Hari Pembebasan Irian Barat / Hari Integrasi Papua Ke NKRI diperingati setiap tahu pada tanggal 1 Mei.
Womanindonesia.co.id – UNTEA (United Nations Temporary Executive Administration) menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia dengan catatan tahun 1969 harus diadakan pungutan suara pendapat rakyat.
Hari Pembebasan Irian Barat ini merupakan hari perayaan kembali bergabungnya tanah Papua ke bumi pertiwi. Peringatan 1 Mei, merupakan penegasan bahwa Papua adalah sah bagian tak terpisahkan dari NKRI.
Sejarah Hari Pembebasan Irian Barat
Sejarah mencatat, 58 tahun yang lalu, tepatnya 1 Mei 1963, United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) resmi menyerahkan wilayah Irian Barat (sekarang Papua) yang sebelumnya dikuasai Belanda kepada pemerintah Indonesia. Di hari yang sama, bendera Merah Putih kembali dikibarkan di bumi Cendrawasih.
Perjuangan Pembebasan Irian Barat diawali Presiden Soekarno 19 Desember 1962 dengan mengumumkan Tri Komanda Rakyat (Trikora) di Alun-alun Jogyakarta untuk:
- Gagalkan Pembentukan Negara Boneka Papua buatan Belanda (1 Desember 1961)
- Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat, Tanah Air Indonesia
- Bersiaplah Untuk Mobilisasi Umum Guna Mempertahankan Kemerdekaan dan Kesatuan Tanah Air dan Bangsa.
Dengan membentuk Komando Mandala Pembebasan Irian Barat yg dipimpin oleh Soeharto (Presiden RI ke-2). Dalam pertempuran dengan Belanda di Laut Arafuru Maluku gugur Komodor Yos Soedarso dengan kapal KRI Macan Tutul yang kemudian patungnya diabadikan di Taman Imbi Jantung Kota Jayapura.
Para Pahlawan Nasional asal Papua yang ikut berjuang sejak awal kemerdekaan NKRI diantaranya:
- Frans Kaisepo (Menjadi Nama Airport di Biak & Gambar uang Rp.10.000)
- Silas Papare (Menjadi Nama STISIPOL Jayapura)
- Marten Indey (Menjadi Nama RS. TNI di Jayapura dan
- Johanes Abraham Dimara (disimbolkan sebagai Patung Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng Jakarta yang diresmikan Presiden Soekarno tanggal 17 Agustus 1962).
Semoga dengan memahami sejarah singkat ini dapat membangkitkan semangat Nasionalisme generasi muda Papua. Belanda menyerahkan Irian Barat kepada UNTEA, sebuah badan PBB untuk mengurus Irian sebagai pemerintahan sementara.
Tahun 1969 dilangsungkan Penentuan Pendapat Rakyat Irian Jaya (Pepera). Hasilnya, rakyat di Irian Barat tetap ingin bergabung dengan Republik Indonesia. Nama Irian Barat kemudian diganti dengan nama Irian Jaya.
Tepat pada tanggal 1 Mei 1963, wilayah Papua bagian barat akhirnya resmi diserahkan kepada Indonesia dari Belanda melalui mediasi UNTEA, meskipun ada suara-suara yang mengecam penyerahan tersebut karena orang-orang Papua tidak dilibatkan dalam Perjanjian New York tersebut.
Dipilihnya 1 Mei sebagai hari peringatan pembebasan Irian Barat adalah perundingan Perjanjian New York yang meminta Belanda harus menyerahkan Papua bagian barat kepada Indonesia selambat-lambatnya tanggal 1 Mei 1963 (Richard Chauvel, Constructing Papuan Nationalism, 2005:30).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News