“Mitos kesehatan ibu dan anak secara ilmiah masih banyak beredar baik di dunia nyata maupun di sosial media. Komunitas Ibu Canggih mengupas soal mitos kesehatan ibu dan anak dalam sebuah webinar bersama ahli.”
Womanindonesia.co.id – Banyak sekali mitos kesehatan ibu dan anak yang beredar di masyarakat, misalnya bayi tidak boleh keluar rumah sebelum berusia 40 hari karena hal-hal yang berbau mistis, ibu yang baru melahirkan tidak boleh tidur siang, dan lain-lain.
Komunitas Ibu Canggih @Ibu2Canggih kembali mengadakan acara edukatif untuk ibu di seluruh Indonesia. Kali ini, komunitas ibu di Instagram tersebut mengadakan webinar yang mengupas tuntas mengenai mitos kesehatan ibu dan anak secara ilmiah.
Agar tidak salah kaprah, Komunitas Ibu Canggih @Ibu2Canggih mengundang dr. Nofiyanty Nicolas, Sp.A untuk membahas mitos-mitos tersebut dari sisi ilmiah dalam webinar yang dihadiri ratusan ibu. Acara ini merupakan bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun ke-1 Komunitas Ibu Canggih @Ibu2Canggih dengan tema “The Power of Ibu-Ibu Canggih”.

Lalu, apa saja mitos kesehatan ibu dan anak yang dibahas dalam webinar tersebut? Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Jangan memeras cucian bayi terlalu kencang karena akan membuat bayi gelisah
Mitos kesehatan ibu dan anak pertama adalag larangan memeras cucian terlalu kencang. Banyak hal bisa membuat bayi gelisah dan mungkin terbangun sepanjang malam, namun salah satunya bukan karena Ibu memeras cucian bayi terlalu kencang.
“Bayi gelisah bisa dikarenakan lapar, popoknya basah, kegerahan, atau kolik. Bila Ibu khawatir dengan kondisi bayi, silakan berkonsultasi dengan dokter, salah satu yang tercepat adalah melalui aplikasi telemedicine,” ujar dr. Nofiyanty dalam webinar komunitas Ibu Canggih @Ibu2Canggih bertajuk “Parenting Canggih untuk Ibu Canggih: Bedah Hoax Kesehatan” bersama Entrostop, Sabtu (6/11).
2. Ibu yang baru melahirkan tidak boleh tidur siang karena bisa mengakibatkan darah naik ke mata
Mitos kesehatan ibu dan anak kedua adalah larang tidur siang bagi ibu yang baru melahirkan. “Ini sudah jelas mitos ya. Ibu yang baru melahirkan justru disarankan tidur yang cukup agar stamina dan kesehatan juga terjaga,” tambah dr. Nofiyanty.
Tidur siang juga bisa dijadikan ajang penebusan setelah semalaman begadang menemani bayi baru lahir. Tidur siang juga bisa membantu ibu menurunkan stres pascamelahirkan yang sering melanda para ibu baru.
3. ASI yang bening (foremilk) tidak bagus untuk bayi karena bisa bikin bayi masuk angin
Mitos kesehatan ibu dan anak adalah ada asumsi bahwa ASI berwarna bening bisa membuat bayi masuk angin. Faktanya, air susu ibu (ASI) yang bening, disebut foremilk, juga memegang peranan penting dalam tumbuh-kembang bayi. “Selain berfungsi sebagai air yang menghilangkan dahaga bayi, foremilk juga mengandung laktosa yang penting untuk pembentukan otak bayi, serta protein yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh serta mempercepat pembentukan saraf dan jaringan tubuh bayi,” kata dr Nofiyanty.
4. Feses bayi bisa berbentuk biji cabai kalau ibu menyusui makan makanan pedas

Mitos kesehatan ibu dan anak selanjutnya ibu menyusui tidak disarankan malan cabai. Feses bayi berbiji bisa disebabkan oleh beberapa hal, namun pada umumnya masih dalam kondisi normal. Feses berbiji juga tidak selalu mengindikasikan bayi diare karena definisi diare ini salah satunya feses yang cair dan keluar dengan frekuensi sangat sering dalam 1 hari.
“Diare pada bayi sendiri banyak penyebabnya, tapi yang jelas bukan karena ibunya suka makan makanan pedas ya,” kata dr. Nofiyanty.
5. Bayi tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari karena bisa ‘ketempelan’
Mitos kesehatan ibu dan anak selanjutnya bahwa orangtua tidak disarankan membawa bayi keluar rumah sebelum umurnya mencapai 40 hari. Bayi keluar rumah sebelum usianya 40 hari memang tidak disarankan, kecuali untuk berjemur atau imunisasi. Namun, alasannya bukan karena mistis, seperti ‘ketempelan’ makhluk halus. “Bayi usia 40 hari ke bawah masih rentan terkena penyakit dari luar karena antibodinya belum terbentuk sempurna,” tandas dr. Nofiyanty
Bila Ibu memiliki keluhan kesehatan atau khawatir dengan kondisi anak, sebaiknya periksakan ke dokter. Salah satu cara tercepat untuk berkonsultasi dengan dokter, namun tetap reliabel, ialah melalui telemedicine, salah satunya KlikDokter.
Selain didukung oleh Entrostop dan KlikDokter, perayaan ulang tahun ke-1 Komunitas Ibu Canggih @Ibu2Canggih juga didukung oleh sejumlah sponsor, antara lain Mama’s Choice, Hometown Dairy, Duta, LingoTalk, dan Cerebrofort Marine Gummy.

