Womanindonesia.co.id – Kenapa harus puasa 30 hari di bulan Ramadhan? Puasa di bulan Ramadhan adalah kewajiban bagi umat Islam.
Selama Ramadhan, umat Islam berpuasa selama sekitar 29-30 hari. Puasa Ramadhan juga memiliki banyak keutamaan.
Selain menunggu pahala dari Allah, puasa di bulan Ramadhan terasa menyenangkan ketika semuanya dilandasi keyakinan bahwa ini adalah perintah Allah SWT yang harus dipenuhi.
Hukum Puasa Ramadhan
Puasa di bulan Ramadhan adalah kewajiban bagi umat Islam. Kewajiban puasa diatur dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Dalam Al-Qur’an, kewajiban berpuasa tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 183 dan 185 yang berbunyi sebagai berikut.
Surat Al-Baqarah Ayat 183.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Arti:
“Hei orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Surat Al-Baqarah Ayat 185.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya:
“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur`an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”
Kewajiban berpuasa juga terdapat dalam hadits Ibnu Umara yang mengatakan:
“Orang-orang melihat terbitnya bulan purnama (di awal bulan) lalu aku menyampaikan kepada Rasulullah bahwa aku melihatnya, maka beliau berpuasa dan memerintahkan untuk berpuasa. kepada orang-orang.” (H.R. Abu Dawud dan dibenarkan oleh Hakim dan Ibnu Hibban).
Kenapa harus puasa 30 hari di bulan Ramadhan?
Mendirikan puasa 30 hari memang tidak sembarangan. Keputusan diambil berdasarkan perhitungan dan pengamatan Rukyat.
Jika Anda rukiat sambil mengamati, tetapi tidak melihat bulan sabit dengan mata telanjang pada tanggal 29, Anda bisa menyebutnya istikmal. Hal ini juga berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ، فإنْ غُبِّيَ علَيْكُم فأكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ
“Shumuu liru’yatihi wa afthiru liru’yatihi fa-in ghubiya alaikum fa-akmiluu iddata sya’baana tsalaatsina.”
artinya:
“Berpuasalah kamu semua dengan melihat hilal (Ramadhan) dan berbukalah kamu semua dengan melihat hilal (Syawal). Bila hilal tertutup atasmu, maka sempurnakanlah bilangan Syaban menjadi tiga puluh hari.”
Dari hadits di atas dapat disimpulkan bahwa ketika tidak ada kepastian melihat hilal, puasa ditentukan selama 30 hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News