Womanindonesia.co.id – ASEAN Para Games XI 2022 merupakan ajang pertandingan olahraga disabilitas terbesar di Asia Tenggara, yang diselenggarakan mulai 30 Juli hingga 6 Agustus 2022.
Membahas mengenai ASEAN Para Games, berikut ini kami akan mengangkat profil dari salah satu atlet perempuan Indonesia di Ajang tersebut.
Putri Aulia Atlet Perempuan di ASEAN Para Games
Putri Aulia Andriani merupakan seorang atlet perempuan Indonesia asal Sei Rotan, suatu daerah perbatasan Kabupaten Deli Serdang dengan Kota Medan, Sumatera Utara.
Ia lahir pada 23 Juli 1994 dan merupakan anak pertama dari dari tiga bersaudara dan memiliki disabilitas visual sejak kecil.
Jarak pandangnya hanya sebatas lima meter. Namun kekurangan ini tidak dijadikannya sebagai pembatas mimpi. Putri mampu berprestasi di akademik maupun di dunia olahraga, khususnya Atletik.
Putri pernah dilatih oleh legenda sprinter Mardi Lestari. Uniknya, ia banyak meraih prestasi di kategori umum (non disabilitas).
Putri Aulia sempat vakum dari dunia olahraga sebelum kembali aktif pada tahun 2016 bersama NPCI Sumatera Utara.
Peparnas Bandung 2016 adalah kejuaraan olahraga disabilitas nasional pertama yang diikutinya, dan empat medali emas di cabang olahraga Atletik menandai debut seorang Putri Aulia.
Karier olahraga Aulia ternyata langsung melejit setelah berhasil menembus pemusatan latihan daerah Sumut yang disiapkan untuk Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2016 di Bandung, Jawa Barat.
Di Peparnas 2016, Aulia berhasil meraih empat medali emas sekaligus di ajang yang pertama kali diikutinya itu.
Empat medali itu, yakni nomor lari 100 meter, lari 200 meter, lompat jauh, dan lari estafet 4×100 meter.
Prestasi gemilang itu membuatnya dilirik oleh Komite Paralimpiade Nasional (NPC) yang mengantarkan Aulia bertanding di ASEAN Para Games 2017 di Malaysia.
Tak tanggung-tanggung, Aulia kembali membuktikan ketangguhan kakinya di ajang ASEAN Para Games 2017 dengan meraup tiga medali emas. Dari tiga nomor yang diikutinya, atlet berparas manis itu menyapu bersih tiga medali emas.
Di nomor lari 100 meter T13 putri, Aulia mencatatkan waktu tercepat, yakni 12,66 detik, mengungguli rekan senegaranya Ni Made Arianti (13,04 detik), dan Felicia dari Malaysia dengan torehan waktu 14,12 detik.
Saat tampil di nomor 400 meter T13, Aulia kembali berhasil menjadi yang tercepat dengan torehan waktu 63,13 detik. Demikian pula di nomor 200 meter T13 putri, Aulia menggenggam medali emas ketiga dengan catatan waktu 26,55 detik.
Kelas T13 ASEAN Para Games merupakan kompetisi untuk para atlet berpenglihatan terbatas dengan jarak maksimal enam meter.
Selang setahun, istri dari Nur Ferry Pradana, sesama atlet para-atletik itu kembali meraih emas di Asian Para Games 2018 yang berlangsung di Jakarta untuk nomor lari 100 meter T13 putri.
Medali perunggu juga didapatkannya untuk nomor lari estafet 4×400 meter Asian Para Games Jakarta 2018. Tak hanya itu, Aulia pun telah mengoleksi medali dari Grand Prix Tunis 2019, yakni medali perunggu 100 meter T13 dan medali perak 200 meter T13.
Aulia berhasil membuktikan kemampuannya menembus batas meski dikaruniai indera penglihatan dengan jarak pandang yang terbatas.
Kini, saatnya Aulia menunjukkan kembali ketangguhannya berlaga di Paralimpiade Tokyo 2020 yang akan berlangsung 24 Agustus hingga 5 September 2021 di Jepang.
Bersama 22 atlet lainnya, Aulia bakal mewakili Merah Putih pada pesta olahraga atlet disabilitas empat tahunan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News