Womanindonesia.co.id – Fomepizole 1,5 ml yang dijadikan obat gagal ginjal dalam bentuk vial telah tiba di Indonesia pada Sabtu Oktober lalu. Sebanyak 200 vial yang didatangkan dari Jepang donasi dari PT Takeda Indonesia selanjutnya akan mendistribusikan ke seluruh rumah rujukan tingkat propinsi di Indonesia.
Pendistribusian obat Fomepizole 1,5 ml ini dilakukan langsung oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Obat ini memberi angin segar bagi kasus gagal ginjal akut yang menewaskan puluhan anak di Indonesia belakangan ini.
Pada artikel ini, womanindonesia.co.id akan membahas kandungan Fomepizole 1,5 ml lebih lanjut.
Kandungan Fomepizole 1,5 ml
Fomepizole merupakan salah satu obat antidotum (penangkal racun) yang digunakan pada kasus keracunan senyawa antibeku (etilen glikol) dan metanol, zat yang terkandung pada pelarut, bensin, dan senyawa otomotif atau rumah tangga lainnya.
Fomepizole bekerja dengan menghambat alkohol dehidrogenase yang merupakan enzim pengubah etilen glikol dan metanol menjadi racun. Obat ini diberikan melalui injeksi intravena oleh tenaga medis langsung. Pemberian fomepizole juga bisa dibarengi dengan terapi obat lainnya.
Dosis dan Aturan Pakai
Fomepizole akan diberikan di klinik atau rumah sakit melalui injeksi pada pembuluh darah vena (intravena). Berikut dosis yang umum diberikan pada keracunan metanol atau etilen glikol.
Dewasa: Dosis awal diberikan sebanyak 15 mg/kgBB, setelahnya diikuti dengan pemberian 10 mg/kgBB setiap 12 jam sebanyak 4 dosis. Dosis kemudian akan ditingkatkan kembali menjadi 15 mg/kgBB setiap 12 jam sampai kadar metilen glikol atau metanol pada serum di bawah 20 mg/100 ml. Setiap pemberian dosis dilakukan dengan cara infus dengan kecepatan lambat selama kurang lebih 30 menit.
Gagal ginjal
Pada pasien gagal ginjal, memburuknya tingkat keasaman dalam tubuh (asidosis metabolik) atau konsentrasi serum etilen glikol atau metanol 50 mg/dl ke atas, perlu dilakukan cuci darah (hemodialisis). Frekuensi pemberian ditingkatkan menjadi setiap 4 jam selama menjalani cuci darah. Dosis yang diberikan sebelum atau sesudah cuci darah ditentukan berdasarkan dosis terakhir yang diberikan atau durasi cuci darah.
Efek samping fomepizole
Beberapa efek samping fomepizole yang paling sering dijumpai, yaitu:
- sakit kepala,
- mual,
- pusing,
- mengantuk, dan
- mulut terasa seperti logam.
Berikut efek samping lainnya yang mungkin Anda rasakan berdasarkan bagian tubuh yang terdampak.
Seluruh tubuh
Berikut efek samping yang bisa dialami tubuh secara keseluruhan
- Sakit perut
- Demam
- Kegagalan berbagai sistem organ
- Nyeri saat pemberian obat
- Peradangan pada bagian injeksi
- Nyeri punggung
- Mabuk
- Saluran pencernaan
Inilah efek samping yang mungkin bisa Anda rasakan:
- Muntah
- Diare
- Maag
- Nyeri ulu hati
- Tidak nafsu makan
- Transaminitis atau tingginya enzim transaminase.
Sistem darah
Berikut ini kemungkinan efek samping yang bisa Anda alami:
- Eosinofilia atau hipereosinofilia (eosinofil dalam darah tinggi)
- Limfangitis
- Anemia
- Disseminated intravascular coagulation
Sistem saraf
Inilah efek samping fomepizole yang bisa memengaruhi sistem saraf:
- Pusing
- Kejang
- Jengkel
- Merasa mabuk
- Wajah memerah
- Vertigo
- Bola mata bergerak dengan cepat tanpa sadar
- Cemas
- Merasa asing
- Kesadaran lingkungan menurun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News