Womanindonesia.co.id – Kasus kanker baru mau pun kematian terus meningkat di Indonesia.
Menurut data GLOBOCAN, terdapat 396.914 kasus kanker baru pada tahun 2020 dari 348.809 kasus pada tahun 2018, sedangkan kematian akibat kanker pada tahun 2020 sebanyak 234.511 kasus dari 207.000 kasus pada tahun 2018.
Sementara itu, sebagian besar pasien kanker yang pulang didiagnosis menderita penyakit stadium lanjut.
Organisasi pasien dari Indonesian Society for Cancer Information and Support Center (CISC) percaya bahwa pasien masih menghadapi banyak tantangan untuk mencapai diagnosis dan pengobatan.
Oleh karena itu, pasien kanker harus didorong untuk menyuarakan suaranya dan bersatu secara massal dengan semua pihak. untuk menutup celah kanker.
“Program JKN-BPJS Kesehatan telah banyak membantu pasien namun masih banyak tantangan yang dihadapi pasien antara lain faktor fisik, psikologis, biaya obat yang belum dijamin, transportasi, akomodasi, waktu tunggu” tutur Aryanthi Baramuli Putri, Ketua Umum CISC.
“Untuk menutup kesenjangan perawatan, pasien perlu di dukung agar dapat bersuara menyampaikan pengalaman dan pendapatnya berdasarkan data kepada semua pihak terutama kepada pembuat keputusan” lanjutnya di acara edukasi masyarakat dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia (HKS) dengan tema “Patient’s Voice: The Heart of Cancer Control” di Jakarta, Sabtu.
Dr. Yoan Hotnida Naomi, M.Sc dari P2PTM, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang membuka kegiatan ini menyampaikan kepuasannya atas terselenggaranya kegiatan HKS CISC dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat .
“Pencegahan kanker bisa dimulai dari diri sendiri dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Kementerian Kesehatan menggalakkan gerakan masyarakat untuk hidup sehat atau Germas.” ucap Dr. Yoan Hotnida Naomi, M.Sc.
“Dalam gerakan ini, pengembangan pola hidup bersih dan sehat dicapai melalui (1) makan sehat, menu seimbang, bergizi, cukup buah dan sayur, (2) aktivitas fisik teratur, terukur, tepat dan benar, dan (3) ) melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Keberhasilan pencegahan dan pengendalian kanker di Indonesia tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan dukungan seluruh masyarakat, termasuk organisasi masyarakat, swasta, dunia usaha, dan media,” kata Yoan.
PERHOMPEDIN Jakarta Presiden dr. Ronald A. Hukom, Sp.PD KHOM, MHSc, FINASIM, sebagai narasumber membahas pencegahan kanker yang berkualitas dan tepat waktu, deteksi dini dan penatalaksanaannya, juga menyampaikan peningkatan sistem surveilans dan melihat masalah kanker secara keseluruhan.
“Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan masih belum memiliki sistem pengawasan (audit) yang memadai untuk memastikan kualitas pelayanan yang diterima pasien kanker agar tetap efektif dan efisien. Selain itu, mengingat masalah kanker, diharapkan langkah-langkah yang disusun tidak hanya dari segi ekonomi, tetapi juga dari segi kemanusiaan dan keamanan,” ungkap Roland.
“Penetapan diagnosis dan stadium, operasi khusus oleh ahli bedah yang terlatih dan berkualitas, penyinaran dan penggunaan berbagai obat kanker serta kombinasinya oleh ahli onkologi.” jelas Rolan melanjutkan.
Sementara itu, Lindawati Gunawan, Support Group CISC dan Koordinator Navigasi Pasien, menjelaskan peran dan manfaat Support Group.
“Ketika seorang pasien yang didiagnosis kanker pasti berada dalam tahap mental yang berbeda, salah satu cara untuk menghilangkannya adalah dengan bergabung dengan kelompok pendukung di mana pasien dapat menerima dukungan psikososial dan informasi tentang penyakit dan pengobatan mereka. Pasien dapat termotivasi, berdiri, bersemangat untuk memberdayakan diri (self-defence), memiliki harapan, bahkan menjadi agen perubahan di masa depan,” ujar Lindawati.
Setelah program diskusi, para penyintas kanker paru membuat rekomendasi. Sementara itu, belasan pasien kanker lainnya tampil memukau dengan kemampuan seninya, antara lain pantun jenaka, tarian Sanggar Mawar Budaya, dan peragaan busana Adrie Basuk.
Tentang CISC – Organisasi Pasien Kanker
Indonesian Cancer Information and Support Center Association (CISC) merupakan organisasi pasien kanker yang berpusat di Jakarta dan berdiri sejak tahun 2003. Saat ini anggota CISC mencapai 2300 anggota.
Visi dari CISC adalah menjadi lembaga unggulan dalam memberikan dukungan serta layanan informasi pada masyarakat kanker dan awam menuju “Indonesia Peduli Kanker”.
CISC memiliki cabang di 12 propinsi di Indonesia, yaitu di: Semarang, Batam, Manado, Yogyakarta, Sumatera Barat (Padang), Kalimantan Tengah, Sumatera Utara (Medan), Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Kalimantan Barat. Informasi tentang CISC bisa dilihat di www.cancerclubcisc.org, Instagram : @cancerclubcisc, Facebook : CISC Indonesia dan youtube : cancerclub cisc
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News