Diperingatinya Hari Korps Cacat Veteran Indonesia setiap tanggal 19 Mei bertujuan sebagai wadah penghargaan kepada pemerintah para cacat veteran.
Womanindonesia.co.id – Hari Korps Cacat Veteran Nasional (KVCRI) diperingati setiap tahun pada tanggal 19 Mei. Peringatan Hari Korps Cacat Veteran Indonesia bertujuan sebagai penghargaan pemerintah kepada para veteran para cacat, sesuai dengan pesan Bung Karno bahwasanya “bangsa yang hebat adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya”.
Sejarah Hari Korps Cacat Veteran Nasional
Dilansir dari tirto.id, diperingatinya Hari Korps Cacat Veteran Indonesia setiap tanggal 19 Mei bertujuan sebagai wadah penghargaan kepada pemerintah para cacat veteran. Pemerintah Indonesia memiliki Veteran Pejuang Kemerdekaan (1945-1949), dan Veteran Pembela Kemerdekaan (1975-1976).
Lalu, kepada veteran yang mengalami cacat akibat perjuangan tersebut pemberian tunjangan sesuai PP nomor 22 Tahun 1994. Hari Korps Cacat Veteran Indonesia juga muncul sebagai semangat yang pernah disampaikan Presiden Soekarno bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.
Hari Korps Cacat Veteran Indonesia
Dalam kemerdekaan yang telah diperoleh bangsa Indonesia, ada para pejuang Tanah Air yang rela mengorbankan jiwa raga hingga merebut kembali harta negara dari tangan kemerdekaan, di mana kemerdekaan ini dapat kita rasakan sampai saat ini.
Oleh karenanya, sudah sepatutnya pemerintah berterima kasih kepada para pejuangnya dengan memberikan perhatian, khususnya para pejuang yang mengalami cacat akibat perjuangan tersebut.
Salah satu caranya adalah dengan merawat sebaik-baiknya sehingga perjuangan mereka tidak hanya dipertimbangkan oleh Tuhan Yang Maha Esa, tetapi juga dipertimbangkan kemerdekaan ini untuk membantu meringankan beban mereka.
Hari Korps Cacat Veteran Nasional 19 Mei: Etika Berhadapan dengan Difabel
Dilansir dari laman instagram konekindonesia, ada beberapa etika komunikasi Disabilitas Tuli, sebagai berikut.
1. Menyapa dengan Sentuh, Salam dan Sapa
Berkomunikasilah dengan Bahasa Isyarat. Tapi jika Anda belum mengerti Bahasa Isyarat, boleh menggunakan tulisan, ‘gesture’ atau gerak bibir. Tips: Jangan lupa untuk selalu bertanya kepada teman Tuli, mereka lebih suka berkomunikasi melalui apa.
2. Posisi Komunikasi Berhadapan
Meskipun Anda sudah ditemani oleh Juru Bahasa Isyarat (JBI), Anda harus tetap menghadap ke Tuli ketika berkomunikasi. Serta jika menyelenggarakan suatu acara, Anda sebaiknya juga menyediakan akses JBI jika diperlukan.
3. Sesuatu yang Menutupi Mulut
Hal ini bertujuan agar komunikasi kalian tidak terhambat. Dalam kolom komentar, admin konekindonesia menyarankan kalau ternyata teman Tuli adalah seorang wanita yang memakai cadar, biasanya komunikasinya menggunakan tulisan.
4. Berkomunikasilah dengan Bahasa yang Sederhana
Pasti hal ini agar teman Tuli dapat dengan mudah memahaminya. Itulah beberapa etika berkomunikasi dengan teman Tuli yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News