Tentang Ibu Canggih
Memasarkan produk ke para ibu millennial yang serba digital butuh pendekatan khusus karena luasnya sumber informasi yang bisa mereka akses. Oleh karena itu, Anda butuh strategi yang persuasif, namun tetap efisien dan efektif, misalnya melalui komunitas ibu di Instagram.
Komunitas ibu di Instagram berbeda dengan akun parenting biasa. Komunitas ibu di Instagram adalah wadah bagi para ibu untuk berbagi mengenai berbagai isu, saling berbagi tips, hingga memberi dukungan terhadap ibu lainnya yang tergabung di bawah naungan akun komunitas Instagram.
Salah satu contoh komunitas Ibu di Instagram adalah Komunitas Ibu Canggih (@ibu2canggih) yang kini memiliki lebih dari 1000 anggota setia dari berbagai kota di Indonesia. Melalui akun ini, ibu yang menjadi anggota bukan hanya diberi informasi seputar parenting, namun juga diajak mengikuti berbagai acara untuk meningkatkan keterampilan agar selalu resilien di era digital.
Bagi brand, komunitas Ibu di Instagram seperti Komunitas Ibu Canggih ini bisa menjadi saluran yang efektif dalam menjalankan strategi pemasaran. Apa saja keuntungan yang bisa didapat jika brand melakukan pemasaran lewat komunitas Ibu di Instagram?
https://www.instagram.com/p/CV6-IrhPra2/?utm_medium=copy_link
Komunitas ibu di Instagram meningkatkan brand awareness
Brand awareness menggambarkan mudah/tidaknya produk Anda dikenal atau diingat oleh konsumen. Semakin mudah dikenal, tentu semakin besar peluang konsumen memutuskan untuk membeli produk tersebut di kemudian hari. Ada banyak cara untuk meningkatkan kesadaran merek , salah satunya adalah melihat survei Neilsen pada 2013.
Dalam laporan tersebut, diketahui bahwa 84% konsumen menyatakan bahwa mereka lebih sadar terhadap produk yang direkomendasikan oleh orang-orang yang mereka kenal. Di sinilah kekuatan word-of-mouth dari para ibu di komunitas ibu di Instagram dibutuhkan. Mereka tidak akan segan mempromosikan produk Anda ke anggota lain jika memang bagus dan menghadirkan pengalaman baik di diri mereka.
Komunitas ibu di Instagram lebih efisien
Menggunakan komunitas ibu di Instagram sebagai saluran pemasaran juga akan menghasilkan umpan balik yang cepat dan tepat sasaran. Menurut catatan Marketing Insider Group pada 2019 , hal ini membuat perusahaan yang menjalankannya menghemat biaya dukungan pelanggan hingga 10-15% per tahun.
Tidak heran bila 67% perusahaan kini mengandalkan komunitas mereka sebagai sarana untuk mendapatkan umpan balik produk. Umpan balik yang cepat dan tepat pada akhirnya juga memungkinkan merek menyusun strategi pemasaran dan membuat inovasi produk yang lebih baik di kemudian hari.
Komunitas Ibu Canggih sendiri menyediakan layanan umpan balik untuk merek, baik melalui survei maupun pengambilan sampel produk. Pengemasan aktivasi ini pun dibuat semenarik mungkin, misalnya dengan format giveaway maupun challenge yang dilakukan oleh para ibu.
Komunitas ibu di Instagram meningkatkan loyalitas merek
Ketika konsumen menyukai produk Anda, mereka kemungkinan besar akan melakukan pembelian berulang, tidak peduli akan adanya kompetitor. Inilah yang disebut dengan loyalitas merek. Untuk mendapatkan loyalitas merek , Anda membutuhkan strategi pemasaran yang lebih menyeluruh dan jangka panjang. Beruntung, Anda bisa mendapatkannya dengan melakukan berbagai aktivasi melalui komunitas ibu di Instagram.
Di akun Komunitas Ibu2Canggih misalnya, brand loyalty dapat diupayakan melalui berbagai aktivasi, seperti webinar, kuliah Whatsapp (kulwap), dan special sharing session bersama utusan brand. Aktivasi ini bertujuan menanamkan citra positif terhadap suatu merek kepada ibu-ibu melalui kegiatan edukatif yang menyenangkan.
Dalam kolaborasinya dengan sebuah brand susu untuk mengadakan kulwap edukasi misalnya, Komunitas Ibu2Canggih mampu menghadirkan kurang dari 800 partisipan sekaligus. Selepas acara, para ibu pun memberi feedback positif terhadap brand.
Itulah beberapa penjelasan ilmiah tentang mitos kesehatan ibu dan anak. Yuk, bunda lebih cerdas dalam menyerap informasi parenting.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News