Womanindonesia.co.id – Psoriasis adalah suatu penyakit autoimun yang mempengaruhi kulit, sendi, dan seluruh tubuh penderitanya. Hal ini dapat menyebabkan munculnya ruam kulit kemerahan dan bersisik yang sering kali disertai dengan gatal.
Di Indonesia, diperkirakan dua hingga tiga persen penduduk Indonesia diduga menderita penyakit ini, berdasarkan data yang dihimpun oleh Kelompok Studi Psoriasis Indonesia (KSPI) yang berada di bawah naungan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).
Secara global, perkiraan jumlah penderita psoriasis mencapai lebih dari 125 juta orang, menurut World Psoriasis Day.
Namun, perlu diingat bahwa data ini mungkin telah berubah sejak saat pengetahuan terakhir saya pada tahun 2021. Untuk data yang lebih akurat dan terkini, disarankan untuk mencari informasi dari sumber terpercaya dan lembaga kesehatan yang terkini dan terupdate.
Penyakit ini dapat berdampak pada kualitas hidup penderitanya, karena tidak hanya mempengaruhi aspek fisik, tetapi juga secara emosional dan sosial.
Meskipun penyakit ini tidak menular, stigma dan ketidaktahuan tentang autoimun jenis ini sering kali menyebabkan penderitanya mengalami diskriminasi dan isolasi sosial. Kondisi ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan kualitas hidup mereka.
Olehnya itu, penting bagi masyarakat untuk lebih memahami tentang penyakit ini, sehingga dapat memberikan dukungan dan empati kepada para penderitanya.
Penanganan psoriasis biasanya melibatkan perawatan medis, termasuk krim atau salep topikal, fototerapi, atau obat-obatan sistemik. Meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan psoriasis sepenuhnya, perawatan ini dapat membantu mengontrol gejala dan memperpanjang masa remisi.
Selain perawatan medis, dukungan sosial juga penting dalam mengatasi autoimun jenis ini. Acara dan komunitas seperti ERHA A3 memberikan wadah bagi para penderita untuk berbagi pengalaman, mendapatkan informasi terkini tentang pengobatan, serta memperkuat solidaritas di antara sesama penderita.
Dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang psoriasis, edukasi kepada masyarakat menjadi hal yang sangat diperlukan. Dengan pengetahuan yang lebih luas tentang penyakit ini, diharapkan stigma terhadap penyakit ini dapat berkurang, sehingga penderita dapat hidup dengan lebih baik dan bermartabat dalam masyarakat.
Program Kepedulian ERHA bagi Penderita Penyakit Psoriasis di Indonesia
ERHA, perusahaan dermatologi dengan fokus pada kesehatan sosial, telah meluncurkan program ERHA A3: Action, Amplification, Alliance. Program ini bertujuan untuk memberikan dukungan dan pendampingan bagi masyarakat yang menderita penyakit psoriasis di Indonesia.
Acara ERHA A3 yang berlangsung di Bumi Sangkuriang Kota Bandung mengundang hampir 100 peserta dari Kota Bandung dan daerah Jawa Barat lainnya. Peserta acara ini berkesempatan untuk berdiskusi secara mendalam dengan Dokter Spesialis Kulit ERHA seperti dr. Manik Hikmat SpKK, dr. Merlinda Nur A, SpKK, dan dr. Vina Feriza, SpKK.
Mereka dapat berbagi informasi tentang pengobatan, rekomendasi perawatan terkini yang disediakan oleh ERHA melalui layanan Erha Atopy & Skin Disease.
Selain itu, acara ini menjadi wadah bagi peserta untuk bertemu dan berbagi pengalaman dengan sesama penderita psoriasis. Hal ini memperkuat rasa empati dan solidaritas di antara mereka, membantu mengatasi stigma dan meningkatkan semangat dalam mencapai remisi.
Dalam acara tersebut, dukungan dari pihak publik juga terlihat, dengan hadirnya dr. Sony Adam, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bandung, dan dr. Panji Respati S, SpDV, seorang dokter dan inisiator komunitas Psoriasis Van Java. Mereka menyampaikan pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam menghadapi masalah kesehatan masyarakat.
Andreas Bayu Aji, Corporate Affairs Director Arya Noble Group, induk perusahaan ERHA, juga turut menyampaikan komitmen perusahaan untuk mendukung program-program sosial yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
“Kami percaya bahwa kesehatan adalah hak dasar manusia dan bahwa ERHA berusaha untuk membuat kulit masyarakat Indonesia lebih sehat,” kata Andreas dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Program ERHA A3 ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Psoriasis Indonesia, komunitas psoriasis dengan lebih dari 14 ribu pengikut di media sosial Instagram @psoriasis.id, serta ERHA Skinsitive dan ERHA Atopy & Skin Disease Center yang memberikan rangkaian produk perawatan dan program klinikal ERHA untuk mengatasi berbagai permasalahan kulit sensitif, dermatitis atopik, vitiligo, dan psoriasis.
Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) ini, ERHA bertekad memberikan dampak positif yang signifikan bagi penderita psoriasis di Kota Bandung dan sekitarnya.
Dengan meningkatkan pemahaman tentang penyakit ini, ERHA berharap dapat berkontribusi untuk terus menyehatkan kulit masyarakat Indonesia.
Program ERHA A3 ini merupakan langkah konkret dan sesuai dengan kode etik jurnalistik untuk memberikan informasi yang benar, akurat, serta bermanfaat bagi pembaca.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News