WomanIndonesia.co.id – Pertumbuhan industri estetika di Indonesia saat ini berkembang pesat. Hal ini bisa dilihat dari semakin banyaknya orang yang mendatangi klinik kecantikan untuk menyempurnakan penampilannya.
Pada era Beauty 4.0, kebutuhan masyarakat untuk tampil sempurna, tidak hanya untuk eksistensi dan aktualisasi diri di media sosial, namun lebih pada kehidupan sosialnya yang secara nyata dapat mendukung pekerjaan, karir, dan kehidupan sosial mereka.
Beruntungnya, kebutuhan ini didukung oleh teknologi kecantikan dengan prosedural yang minim pembedahan atau disebut minimal invasif.
“Dengan teknologi ultrasound, laser, filler, dan botox, pasien bisa mendapatkan wajah versi terbaiknya namun tidak menjadi orang lain,” kata President Director of Miracle Aesthetic Clinic Group, dr. Lanny Juniarti Dipl.AAAM di peluncuran ‘The Science of Facial Architecture’ di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Namun, lanjut dr.Lanny, membuat wajah terbaik tidak bisa langsung asal suntik filler atau botok atau perawatan lainnya.
“Di konsep ‘The Science of Facial Architecture’, membuat wajah versi terbaik harus dilakukan dengan pendekatan holistik, lalu memadukan ilmu kedokteran dan seni, untuk selanjutnya ditentukan perawatan apa yang terbaik,” jelas dr.Lanny di pelucnuran sekaligus perayaan ulang tahun ke-23 Miracle Aesthetic.
Saat pasien datang dengan keluhan atau permintaan, dokter di Miracle, kata dr.Lanny, akan melakukan facial assessment untuk menganalisa dan memahami apa yang menjadi keinginan dan dirasakan pasien.
“Dalam tahapan facial assessment dokter menggunakan alat berteknologi canggih yaitu 3D System Camera untuk analisa dan simulasi kulit wajah. Kemudian dokter akan menjelaskan kepada pasien apa yang menjadi kebutuhan pasien,” papar Lanny.
Selanjutnya, dokter akan merancang program perawatan yang tepat disesuaikan dengan kebutuhan setiap individu. Di dalam metode The Science of Facial Architecture ini, dokter akan melakukan tiga tahapan proses pembentukan wajah.
“Yang pertama dilakukan adalah memperbaiki struktur kulit untuk memperkuat fondasi wajah dengan perawatan filler penguat kulit atau perawatan ultrasound ultherapy yang dapat mengencangkan kulit. Kalau pondasi tidak kuat, hasil akhir perawatan tidak akan bertahan lama,” ujar Lanny.
Selanjutnya dilakukan tahapan memperbaiki kontur wajah agar memiliki tampilan wajah 3D yang lebih simetris, proporsional, dan ideal.
“Tahapan yang ketiga adalah bertujuan untuk menyempurnakan detail-detail, dan harmonisasi setiap bagian wajah sehingga hasil akhirnya adalah tampilan wajah yang lebih artistik dan merupakan versi terbaik dari pasien,” jelas Lanny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News