Menjaga kesehatan tulang dan sendi bisa dilakukan dengan berbagai cara yakni diet sehat dengan cukupi asupan kalsium dan vitamin D serta melakukan latihan fisik secara konsisten.
Womanindonesia.co.id – Tulang memiliki fungsi lebih dari sekadar menopang tubuh Anda. Tulang memfasilitasi gerakan, memberikan perlindungan pada organ dalam, dan penting untuk pembentukan sel darah dan penyimpanan nutrisi.
Tulang Anda diklasifikasikan menurut ukuran dan fungsinya. Di bagian dalam, tulang mengandung berbagai jaringan dan sel yang berbeda. Semua komponen ini bekerja sama untuk membuat tulang Anda menjadi jaringan multifungsi sebagaimana adanya.
dr. Lim Sze Wei, Konsultan Bedah Ortopedi, Tulang Belakang dan Trauma dan Dato Badrul Shah Badaruddin, Konsultan Bedah Ortopedi, Artroplasti & Olahraga menyoroti pentingnya menjaga kesehatan tulang sejak dini untuk mencegah penyakit kronis jangka panjang, bahkan sampai masa penuaan terjadi.
Untuk mempertahankan kesehatan tulang dan sendi dr. Badrul Shah mengiangtkan agar masyarakat menjalankan pola hidup yang sehat, diantaranya cukup asupan kalsium, vitamin D, dan aktivitas fisik.
Kalsium, lanjut dr. Lim merupakan salah satu jenis mineral yang penting bagi tubuh. Umumnya, kalsium identik dengan upaya menjaga tulang sehat serta untuk pencegahan osteoporosis. Kalsium bisa di dapatkan dari produk susu, sayuran hijau, produk kedelai, salmon, sarden, ikan teri dll.
“Ikan teri dan salmon sangat bagus untuk memelihara kesehatan tulang,” ujarnya pada health talk oleh Rumah Sakit Ortopedi ALTY – bagian dari TE Asia Healthcare di Jakarta hari ini, Kamis (8/12).
Selain itu, kandungan kalsitonin dalam salmon berfungsi meningkatkan densitas dan kekuatan tulang yang membantu mencegah terjadinya osteoporosis dan penyakit sendi seperti osteoarthritis.
“Selain dari makanan, sinar matahari juga berkontribusi pada produksi vitamin D. Vitamin D yang ada di dalam tubuh perlu diaktifkan dengan berjemur sekitar 10 -15 menit setiap hari tanpa menggunakan sunscreen agar sinar matahari bisa diserap dengan maksimal,” kata dr. Badrul.
Sertakan aktivitas fisik dalam rutinitas harian Anda. Latihan menahan beban, seperti berjalan, joging, dan menaiki tangga, dapat membantu Anda membangun tulang yang kuat dan memperlambat pengeroposan tulang.
“Namun untuk yang mengalami permasalahan kesehatan tertentu sebaiknya tanyakan pada dokter ahli jenis olahraga yang tepat. Misalnya, jika mempunyai masalah sakit tulang punggung tidak disarankan olahraga angkat beban berat, sedangkan sakit lutut sebaiknya menghindari olahraga lari, naik turun tangga,” jelas dr. Badrul.
Lebih lanjut dr. Lim menyarankan agar masyarakat Indonesia melakukan pemeriksaan kesehatan tulang yang memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi tanda-tanda awal kondisi seperti radang sendi dan osteoporosis.
Mereka lebih lanjut menganjurkan agar penderita nyeri baik di tulang belakang maupun persendian segera menemui dokter spesialis ortopedi untuk mencegah nyeri lebih lanjut dan efek jangka panjang yang mungkin menimpa mereka di usia tua.
“Untuk memastikan kesehatan tulang yang baik, penting untuk sering berolahraga dan menjaga nutrisi yang baik. Tanpa ini, sendi dan tulang belakang kita yang merupakan struktur penting dari tubuh kita, bisa terpengaruh,” kata dr. Lim.
