Womanindonesia.co.id – Pernahkah mengalami berkeringat yang berlebihan? Padahal Anda tidak sedang melakukan aktifitas berat seperti berolah raga atau mengerjakan sesutu yang melelahkan.
Jangan senang dulu jika sering berkeringat kemungkinan ada masalah dalam tubuh Anda. Seperti halnya keringat yang berlebihan di muka, di tangan, belakang kepala, padahal dalam kondisi udara yang dingin, atau cuaca yang tidak panas.
Kondisi ini biasa disebut sebagai hiperhidrosis yang mungkin belum banyak diketahui oleh banyak orang.
Apa sebenarnya hiperhidrosis?
Hiperhidrosis adalah kondisi tubuh yang menghasilkan keringat berlebihan pada saat tubuh tidak seharusnya berkeringat yang tidak ada pemicunya. Seperti habis makan yang pedas, atau kondisi cuaca yang dingin.
Inilah yang harus diperhatikan termasuk gejala yang harus dipantau, karena biasanya akan mucul satu hari dalam seminggu. Dan biasanya akan timbul pada beberapa bagian tubuh, bisa saja terjadi pada bagian tubuh sebelah kanan atau sebelah kiri.
Perhatikan juga jika sering berkeringat pada ketiak, telapak tangan, telapak kaki, wajah, dada atau wilayah selangkangan. Anda pun harus mengenali penyebab hiperhidrosis, yang terbagi menjadi dua jenis yaitu hiperhidrosis primer dan hiperhidrosis sekunder.
Hiperhidrosis Jenis Primer
Hiperhidrosis jenis primer biasanya tidak diketahui dengan jelas penyebabnya penyakitnya, namun kemungkinan ini terjadi karena adanya peningkatan saraf simpatis. Dan penyebab lainnya bisa saja karena adanya penyebaran kelenjar ekrin yang tidak normal dalam tubuh.
Jenis primer ini sering terjadi pada area tubuh yang sangat spesifik dan cenderung lebih merata, baik bagian tubuh di sebelah kiri maupun sebelah kanan. Area yang sering berkeringat seperti tangan, kaki, ketiak, serta wajah atau kepala.
Biasanya hiperhidrosis primer sering dimulai pada masa kanak-kanak atau remaja, kebanyakan diawali dengan keluarnya keringat berlebih pada telapak tangan dan kaki.
Kondisi ini biasanya terjadi satu kali dalam seminggu terhadap orang-orang dengan hiperhidrosis jenis primer. Namun, gejalanya lainnya jarang terjadi ketika mereka tidur di malam hari.
Hiperhidrosis Jenis Sekunder
Beda lagi dengan hiperhidrosis jenis sekunder, bisanya seringnya berkeringat yang berlebihan disebabkan oleh kondisi lain yang dimiliki para penderitanya. Jenis ini terbagi lagi atas tiga jenis, diantaranya :
Hipohidrosis emosional, biasanya dipicu oleh perasaan takut dan cemas. Umumnya menyerang ketiak, telapak tangan, dan telapak kaki.
Hipohidrosis lokal, penyebabnya adalah kerusakan saraf simpatis yang terjadi karena cedera dari kecelakaan atau bawaan lahir.
Hiperhidrosis general, bisa saja muncul karena gangguan saraf otonom (saraf tepi) atau adanya penyakit lain seperti diabetes insipidus, penyakit jantung, Parkinson, efek menopause, dan efek obat-obatan.
Selain penyebab, yang membedakan jenis sekunder dan jenis primer adalah waktu kemunculannya. Mereka yang mengalami jenis sekunder sering berkeringat pada malam hari saat tidur. Kejadiannya juga baru dimulai pada saat seseorang telah dewasa. Lalu apakah ini bisa diatasi?
Cara Mengatasi Agar Tidak Mudah Berkeringat Berlebihan
Penanganan awal yang sebaiknya dilakukan saat tahu bahwa Anda memiliki kondisi hiperhidrosis adalah dengan mengubah gaya hidup Anda sehari-hari, diantaranya adalah:
- Mengenakan baju tipis dan longgar.
- Menghindari pemicu berkeringat berlebih seperti konsumsi alkohol dan makanan pedas.
- Mengenakan pakaian berwarna gelap untuk menyamarkan bercak saat berkeringat.
- Menghindari pakaian ketat dengan serat buatan seperti nilon.
- Menggunakan kaus kaki yang dapat menyerap keringat dan menggantinya setiap hari.
- Menggunakan sepatu yang berbeda setiap hari.
Jika tidak berhasil dan kondisi hiperhidrosis terlalu mengganggu aktivitas Anda, terdapat beberapa produk dan terapi yang mungkin dapat ditawarkan sebagai berikut :
- Antiperspirants untuk menekan produksi keringat.
- Menjalani iontophoresis yang merupakan terapi listrik bertegangan rendah pada area tubuh yang sering berkeringat.
- Injeksi botulinum toxin untuk menghambat kinerja saraf yang memproduksi keringat di bawah lengan.
Tindakan operasi endoscopic thoracic sympathectomy (ETS) pada area tubuh yang berkeringat dengan memutuskan saraf.
Pada umumnya hiperhidrosis mempengaruhi kondisi seseorang seumur hidup, namun bagi sebagian orang gejala dapat membaik setelah dikendalikan.
Tidak ada salahnya mendeteksi sejak dini untuk menjaga kesehatan dengan baik, serta penanggulangan dengan tepat jika memang Anda sering mengalami berkeringat berlebihan dari tubuh Anda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News