Womanindonesia.co.id – Edukasi seks pada anak masih dianggap tabu bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Di dalam lingkup keluarga, orangtua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anak. Salah satu pendidikan yang perlu diperhatikan oleh orangtua adalah memberikan edukasi seks kepada anak.
Edukasi seks sebenarnya menjadi bentuk kepedulian orangtua terhadap masa depan anak dalam menjaga apa yang telah menjadi kehormatannya, bukanlah suatu yang tabu melainkan perlu dilakukan untuk memberikan bekal pengetahuan yang benar pada anak.
Namun, dalam memberikan edukasi seks kepada anak tidak lah dengan cara sembarang, sebab jika Anda memberikan edukasi seks yang tidak tepat kepada anak maka anak akan salah mengartikan. Jadi, berikan edukasi seks yang tepat pada anak seperti berikut ini:
4 Cara Edukasi Seks Pada Anak
1. Beri tahu bagian tubuh dan fungsinya
Edukasi seks membantu anak untuk lebih memahami tentang tubuh dan membantu mereka mencintai tubuh mereka sendiri. Sebelum masuk usia remaja, berikan edukasi seks mengenai area tubuh. Sebagai contoh, Anda mungkin bisa mengenalkan fungsi vagina atau penis, payudara, dan berbagai bagian tubuh lainnya.
Di samping itu, sampaikan pada anak bahwa tidak ada yang boleh menyentuhnya tanpa izin, baik teman sebaya, guru, atau orang dewasa lainnya. Tak lupa, beritahu anak bahwa bagian-bagian tubuh tertentu sebaiknya tidak disentuh oleh siapapun.
2. Jelaskan pengetahuan bagaimana bayi dibuat
Pengetahuan secara global bagaimana bayi dibuat dengan cara mengatakan, “Ibu dan Ayah yang membuat kalian.” Atau dengan penjelasan yang lebih detail, “Bagian sel Ayah yang terkecil, sperma, bertemu dengan bagian sel Ibu yang terkecil, sel telur. Mulai dari pertemuan itulah terbentuk kamu di dalam rahim Ibu.”
3. Jelaskan mengenai pubertas
Saat memasuki fase ini, anak mungkin akan menunjukkan tanda pubertas, seperti payudara yang membesar dan haid pada anak perempuan, serta mimpi basah di mana penis mengeluarkan air mani pada anak laki-laki.
Tanda lainnya adalah tumbuhnya rambut ketiak dan rambut kemaluan. Ajarkan hal ini menggunakan media lain seperti televisi, buku, atau poster.
4. Aktivitas seksual
Pada usia ini, anak Anda mungkin sudah mulai menaruh perhatian terhadap lawan jenis. Maka dari itu, sudah sepatutnya bagi Anda mulai mengajarkan kepada anak mengenai hubungan dengan lawan jenis. Ya, materi ini juga penting untuk disampaikan pada pendidikan seksual anak dan remaja. Sampaikan kepadanya, bagaimana cara memperlakukan teman lawan jenis.
Hal ini juga berhubungan dengan edukasi seks mengenai aktivitas seksual. Sebagai contoh, beri tahu bahwa berciuman dan berpelukan sudah termasuk ke dalam aktivitas seksual yang dilakukan oleh orang dewasa. Selain itu, sampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami aktivitas seksual apa saja yang akan dilakukan oleh orang dewasa saat berhubungan seks.
Kapan Edukasi Seks Dimulai?
Edukasi seks dapat dimulai kapan saja, meskipun yang terbaik adalah membiarkan anak Anda mengatur kecepatan dengan pertanyaannya.
Eksplorasi awal
Ketika anak-anak belajar berjalan dan berbicara, mereka juga mulai belajar tentang tubuh mereka. Buka pintu pendidikan seks dengan mengajari anak Anda nama yang tepat untuk organ seksnya, mungkin selama waktu mandi. Jika anak Anda menunjuk ke bagian tubuh, cukup beri tahu dia apa itu. Ini juga saat yang tepat untuk membicarakan bagian tubuh mana yang bersifat pribadi.
