Womanindonesia.co.id – Hari Telekomunikasi Sedunia merayakan evolusi konstan dari salah satu faktor terpenting dalam hidup kita: komunikasi. Tujuan utama Hari Telekomunikasi Sedunia (WTD) adalah untuk menyoroti pentingnya komunikasi dan bagaimana informasi menyebar ke seluruh dunia.
Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan betapa pentingnya komunikasi dalam kehidupan kita, dan merangsang perkembangan teknologi di lapangan.
Hari Telekomunikasi Sedunia berhubungan erat dengan International Telegraph Union (ITU), komite yang dibentuk pada tahun 1865 untuk mendukung metode komunikasi yang muncul saat itu.
ITU hadir dalam semua terobosan besar dalam komunikasi penemuan telepon pada tahun 1876, peluncuran satelit pertama pada tahun 1957, dan, pada akhirnya, kelahiran Internet pada tahun 60-an.
Meskipun International Telegraph Union telah berubah nama menjadi International Telecommunications Union, namun tetap menjadi entitas terpenting di bidang komunikasi, sehingga tetap menjadi sorotan pada Hari Telekomunikasi Sedunia.
Tujuan Hari Telekomunikasi Sedunia adalah untuk membantu meningkatkan kesadaran akan kemungkinan yang dibawa oleh teknologi.
Fokusnya adalah pada Internet dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) lainnya. Kami menggunakan hari itu untuk melihat berbagai manfaat TIK terhadap ekonomi dan masyarakat, serta mencari cara untuk terus menjembatani kesenjangan digital.
Sejarah Hari Telekomunikasi Sedunia
Hari Telekomunikasi Sedunia telah diperingati setiap tahun sejak tanggal 17 Mei tahun 1969. Tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan tanggal berdirinya International Telegraph Union. Ini terjadi ketika Konvensi Telegraf Internasional pertama ditandatangani di Paris pada 17 Mei 1865.
Acara ini secara resmi dilembagakan pada tahun 1973 di Malaga-Torremolinos, Spanyol, pada Konferensi Berkuasa Penuh ITU. Tahun genap, tema topikal dipilih, dan ada peristiwa yang terjadi di seluruh dunia dalam rangka merayakan Hari Telekomunikasi Sedunia.
Karena semakin pentingnya telekomunikasi dan teknologi informasi, khususnya Internet, diakui bahwa topik tersebut harus menjadi perhatian publik. Karena itu, World Summit on the Information Society (WSIS) meminta Majelis Umum PBB pada tahun 2005 untuk menetapkan tanggal 17 Mei sebagai Hari Masyarakat Informasi Sedunia.
Tujuannya adalah agar pentingnya teknologi ini difokuskan, serta sejumlah masalah ekonomi dan sosial terkait yang diangkat oleh KTT tersebut. Pada bulan Maret 2006, Majelis Umum PBB memutuskan bahwa Hari Masyarakat Informasi Sedunia memang akan terjadi setiap tahun pada tanggal 17 Mei.
Namun demikian, kemudian pada tahun yang sama, ditentukan di Antalya, Turki, Seperti disinggung, ada tema berbeda yang dipilih setiap tahun dalam rangka memperingati Hari Telekomunikasi Sedunia. Tema pertama yang dipilih pada tahun 1969 adalah The ITU: Mengenal ITU.
Perkembangan Telekomunikasi di Indonesia
Dahulu, komunikasi hanya dapat dilakukan oleh individu yang tinggal berdekatan dengan cara sling bertegur sapa atau dengan menggunakan sudat menyurat tradisional. Pada zaman itu juga, alat komunikasi seperti kentungan bambu digunakan sebagai alat komunikasi massal untuk menginformaikan sesuatu dan memiliki sifat satu arah.
Lalu kemudian, muncul perkembangan Jaringan Telekomunikasi di Indonesia. Bemula pada zaman Hindia Belanda, pada tahun 1856, di mana pada saat itu mulai dibangun Jaringan Telekomunikasi di Indonesia yang pertama, menghubungkan Jakarta dengan Bogor.
Jaringan ini dioperasikan oleh Post Telegraf Telefoon yang kelak kita kenal sekarang aalah PT Telkom Indonesia. Pada Tahun 1972 Indonesia mulai meluncurkan satelit yang bernama satelit palapa. Satelit ini mengakibatkan arus telekomunikasi di Indonesia berkembang semakin pesat.
Pada tahun 1990an, telepon mulai masuk ke Indonesia dan langsung menjadi tren yang populer. Namun karena biayanya yang cukup mahal, pada saat itu, telepon hanya dapat digunakan oleh orang-orang dari kelas atas. Kemudian pada tahun 1993 Jaringan Internet mulai masuk ke Indonesia, diikuti dengan munculnya UU tentang Telekomunikasi pada tahun 1999.
Kini, jaringan telekomunikasi bukan hanya menghubungkan Jakarta dan Bogor, namun juga telah mencapai hampir seluruh kota di Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke.
Telekomunikasi memudahkan kita dalam berbagai hal. Namun, tentu saja telekomunikasi memiliki dampak negatif. apa saja dampak negatifnya? Salah satunya adalah terjadi kemerosotan budaya karena pengaruh kebudayaan lain yang cenderung mudah masuk ke Indonesia dengan bantuan perkembangan telekomunikasi. Sehingga kaum-kaum muda cenderng ikut-ikutan dengan kebudayaan luar yang dianggap tren.
Selain itu, telekomunikasi juga berhubungan erat dengan media sosial. Di mana dengan media sosial, kita bebas melihat aktivitas dan kehidupan orang-orang di sekitar kita atau bahkan orang yang berjarak jauh. Kemudahan ini kadang disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab, contohnya perundungan atau bullying di dunia maya. Sudah tidak terhitung lagi berapa banyak kasus dan korban dari bullying di media sosial. Hal ini, menjadi contoh dampak negatif dari adanya perkembangan telekomunikasi.
Telekomunikasi memang memiiki banyak dampak negatif dalam perkembangannya. Dari yang berdampak pada individual hingga berdampak besar seperti berubahnya kebudayaan suatu negara. Namun, tidak dapat dipungkiri, Telekomunikasi telah membantu aktivitas manusia dalam berbagai hal. Apalagi pada revolusi industri 4.0, dimana ekonomi digitas akan berkembang pesat dengan serba digitalisasi dan otomatis. tentu saja dengan adanya telekomunikasi dan teknologi yang terus berkembang, memudahkan kita dalam bersaing, memasarkan, mencari dan mengumpulkan informasi, hingga memulai peluang dengan mudah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News