WomanIndonesia.co.id – Pengenalan seni budaya dan tradisi perlu dilakukan sejak anak usia dini. Salah satunya melalui silat tradisi. Mengapa silat tradisi? Karena selain melatih fisik, silat juga baik dalam pembentukan mental anak.
Di Indonesia ada sekitar 600 lebih aliran silat dan setengannya ada di Jakarta. Betawi, salah satu suku yang ada di Indonesia menempati wilayah Jakarta sebagai kota metropolitan. Demikian geliat seni dan budaya Betawi tak pernah terkikis oleh derasnya budaya asing yang masuk ke Jakarta.
“Anak-anak berlatih beladiri bagaiman mereka memperkanalkan dirinya dulu. Dengan belajar silat anak akan terbina secara mental dengan begitu maka akan melatih insting memprtahankan diri. Silat tidak harus menyerang lawan tapi bagaimana kita bisa menyelesaikan persoalan tanpa perkelahian,” jelas Anwar Albatawie selaku Ketua Umum Asosiasi Silat Tradisi Betawi Indonesia (Astrabi) di sela-sela acara Festival Rawajati 2 di Jakarta, Minggu (28/7).
Lebih lanjut Anwar mengungkapkan bahwa silat Betawi didominasi oleh anak-anak mulai dari tingkatan Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Sekitar 80 persen pesilat Betawi adalah anak-anak , SMA kebawah. Tapi SMP kebawah lebih besar. Kalau dewasa belajar beladiri langsung,” ujar Anwar.
Festival Rawajati 2 adalah salah satu dari sekian banyak kegiatan budaya Betawi yang kian marak. Acara ini dimaksudkan sebagai sarana Pelestarian Budaya Betawi dengan pengenalan Iangsung kepada masyarakat.
“Acara ini bertujuan agar masyarakat khususnya masyarakat Betawi lebih peduli dan mau tahu dan pada akhirnya mempelajari Budaya Betawi beserta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” jelas Anwar.
Festival Rawajati 2 ini berlangsung selama dua hari pada Sabtu dan Minggu (27-28 Juli 2019). Pada hari Sabtu digelar seni budaya Betawi sedangkan pada hari Minggu digelar atraksi Silat Betawi yang diikuti 60 perguruan.
Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) dan Astrabi terlibat langsung dalam acara ini, menjadi garda terdepan dalam Pelestarian dan Pengembangan Budaya Betawi khususnya silat tradisi.
Acara yang kali ini mengusung tema “Cintai Seni Budaya Betawi Sampai Menuju Prestasi” ini sudah diwacanakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan sebagai agenda tetap di wilayah Jakarta Selatan.
“Dengan semakin rutinnya Festival Budaya Betawi, khususnya silat ditampilkan di muka umum, diharapkan ketertarikan masyarakat makin besar hingga membuka peluang generasi penerus bangsa, terutama di wilayah DKI Jakarta dan bersedia mempelajarinya,” terang Anwar.
Dengan begitu, lanjut ia Pemerintah Daerah berkewajiban menjadikan Budaya Betawi khususnya Silat Betawi menjadi kurikulum muatan lokal di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News