Saat anak Anda bertanya tentang tubuhnya atau tubuh Anda jangan terkikik, tertawa, atau merasa malu. Ambil pertanyaan dengan nilai nominal, dan tawarkan tanggapan langsung yang sesuai dengan usia. Jika anak Anda ingin tahu lebih banyak, dia akan bertanya.
Harapkan stimulasi diri
Banyak balita mengekspresikan keingintahuan seksual alami mereka melalui stimulasi diri. Anak laki-laki dapat menarik penis mereka, dan anak perempuan dapat menggosok alat kelamin mereka. Ajari anak Anda bahwa masturbasi adalah aktivitas normal tetapi pribadi.
Jika anak Anda mulai masturbasi di depan umum, cobalah untuk mengalihkan perhatiannya. Jika itu gagal, bawa anak Anda ke samping untuk diingatkan tentang pentingnya privasi.
Terkadang, seringnya masturbasi dapat mengindikasikan adanya masalah dalam kehidupan anak. Mungkin dia merasa cemas atau tidak menerima cukup perhatian di rumah. Bahkan bisa menjadi tanda pelecehan seksual.
Ajari anak Anda bahwa tidak seorang pun diizinkan menyentuh bagian pribadi tubuhnya tanpa izin. Jika Anda khawatir dengan perilaku anak Anda, konsultasikan dengan dokternya.
Rasa ingin tahu tentang orang lain
Pada usia 3 atau 4 tahun, anak-anak sering menyadari bahwa anak laki-laki dan perempuan memiliki alat kelamin yang berbeda. Saat rasa ingin tahu alami muncul, Anda mungkin menemukan anak Anda bermain “dokter” atau memeriksa organ seks anak lain.
Eksplorasi seperti itu jauh dari aktivitas seksual orang dewasa, dan tidak berbahaya jika hanya melibatkan anak kecil. Namun, sebagai masalah keluarga, Anda mungkin ingin membatasi penjelajahan semacam itu.
Momen sehari-hari adalah kuncinya
Pendidikan seks bukanlah diskusi tunggal. Sebaliknya, manfaatkan kesempatan sehari-hari untuk mendiskusikan seks.
Jika ada kehamilan dalam keluarga, misalnya, beri tahu anak Anda bahwa bayi tumbuh di tempat khusus di dalam ibu yang disebut rahim. Jika anak Anda menginginkan rincian lebih lanjut tentang bagaimana bayi sampai di sana atau bagaimana bayi akan lahir, berikan rincian tersebut.
Pertimbangkan contoh-contoh ini:
- Bagaimana bayi masuk ke perut ibu? Anda dapat mengatakan, “Seorang ibu dan ayah melahirkan bayi dengan cara saling berpelukan dengan cara yang istimewa.”
- Bagaimana bayi lahir? Untuk beberapa anak, mungkin cukup dengan mengatakan, “Dokter dan perawat membantu bayi yang siap dilahirkan.” Jika anak Anda menginginkan lebih banyak detail, Anda dapat mengatakan, “Biasanya seorang ibu mendorong bayinya keluar dari vaginanya.”
- Mengapa tidak semua orang memiliki penis? Cobalah penjelasan sederhana, seperti, “Tubuh anak laki-laki dan perempuan dibuat berbeda.”
- Mengapa Anda memiliki rambut di bawah sana? Kesederhanaan juga sering berhasil di sini. Anda mungkin berkata, “Tubuh kita berubah seiring bertambahnya usia.” Jika anak Anda menginginkan lebih banyak detail, tambahkan, “Anak laki-laki menumbuhkan rambut di dekat penis mereka, dan anak perempuan menumbuhkan rambut di dekat vagina mereka.”
Saat anak Anda dewasa dan mengajukan pertanyaan yang lebih mendetail, Anda dapat memberikan respons yang lebih mendetail. Jawab pertanyaan spesifik menggunakan terminologi yang benar. Bahkan jika Anda tidak nyaman, terus maju. Ingat, Anda sedang menyiapkan panggung untuk diskusi terbuka dan jujur di tahun-tahun mendatang.
Itulah empat cara melakukan edukasi seks kepada anak. Selamat mencoba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News