Womanindonesia.co.id – Menjaga kesehatan jiwa di masa pandemi sekarang ini menjadi perhatian khusus, tidak hanya dikalangan orang dewasa, namun perlu perhatian juga dikalangan remaja dan anak-anak.
Seperti yang disampaikan oleh psikolog Erfianne S. Cicilia, bahwa pengalaman konseling dimasa pandemi ini sungguh berbeda dengan biasanya. Di awal pandemi, masih seperti biasa jumlah klien dan kategori, yaitu tentang anak atau relationship. Masuk di akhir tahun sudah mulai banyak dari segi jumlah dan kategori.
Selain itu sebagai seorang psikolog Vivi mengharagai remaja yang mau konseling, karena mereka menyadari bahwa mereka butuh mencari tahu lebih dalam tentang diri mereka. Bahkan hal ini baik untuk kesehatan mental mereka, artinya mereka tahu harus melakukan apa saat mereka merasa tidak nyaman secara psikologis tentang diri mereka. Karena menjaga kesehatan mental juga sama pentingya dengan menjaga kesehatan raga.
Apa sih sebenarnya yang dapat memicu seseorag bisa stres? Yang akhirnya bisa mengakibatkan jiwanya merasa terganggu? “Rata-rata klien yang konseling itu merasa stres karena membandingkan dengan keberadaan orang lain, terlalu sering melihat medsos dengan uunggahan yang indah-indah lalu merasa bahwa dirinya kok tidak se bahagia orag lain. Itu salah satu contoh. Ada juga stress karena terlalu banyak menghabiskan waktu di rumah dengan kegiatan yang monoton, dan banyak juga yang cemas berlebihan karena banyak berita terpaparnya orang disekitarnya dari virus Covid-19”. Papar Erfianne.
Selain itu Erfianne juga menambahkan “Berkaitan dengan kesehatan jiwa, saat stress artinya jiwa seseorang sedang tidak stabil atau ada sesuatu sehingga mempengaruhi kesehatan jiwanya. Sama halnya dengan kesehatan raga, saat kita sakit misalnya flu, batuk atau demam maka tubuh kita tidak nyaman lalu menghambat aktifitas. Begitu juga dengan kesehatan mental, saat jiwa atau hal-hal psikologis dalam diri kita sedang bergejolak maka kita tidak nyaman untuk beraktifitas.”
“Namun demikian, kesehatan jiwa dan raga sebetulnya tidak bisa dipisahkan begitu saja. perhatikan, saat seseorang sedang flu, badannya gak nyaman lalu terbawa pada emosi, jadi mudah tersinggung atau marah. Sebaliknya, saat seseorang sedih atau stress maka tubuhnya terasa lemah, malas beraktifitas lalu muncul keluhan sakit kepala, badan pegal-pegal.”
Sebagai langkah awal untuk menjaga kesehatan jiwa, apa yang ciri-ciri yang perlu dikatuhi jika seserorang itu jiwanya mulai tidak stabil? “Langkah pertama adalah perlu cermati diri sendiri, saat kesehatan mental mulai terganggu maka ciri yang paling terlihat adalah mulai malas enggan beraktifitas. Apapun yang dihadapi rasanya kurang semangat. Lalu, orang lain atau pihak lain sering dipandang kurang mendukung dan selalu salah. Bisa juga bingung tidak tahu apa yang dirasakan. Dan selanjutnya mulai muncul gejala fisik seperti pusing, lemas dan kurang lega bernafas.” Ujar Erfianne.
“Namun berbeda jika kita melihat seseorang yang kesehatan mentalnya baik, ciri-cirinya sangat terlihat jelas, biasanya bersemangat melakukan aktifitasnya, muncul keinginan-keingin atau harapan dan ada usaha untuk mencapainya. Gerakan dalam aktifitasnya juga dalam tempo yang sedang mengarah ke cepat. banyak tertawa dan tersenyum, cenderung terbuka untuk masukan dan relasi dengan orang di sekitarnya, hal ini yang paling menonjol.” Papar Vivi dalam penejelasannya.
Tips Menjaga Kesehatan Jiwa
Pentingnya menjaga kesehatan jiwa perlu diterapkan dalam kehidupan kita sehai-hari, karena ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental kita agar tetap stabil. Berikut tips menjaga kesehatan jiwa.
1. Awareness, sadari betul apa yang sedang kita lakukan, dan kita rasakan secara emosi. Hal ini untuk segera mengetahui dan mencari petolongan ketika secara mental mulai terganggu.
2. Melakukan kontak dengan orang lain, tidak berarti harus akrab dan sering namun berkomunikasi tentang pekerjaan, hobi, ide-ide itu perlu intinya bersosialisasi.
3. Bergerak. jangan terlalu lama di posisi tertentu, sesekali keluar ruangan, berinteraksi dengan anggota rumah. atau berolah raga.
4. Menjaga intensitas bersentuhan dengan media sosial. terlalu banyak mengkonsumsi informasi membuat otak dan jiwa kita lelah apalagi mulai membandingkan dengan apa yang dilihat dsb.
Sebagai manusia normal meskipun kita diwajibakan bersosialisasi, namun tetap ada batasan yang perlu dilakukan di masa pandemi ini agar menunjang kesehatan mental diantaranya:
- Mengasah skill untuk pengendalian diri
- Mengendalikan diri untuk tidak terlalu banyak konsumsi medsos
- Mengendalikan diri untuk tidak terpaku pada kegiatan yang monoton
- Mengendalikan diri untuk mengelola emosi
Dari semua batasan ini memang tidak datang dengan sendiriinya begitu saja, perlu ada latihan bagi setiap orang bahkan bantuan dari orang lain.
Dan yang perlu diingat oleh semua orang Erfianne mengingatkan, perlunya “MEMAHAMI DIRI ADALAH GERBANG DARI SAYA MENGHADAPI HIDUP SAYA. SAAT SAYA MAMPU HADAPI HIDUP SAYA MAKA SAYA SEHAT SECARA MENTAL“. Pungkasnya.
Jadilah pribadi yang kuat dengan menjaga kesehatan jiwa dan raga, dengan membatasi apa yang kita lihat dan apa yang kita dengar agar mental atau jiwa kita juga tetap stabil. Selamat Hari Kesehatan Jiwa Internasional.
Untuk konsultasi secara langsung dengan Psikolog Erfianne S. Cicilia/ Vivi:
Handphone : 081288123946
Instagram : Erfianne
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News