Pemenuhan nutrisi anak memiliki peranan penting terhadap tumbuh kembang anak, terutama pada masa pertumbuhan 5 tahun pertama.
Womanindonesia.co.id – Setiap orangtua ingin anaknya sehat baik secara mental maupun fisik. Nutrisi memiliki peranan penting terhadap tumbuh kembang anak, terutama pada masa pertumbuhan 5 tahun pertama.
Mengapa demikian? karena nutrisi akan berpengaruh pada kesehatannya, baik sekarang maupun di masa mendatang. Jenis makanan yang Anda berikan kepada anak Anda saat pertumbuhan dan perkembangan terjadi dengan cepat akan mengaturnya untuk hidup sehat dan seimbang.
Zat Gizi yang Dibutuhkan untuk Tumbuh Kembang Anak
Kekurangan nutrisi bukan hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak saja, tetapi juga mempengaruhi perilaku anak. Dampak kekurangan nutrisi pada anak sangat kompleks sehingga penting untuk memastikan anak mendapat asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuhnya.
Saat anak kelaparan, sebaiknya jangan buru-buru menganggap anak mengalami kekurangan nutrisi. Meski memang bisa jadi penyebab, tapi kelaparan hanyalah sinyal perut kosong.
Sedangkan kekurangan nutrisi adalah kurangnya kelengkapan zat-zat yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh kembang secara optimal.
Nuril Farah Dhiya, S.TR.GZ, Ahli Gizi yang bertugas di Puskesmas Jagakarsa, Jakarta mengatakan, orangtua harus terus memantau anak selalu terpenuhi akan kebutuhan vitamin, kalsium, zat besi, karbohidrat, lemak, melalui makanan yang disantapnya.
“Ini jadi langkah awal agar perkembangan akan tetap optimal sesuai usianya,” jelas Nuril dalam keterangan tertulisnya baru-baru ini.
4 Poin Penting Terkait Nutrisi Anak yang Tidak Boleh Diabaikan
Selain soal nafsu makan, orangtua juga harus memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan kekurangan nutrisi pada anak. Nuril memaparkan beberapa poin penting yang perlu Anda perhatikan:
1. Makan tidak teratur
Pola makan anak yang tidak teratur, seperti tidak pernah sarapan atau melewatkan jam makan dalam kurun waktu yang lama, dapat menyebabkan perut mengalami kekosongan dalam jangka waktu yang lama. Hal ini tentunya akan memiliki dampak terhadap lambung anak.
Seperti yang diketahui, lambung cukup elastis, jadi jika anak teratur memasukkan makanan dalam jumlah cukup namun rutin, itu akan memunculkan rasa lapar dengan sendirinya. Sebaliknya jika lambung anak terbiasa kosong, maka kapasitasnya pun kecil sehingga rasa lapar itu tidak muncul atau hanya sedikit saja menampung asupan.
Makan yang tidak teratur dan tiba-tiba makan dalam jumlah besar, juga dapat memicu gangguan pencernaan yang sangat berbahaya bagi tumbuh kembang anak.
2. Kurangnya aktivitas fisik
Anak yang kurang aktivitas fisik juga dapat berpengaruh pada proses pencernaan yang akan melambat. Jadi metabolisme tubuh menjadi terganggu tentunya. Maka itu, anak perlu didorong supaya bersemangat untuk melakukan aktivitas fisik yang sesuai dengan usianya.
Karena sudah menjadi hal yang lumrah jika banyak anak sekarang sudah nyaman hanya dengan TV atau gadgetnya sampai berjam-jam tanpa melakukan aktivitas fisik.
3. Penyakit tertentu
Penyakit yang dialami anak juga dapat menjadi salah satu penyebab mengalami kekurangan nutrisi. Sebut saja Tuberkulosis (TBC), campak, atau diare merupakan penyakit yang dapat memicu kekurangan nutrisi pada anak.
TBC bisa menjadi sebab kekurangan nutrisi, dan sebaliknya kekurangan nutrisi bisa menjadi sebab TBC atau penyakit lain berdatangan karena sistem kekebalan dan metabolisme yang kurang baik.
4. Gangguan pencernaan
Anak yang mengalami gangguan pencernaan juga berpotensi mengalami kekurangan nutrisi. Pasalnya, gangguan pencernaan akan membatasi kemampuan tubuh anak menyerap nutrisi dari makanan.
Atau jika misalnya gangguan tersebut seperti diare, dapat menyebabkan pengeluaran segala makanan minuman yang masuk kedalam tubuh secara berlebihan, hal tersebut bisa jadi sebab penurunan berat badan yang drastis. Maka, para Ibu tidak perlu ragu untuk berkonsultasi dengan ahlinya ketika mengalami hal demikian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News