat membagikan data pengguna AS dengan pemerintah China. Baru-baru ini, bahkan CEO TikTok Shou Zi Chew dipanggil ke Komite Energi dan Perdagangan DPR AS.
Dia dihujani pertanyaan, termasuk hubungan antara gerakan itu dan Partai Komunis China.
Chew akan bersidang di DPR AS pada 23 Maret. Dia juga membahas langkah-langkah privasi dan keamanan data dari aplikasi dan dampaknya terhadap anak di bawah umur.
Menurut Statista, Amerika Serikat menjadi negara dengan pengguna TikTok terbanyak di dunia (109 juta), diikuti Brasil (76,56 juta) dan Indonesia (69,58 juta).
Menurut Influencer Marketing Hub, rata-rata pengguna menghabiskan 1,5 jam sehari di TikTok. Selain itu, aplikasi Byte Dance telah diunduh 3,5 juta kali di seluruh dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News