Womanindonesia.co.id – Nyeri punggung seringkali menjadi masalah umum yang dihadapi oleh banyak orang, dan seringkali diidentifikasi sebagai hasil dari masalah otot. Dr. Lee Chee Kean, seorang konsultan ortopedi dan ahli bedah tulang belakang yang berpraktik di ALTY Hospital Kuala Lumpur, salah satu rumah sakit ortopedi terkemuka di Malaysia, memberikan wawasan tentang berbagai aspek yang terkait dengan sakit punggung.
Dr. Lee menyatakan bahwa sakit otot, atau yang lebih dikenal dalam istilah medis sebagai “muscular back pain,” seringkali dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, keprihatinan muncul ketika sakit punggung berlanjutan dan tidak mengalami perbaikan.
“Dalam kasus seperti ini, kita perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin menjadi penyebabnya, seperti masalah tulang belakang atau spinal. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan seorang spesialis ortopedi,” kata Dr. Lee di Jakarta, Jumat (8/3).
Nyeri punggung yang memerlukan perhatian khusus adalah herniated disc, atau yang dalam istilah medis disebut Hernia nukleus pulposus (HNP). Hal ini umumnya terjadi pada bantalan tulang belakang dan dapat memengaruhi berbagai golongan usia.
“Bagi orang muda, sakit punggung seringkali disebabkan oleh faktor pekerjaan yang melibatkan angkat-angkat, membungkuk, atau mengangkat barang berat. Sementara itu, pada orang yang lebih tua, faktor penuaan dapat menyebabkan masalah serius, bahkan hingga saraf kejepit,” jelas Dr. Lee.
Dr. Lee juga menyoroti pentingnya mengidentifikasi keluhan tidak hanya pada sakit punggung saja, melainkan juga pada keluhan saraf tepi. Pasien dengan keluhan seperti kesemutan atau kelemahan di sepanjang kaki perlu mendapatkan perhatian khusus, terutama jika gejalanya berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
“Pengobatan awal untuk sakit punggung dan keluhan saraf kejepit dapat mencakup pendekatan non-operatif seperti penggunaan obat, istirahat, terapi fisik, dan suntikan. Namun, jika keluhan berlanjut dan mengganggu aktivitas harian, tindakan operasi mungkin diperlukan,” tambah Dr. Lee.
Dr. Lee memberikan peringatan bahwa operasi sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasien. Kasus-kasus yang lebih serius, terutama yang melibatkan kerusakan fungsi saraf, mungkin memerlukan tindakan operasi lebih dini untuk mencegah komplikasi yang lebih lanjut.
Dalam menjawab pertanyaan tentang prosedur non-invasif, Dr. Lee mengklarifikasi bahwa fisioterapi merupakan salah satu pendekatan yang tidak memerlukan tindakan invasif. Terapi fisik dapat membantu dalam mendukung proses penyembuhan dan mengurangi gejala tanpa melibatkan pembedahan.
“Terapi fisik, atau fisioterapi, seringkali menjadi bagian penting dari pendekatan non-invasif dalam menangani masalah ortopedi. Meskipun demikian, setiap kasus harus dievaluasi secara individu, dan rencana perawatan yang sesuai akan ditentukan berdasarkan kebutuhan pasien,” papar Dr. Lee.
Sebagai penutup, Dr. Lee mengingatkan bahwa penting untuk mengenali kapan seorang pasien perlu berkonsultasi dengan dokter. Jika sakit punggung tidak mereda dalam beberapa hari atau bahkan semakin parah, segera mencari bantuan medis adalah langkah yang bijaksana.
“Kesehatan tulang belakang dan otot memiliki peran krusial dalam menjaga kualitas hidup kita. Jangan ragu untuk mencari bantuan ketika menghadapi masalah kesehatan ini,” tutup Dr. Lee.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News