Womanindonesia.co.id – Tawuran pelajar kerap kali terjadi di berbagai daerah. Tawuran merupakan perkelahian dalam pergaulan bebas yang ditimbulkan oleh rasa dengki, iri dan rasa egois manusia dan diselesaikan dengan cara berkelahi.
Kebanyakan faktor penyebab terjadinya tawuran pelajar ada hal sepele. Namun sebenarnya tawuran terjadi bukan karena “hal sepele” tersebut. “Hal sepele” itu hanyalah pemicu, sedangkan penyebab tawuran adalah kecerdasan emosi seseorang.
Lantas, bagaimana cara polisi mengurangi tawuran pelajar di kalangan pelajar? Simak tips berikut ini:
- Pemberian sanksi tegas dari aparat hukum untuk siswa yang melakukan tawuran. Aparat hukum harus berani mengambil sanksi tegas sesuai keputusan bersama antara pihak sekolah, dinas sosial, masyarakat.
- Pemberian sanksi tegas dari sekolah unatuk siswa yang melakukan tawuran. Pihak sekolah harus membuat suatu peraturan yang benar benar akan diterima oleh siswa yang melanggarnya.
- Penanaman nilai dan tugas seorang pelajar dari tenaga kependidikan. Guru sebagai tenaga pengajar dan pendidikan harus bisa menyelipkan pesan pesan kehidupan setiap kegiatan mengajar belajar.
- Pemberian nasehat untuk seorang pelajar dari keluarga maupun lingkungan masyarakat. Nasehat-nasehat dari orang orang yang lebih berpengalaman tentu saja dapat membuat hati atau pikiran seorang pelajar berubah tergantung pesan yang diberikan.
- Pengadaan sosialisasi antar sekolah. Mengadakan kegiatan kegiatan dengan tujuan adanya keakraban antar sekolah untuk meminimalisir tawuran antar pelajar.
Melansir dari detik.com selain cara diatas, sebagai upaya pencegahan, polisi membuat strategi. Salah satunya mencatat pelat nomor kendaraan yang dibawa para pelajar ke sekolah.
Upaya ini juga dilakukan untuk memudahkan proses identifikasi polisi ketika tawuran kembali pecah. Di sisi lain polisi juga akan menggencarkan kegiatan ‘police goes to school’ untuk memberikan penyuluhan kepada para pelajar.
1. Nopol Kendaraan Pelajar Dicatat
Pencegahan tawuran sejatinya adalah tugas dan tanggung jawab semua elemen masyarakat. Polsek Jagakarsa menyiapkan strategi untuk mencegah tawuran tersebut, yakni dengan mencatat nopol kendaraan pelajar.
2. Pelajar Diimbau Diantar-Jemput
Namun Endang mengimbau para pelajar agar tidak membawa kendaraan ke sekolah. Endang mengimbau orang tua untuk mengantar-jemput anaknya ke sekolah.
3. Police Goes to School
Polsek Jagakarsa juga kembali mengaktifkan program ‘police goes to school’. Salah satu sekolah yang dikunjungi polisi adalah SMK PGRI 23 Jakarta di Srengseng, Jagakarsa, Jaksel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News