Cek kesehatan berkala juga sangat penting dilakukan selama 6 bulan sekali atau mengikuti anjuran dokter untuk kondisi tertentu.
Womanindonesia.co.id – Gaya hidup yang tidak sehat menjadi faktor terbesar risiko penyakit tidak menular seperti diabetes, asam urat, dan kolesterol tinggi. Untuk menghindarinya, masyarakat disarankan untuk olahraga teratur, istirahat cukup, dan mengonsumsi makanan minuman bergizi, didukung dengan suplemen/vitamin sesuai kebutuhan.
Pharmacist Manager Guardian Indonesia Sondang Simamora mengatakan, cek kesehatan berkala juga sangat penting dilakukan selama 6 bulan sekali atau mengikuti anjuran dokter untuk kondisi tertentu. Dari informasi yang saya baca, lima penyakit terbanyak di Indonesia menurut klaim BPJS yaitu hipertensi, stroke, gagal jantung, diabetes, dan TBC.
“Oleh sebab itu layanan cek kesehatan yang kami sediakan pun sesuai dengan data tersebut. Lebih dari 400 apoteker professional Guardian selalu siap memberikan informasi melalui layanan “Tanya Apoteker”, pelayanan tebus resep dokter dan juga berbagai cek kesehatan umum seperti gula darah, kolesterol, asam urat dan tekanan darah dengan harga sangat terjangkau,” kata Sondang pada Guardian Health Exhibition di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa (7/6).
Lebh lanjut Sondang menerangkan setidaknya ada empat jenis tes kesehatan yang harus dilakukan secara rutin sebagai berikut.
Cek Kesehatan Rutin
1. Cek Kolesterol
Tes kolesterol atau cek kolesterol berguna untuk menentukan apakah seseorang memiliki kolesterol tinggi atau tidak. Tes kolesterol lengkap meliputi pengukuran terhadap empat jenis lemak dalam darah, yakni HDL (kolesterol baik), LDL (kolesterol jahat), trigliserida, dan total kolesterol (total keseluruhan dari jenis kolesterol).
Hasil pemeriksaan kolesterol yang ideal adalah sebagai berikut:
- LDL: kurang dari 130 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).
- HDL: lebih dari 60 mg/dL (semakin tinggi jumlahnya, semakin baik).
- Kolesterol total: kurang dari 200 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).
- Trigliserida: kurang dari 150 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).
Seseorang nyatakan memiliki kolesterol tinggi apabila hasil pemeriksaan kolesterol LDLnya lebih dari 190 mg/dL, atau total kolesterolnya lebih dari 240 mg/dL.
2. Cek Gula Darah
Tes gula darah adalah pemeriksaan untuk mengetahui kadar gula (glukosa) dalam darah. Tes ini dapat dilakukan untuk membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit diabetes. Hasil tes gula darah diukur berdasarkan kadar gula darah yang didapatkan.
Besaran kadar yang dapat dinyatakan normal dan tidak tergantung dari tipe pemeriksaan yang Anda jalani. Berikut penjelasannya:
Tes gula darah puasa
- Normal: 70-100 mg/dL
- Prediabetes: 100-125 mg/dL
- Diabetes: 125 mg/dL atau lebih
Tes gula darah sewaktu
- Normal: di bawah 125 mg/dL
- Prediabetes: 140-199 mg/dL
- Diabetes: 125 mg/dL atau lebih
Apabila hasil tes gula darah sewaktu pasien tidak normal, dokter akan melakukan tes gula darah puasa atau tes Hba1c untuk memastikan diagnosis.
Tes gula darah dua jam setelah makan
- Normal: Di bawah 140 mg/dL
- Prediabetes: 140-199 mg/dL
- Diabetes: Di atas 200 mg/dL pada lebih dari satu kali pemeriksaan
Tes Hba1c
- Normal: HbA1c di bawah 5,7%
- Prediabetes: Hba1c antara 5,7-6,4%
- Diabetes: HbA1c lebih dari 6,5%
Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)
- Normal: Di bawah 140 mg/dL
- Prediabetes: 140 dan 199 mg/dL
- Diabetes: Di atas 200 mg/dL setelah dua jam
3. Cek Tekanan Darah
Cek tekanan darah atau tensi penting dilakukan untuk dapat mengontrol tekanan darah Anda agar terhindar dari komplikasi hipertensi. Angka tekanan darah normal untuk sistolik tidak lebih dari 120 mmHg dan diastolik di bawah 80 mmHg. Meski begitu, ukuran tekanan darah pada setiap orang dapat berbeda-beda tergantung pada usianya
4. Cek Asam Urat
Cek asam urat merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kadar asam urat di dalam darah atau urine. Pada perempuan, kadar asam urat normal adalah 2,4 – 6,0 miligram per desiliter (mg/dL). Sementara pada pria, asam urat normal adalah 3,4 – 7,6 mg/dL dan pada anak-anak adalah 2,0–5,5 mg/dL.
“Jika dari hasil pemeriksaan kesehatan ada salah satunya yang tidak normal maka selain pemberian obat, jika harus rutin dilakukan pengecekan setidaknya 1 – 2 kali dalam seminggu. Tapi jika semua hasil tes kesehatan normal maka cukup per 6 bulan sekali,” kata Apoteker Guardian, Laely Fitriani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News