Tindakan operasi plastik umumnya dilakukan untuk tujuan estetika seperti operasi hidung, kelopak mata, memperbesar payudara, sedot lemak, dan lainnya. Namun, apakah benar tindakan medis ini bisa menyebabkan kematian?
Womanindonesia.co.id – Operasi plastik adalah sebuah tindakan kedokteran yang menitikberatkan pada rekonstruksi atau perbaikan cacat dan kekurangan fungsional pada fisik pasien yang dikarenakan oleh penyakit, cedera, penyakit bawaan dan pembedahan yang pernah dijalani.
Operasi plastik untuk mengubah penampilan saat ini sudah semakin lumrah, baik untuk perempuan maupun laki-laki. Sebut saja, seperti operasi operasi hidung, kelopak mata, memperbesar payudara, sedot lemak, dan lainnya.
Kemudian ada sejumlah orang yang tidak pernah puas dengan penampilannya akhirnya melakukan operasi plastik terus-menerus. Lanta, apasih penyebab operasi plastik yang dapat mematikan seperti yang dialami salah satu aktris India?
Penyebab Operasi Plastik yang Dapat Mematikan, Seperti Kasus Aktris Chethana Raj
Aktris muda Chethana Raj dilaporkan meninggal dunia saat menjalani operasi plastik. Wanita berusia 21 tahun itu menghembuskan napas terakhirnya pada 16 Mei lalu di sebuah rumah sakit usai jalani operasi sedot lemak.
Operasi yang dijalani Chethana tak berjalan dengan lancar dan mengganggu kesehatan tubuhnya, khususnya beberapa organ. Salah satunya adalah munculnya sejumlah air di bagian paru-paru yang membuatnya akhirnya mengalami serangan jantung membuatnya tiada.
Dilansir dari beberapa sumber, disebutkan Chethana melakukan operasi tanpa sepengetahuan kedua orangtuanya. Kini pihak keluarga pun mencoba untuk menuntut pihak rumah sakit atas kesalahan prosedur hingga membuat nyawa anaknya melayang.
Rumah sakit tersebut juga tak memiliki ruang ICU sehingga membuat Chethana yang saat itu kritis harus dilarikan ke rumah sakit lainnya. Namun sayangnya dalam perjalan menuju Kade Hospital, nyawa sang aktris sudah tak terselamatkan.
Dokter yang bertugas di Kade Hospital pun mengatakan saat itu ada seorang dokter yang membawa pasien masuk ke rumah sakit dan meminta pertolongan segera.
“Tidak ada data pasien atau catatan rekomendasi dokter atau dokumen lain yang menggambarkan kondisinya kepada kami. Saat memeriksa pasien, tidak ditemukan denyut nadi, dan atas desakan Dr. Melvin dan tim, CPR dimulai dan setelah mencoba selama kurang lebih 45 menit, pasien tidak bereaksi dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 18.45,” ujar pihak berwajib Kaade Hospital.
Berbicara tentang kematian Chethana, seorang ahli bedah plastik senior di sebuah rumah sakit swasta di Bengaluru mengatakan:
“Secara medis tidak ada istilah yang disebut operasi bebas lemak. Namun, itu disebut sedot lemak, operasi paling umum yang digunakan untuk menghilangkan lemak di tubuh. Ini adalah operasi yang paling dicari di antara orang-orang yang meskipun berolahraga tidak dapat menghilangkan lemak di bagian tubuh tertentu,” kata dikter senior di Bengaluru.
Lebih lanjut ia mengatakan, operasi ini tidak dimaksudkan untuk mengurangi berat badan tetapi membantu membentuk tubuh. Efek samping yang paling umum dapat berupa memar pada bagian tubuh dan juga penumpukan cairan.
“Efek samping bervariasi dari orang ke orang, tergantung pada jumlah lemak yang dihilangkan dan kondisi medis pasien,” sambungnya.
Dia juga menambahkan bahwa, operasi harus dilakukan dengan sangat aman setelah memahami riwayat medis pasien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News