Deteksi Dini Kondisi Kesehatan Tulang dan Sendi dengan Imaging System
Sepanjang tahun 2022, ALTY Orthopaedic Hospital terus berusaha meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan tulang melalui serangkaian kegiatan di Malaysia dan Indonesia, termasuk pemeriksaan postur tubuh di berbagai negara, bincang kesehatan, dan inisiatif keterlibatan publik.
Terletak di sepanjang Jalan Ampang di jantung Kuala Lumpur, ALTY yang merupakan singkatan dari ‘Adding Life to Years’, memiliki tim medis yang kuat, terdiri dari hampir 150 personil yang menyediakan perawatan ortopedi dan terfokus pada tulang dan sendi, termasuk delapan ahli bedah (founding doctor) yang berdedikasi untuk memberikan perhatian dan perawatan yang tepat kepada setiap pasien.
ALTY Orthopaedic Hospital akan memiliki kapasitas penuh 44 tempat tidur, termasuk lima HDU (High Dependency Unit) dan satu ICU (Intensive Care Unit).
Perawatan dan terapi khusus yang ditawarkan oleh tim yang sangat berpengalaman di ALTY antara lain Endoscopic Spine Surgery, Robotic-Assisted Orthopaedic Surgeries, Sports Surgery, operasi penggantian lutut total, serta penggantian panggul total.
Menjadi rumah sakit spesialistik ortopedi yang pertama, ALTY menekankan pentingnya diagnosis dalam memastikan bahwa pasien menerima perawatan dan terapi paling efektif yang sesuai dengan kondisi mereka.
Rumah sakit secara resmi dibuka pada bulan Juli dan sudah mampu melayani pasien dari luar negeri dengan sangat baik.
ALTY menjadi pionir dan pertama kali yang memiliki sistem pencitraan canggih (imaging system), yaitu ESAOTE tilting MRI, dimana pasien diposisikan terlentang (berbaring) atau menahan beban (berdiri), dan dapat berputar dari 0 hingga hampir 90 derajat.
Alat ini membantu dokter untuk menganalisis keluhan/gejala dengan akurat, dan menghasilkan penanganan yang tepat dan maksimal.
Alat mutakhir lainnya yang tersedia di ALTY adalah EOS Imaging System (2D dan 3D X-Ray), yang memiliki paparan radiasi 50% hingga 85% lebih rendah dibandingkan dengan sistem sinar-X yang biasa digunakan.
EOS dapat menangkap gambaran seluruh tubuh untuk menghasilkan diagnosis yang lebih akurat, dan membantu dokter untuk memantau setiap perbaikan kondisi pasien.
Selain itu radiasi yang rendah juga lebih aman untuk anak-anak yang mengalami gangguan tulang belakang seperti skoliosis yang membutuhkan serangkaian pemeriksaan diagnostik x-ray.
ALTY juga menggunakan CIOS Spin dari Siemens yang menawarkan kontrol kualitas intraoperatif yang tepat berdasarkan teknologi 3D khusus, menawarkan metode radiasi dosis rendah, non-invasif yang cepat.
Selain teknologi pencitraan canggih, tim medis di ALTY yang berpengalaman dan terampil, menerapkan protokol Enhanced Recovery After Surgery (ERAS) yang memperhatikan detail proses dari sebelum, selama, hingga setelah operasi.
“Prosedur ini dapat secara efektif mempersingkat lama rawat inap, sehingga pemulihan pun lebih cepat, sekaligus meningkatkan hasil klinis dan pengalaman pasien secara keseluruhan,” kata dr. Lim.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, pasien yang menjalani operasi pada persendian, lutut, atau pinggul dapat pulang dari rumah sakit dalam waktu tiga sampai lima hari, dan rata-rata enam hari setelah operasi skoliosis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News