WomanIndonesia.co.id – Libur sekolah sudah tiba, kemana Anda membawa anak-anak untuk mengisi libur mereka? Apakah Ayah dan Bunda membiarkan anak-anak tetap di rumah dengan gadget sepanjang hari? Atau mengajak mereka ka mall untuk belanja, makan atau bermain?
Mungkin anak-anak Anda akan bosan dengan suasan seperti itu. Nah, jika ingin mengisi hari libur Si Kecil dengan hal yang berbeda dan menyenangkan, Ayah dan Bunda bisa lho mengajak mereka ke Museum Sejarah Jakarta. Selain menyenangkan, melihat-lihat apa yang terpajang di museum dapat menambah pengetahuan anak.
Ada yang lebih seru di Museum Sejarah Jakarta lho. Dimulai Senin (15/4) kemarin sampai Selasa 30 April mendatang pengunjung dapat melihat-lihat pameran foto yang menceritakan kisah lengkap Islam di Australia. Ya, pameran bertajuk “Boundless Plains: The Australian Muslim Connection” telah resmi dibuka Senin (15/4) kemarin.
Pameran ini memetakan sejarah panjang Islam di Australia, mulai dari pelaut Makassar yang berdagang dengan penduduk asli Yolngu di Australia utara dan penunggang unta dari Asia Selatan yang membantu mengembangkan pedalaman Australia, hingga imigran dari seluruh dunia yang menjadikan Australia sebagai rumah mereka hari ini.
Dikembangkan oleh Islamic Museum of Australia, pameran ini akan dibuka untuk umum selama dua minggu ke depan dan memberikan informasi tentang bagaimana Islam telah berkembang di Australia selama lebih dari 200 tahun terakhir.
Didirikan pada 2010 sebagai museum komunitas nirlaba di Melbourne, Islamic Museum of Australia bertujuan untuk menampilkan warisan artistik yang kaya dan sumbangsih sejarah umat Muslim di Australia dan luar negeri.
CEO museum, Ali Fahour, akan menghadiri pembukaan pameran. Staf pendidikan dari museum juga akan berkunjung ke Jakarta untuk berbagi cerita tentang pameran ini dengan siswa sekolah setempat.
“Islam adalah agama besar di Australia dan berkembang pesat dengan laju sekitar 20 persen,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan pada peresmian pembukaan Boundless Plains: The Australian Muslim Connection.
Pameran ini kata Gary Quinlan menyoroti bahwa Australia sama seperti Indonesia, memperoleh banyak kekuatan dari masyarakat multi agama dan multikulturalnya.
“Lebih dari sebelumnya, kita perlu mengembangkan pemahaman yang lebih dalam dan membangun hubungan antara komunitas-komunitas kita, dan terutama komunitas agama kita,” ujarnya.
Kepala Unit Pengelola Museum Sejarah Jakarta, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Sri Kusumawati, SS, M.Si menyampaikan Museum Sejarah Jakarta senang dapat turut mengadakan pameran ini bersama Kedutaan Besar Australia.
“Saya berharap pameran ini akan menciptakan peluang lebih lanjut untuk kemitraan budaya dan pariwisata antara dua negara kita,” tuturnya.
Pengunjung dapat menikmati pameran ini di Museum Sejarah Jakarta hingga Selasa 30 April. Yuk, Ayah dan Bunda ajak Si Kecil ke pameran foto “Boundless Plains: The Australian Muslim Connection”.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News