Womanindonesia.co.id – Rambut rusak bukanlah masalah sepele yang bisa dibiarkan begitu saja. Tanda-tanda rambut rusak antara lain kusam, kusut, kusut, rambut rontok, dan rambut patah.
Rambut atau sering disebut bulu adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan dan manusia, terutama mamalia. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis.
Keadaan ini tidak boleh dibiarkan terlalu lama, agar kerusakan tidak semakin parah. Lantas bagaimana cara memperbaiki rambut rusak untuk mengembalikan kondisinya?
Rambut rusak bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti kebiasaan perawatan rambut yang tidak tepat, penggunaan alat styling dan pewarna rambut yang berlebihan, sinar matahari dan masih banyak lagi lainnya. Tentunya, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan agar rambut Anda kembali sehat.
Cara merawat rambut rusak:
1. Potong rambut Anda secara teratur
Potongan rambut atau trim secara teratur setidaknya setiap bulan cenderung menghilangkan kerusakan pada ujung rambut, seperti kekeringan dan ujung rambut bercabang.
Karena rambut keriting membuatnya terlihat kering dan kusam. Selain itu, kondisi rambut bisa dikembalikan seperti semula dengan cara dipangkas. Pastikan Anda menggunakan gunting yang baru dan sangat tajam.
Menggunakan clipper yang tumpul hanya akan membuat rambut terlihat lebih buruk.
2. Gunakan masker rambut alami
Cara memperbaiki rambut rusak selanjutnya adalah dengan menggunakan masker rambut alami. Penggunaan masker rambut dapat memberikan banyak manfaat seperti: B. mengurangi kerusakan rambut, menguatkan rambut, menutrisi dan menyehatkan kulit kepala.
Banyak bahan alami yang bisa dijadikan masker rambut, antara lain masker yang terbuat dari pisang, madu, kuning telur, alpukat, santan atau lidah buaya.
3. Hindari produk yang mengandung bahan kimia
Saat menangani rambut rusak, sebaiknya batasi atau bahkan hindari produk rambut yang mengandung terlalu banyak bahan kimia. Misalnya krim pemoles atau pewarna dan krim pelurus rambut permanen. Hal ini karena bahan kimia yang keras dalam produk tersebut dapat menyebabkan rambut Anda kehilangan kelembapan, menyebabkannya menjadi lebih kering dan lebih rusak.
4. Batasi penggunaan alat penataan rambut
Penggunaan alat penata rambut seperti hair dryer, flat iron, atau curling iron terbukti dapat memperburuk kondisi rambut jika terlalu sering digunakan. Karena suhu yang terlalu tinggi menyebabkan rambut menjadi kering, bercabang, rapuh bahkan rusak.
Karena itu, sebaiknya batasi penggunaan alat penataan rambut. Jika perlu atur suhunya terlalu tinggi dan jangan lupa oleskan heat protectant pada rambut Anda sebelum menggunakan alat styling.
5. Perhatikan waktu pencucian
Mencuci rambut adalah perawatan yang menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala. Akan tetapi, mencuci rambut terlalu sering dapat mengeringkan rambut dan menghilangkan minyak alaminya.
Di sisi lain, terlalu jarang keramas juga menyebabkan penumpukan bakteri dan keringat, yang menyebabkan kulit kepala menjadi gatal, iritasi, dan rambut menjadi keras dan bau. Meski tidak ada aturan baku tentang seberapa sering keramas, para ahli menyarankan untuk keramas 2-3 kali seminggu agar rambut tetap sehat.
6. Gunakan serum dan vitamin rambut
Perawatan tambahan seperti serum dan vitamin rambut dapat digunakan untuk merawat rambut rusak. Kedua produk ini direkomendasikan untuk digunakan pada rambut rusak karena menutrisi dan melindungi dari kerusakan.
Serum biasanya dilengkapi dengan nutrisi penting seperti biotin, vitamin D, seng, keratin, asam lemak omega-3, minyak esensial. Padahal vitamin mengandung seng, keratin, zat besi dan beberapa bahan lain yang membantu rambut.
7. Konsumsi makanan bergizi
Selain perawatan eksternal, perawatan internal juga harus diperhatikan. Makanan yang Anda makan mempengaruhi kesehatan rambut Anda. Anda juga perlu memperhatikan asupan makanan sehari-hari.
Diet yang baik untuk rambut termasuk protein, vitamin D, biotin, asam lemak, asam lemak omega-3 dan zat besi. Untuk menyeimbangkan nutrisi ini, dapatkan dari buah-buahan, sayuran, telur, daging tanpa lemak, dan susu rendah lemak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News