Womanindonesia.co.id – Dunia investasi digital kembali mencuri perhatian generasi muda Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, milenial dan Gen Z semakin aktif mengeksplorasi aset kripto sebagai bentuk diversifikasi investasi yang dinilai lebih modern, transparan, dan berpotensi tinggi. Salah satu tren yang paling menonjol adalah meningkatnya minat terhadap Decentralized Exchange (DEX), yang kini menjadi kategori favorit pengguna baru di aplikasi investasi crypto PINTU.
Fenomena ini tercermin jelas dari data kuartal III-2025 yang dirilis oleh PINTU, di mana pertumbuhan volume pengguna baru di kategori DEX melonjak hampir 500%. Lonjakan ini memperlihatkan bahwa kalangan muda kini tidak hanya tertarik berinvestasi, tetapi juga ingin memahami lebih dalam teknologi di balik aset digital yang mereka miliki.
Head of Product Marketing PINTU, Iskandar Mohammad, menegaskan bahwa tren pengguna baru di platformnya menunjukkan arah yang positif dan progresif.
“Dari sisi volume pengguna baru, kategori Decentralized Exchange (DEX) menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan kenaikan mencapai 490,06% dari kuartal II ke kuartal III. Token tertinggi yang diperdagangkan di kategori ini adalah token HYPE yang menyumbang hampir 70% dari total volume trading pada kategori DEX. Selain itu, jumlah pengguna baru yang membeli token HYPE selama periode Juli–September juga meningkat sebesar 90,65% yang menandakan minat tinggi terhadap proyek berbasis DEX di kalangan pengguna baru PINTU,” kata Iskandar dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/11).
Tren ini sejalan dengan karakter generasi milenial yang cenderung menyukai kemandirian dan transparansi dalam berinvestasi. DEX, sebagai platform pertukaran aset digital tanpa perantara, memberikan kendali penuh kepada pengguna atas aset mereka sendiri. Prinsip desentralisasi ini menjadi nilai tambah yang sejalan dengan semangat generasi muda yang ingin berinvestasi dengan cara yang lebih otonom, aman, dan berbasis teknologi.
Selain lonjakan dari pengguna baru, Iskandar juga menyoroti aktivitas para pengguna aktif yang semakin beragam di PINTU.
“Dari sisi existing users, kategori token dengan volume transaksi tertinggi berasal dari World Liberty Financial Portfolio (+33,73%), diikuti oleh Stablecoin Ecosystem (+26,26%), serta Layer-1 (+21,74%) yang mencakup ETH, BTC, dan SOL. Sementara itu, kategori dengan pertumbuhan transaksi tertinggi dibandingkan kuartal sebelumnya adalah Parallelized EVM (Parallel Ethereum Virtual Machine) (+106,38%), Internet of Things (IoT) (+102,30%), dan Centralized Exchange (CEX) (+43,73%). Data-data ini menunjukkan bahwa aktivitas trading di aplikasi PINTU pada kuartal III-2025 semakin meluas, tidak hanya didominasi oleh aset berkapitalisasi besar seperti ETH, BTC, dan stablecoin, tetapi juga mulai bergeser ke kategori lain,” tambahnya.
Sementara di tingkat global, laporan Coingecko 2025 Q3 Crypto Industry Report mencatat bahwa volume perdagangan harian meningkat 43,8% atau sekitar USD 155 miliar dibandingkan kuartal sebelumnya. Pemulihan industri crypto global ini banyak dipengaruhi oleh arus masuk investasi institusional dan meningkatnya likuiditas. Di Indonesia, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan nilai transaksi crypto dari Januari hingga September 2025 mencapai Rp360,3 triliun — sebuah capaian yang memperlihatkan semakin besarnya partisipasi publik, terutama di kalangan generasi muda yang melek digital.
Bagi PINTU, tren ini bukan sekadar angka, melainkan bukti bahwa semakin banyak anak muda Indonesia mulai memahami pentingnya investasi digital secara aman dan teredukasi. Iskandar menegaskan komitmen PINTU dalam menghadirkan ekosistem yang mendukung pertumbuhan tersebut. “Demi berkontribusi positif terhadap perkembangan ekosistem crypto di Indonesia, kami terus berupaya memberikan layanan dan inovasi terbaik bagi masyarakat Indonesia. Per Oktober 2025, terdapat lebih dari 300 aset crypto yang diperdagangkan dengan lini produk yang lengkap untuk menemani perjalanan investasi crypto baik pemula hingga trader pro. Terpenting bagi kami, investor crypto Indonesia dapat berinvestasi dengan aman, nyaman, dan terlindungi melalui platform yang diawasi oleh OJK, sekaligus memperoleh edukasi yang membangun pemahaman jangka panjang terhadap aset crypto,” tutup Iskandar.
Dengan semangat kemandirian dan rasa ingin tahu yang tinggi, generasi milenial kini menjadi motor penggerak pertumbuhan industri aset digital di Indonesia. Kenaikan hampir 500% pada kategori DEX di PINTU menjadi bukti bahwa tren investasi di kalangan muda tengah bertransformasi — dari sekadar mengikuti arus menjadi bentuk kesadaran baru untuk membangun masa depan finansial yang lebih cerdas dan berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News








